Sabtu, 16 Oktober 2021

Viral Kisah Wanita Bak Model Kerja Jadi Satpam, Alasannya Bikin Terharu

 Viral kisah seorang wanita bekerja menjadi satpam. Banyak netizen yang tak mengira dengan pekerjaan wanita tersebut, karena penampilan wanita asal Malaysia ini bak seorang model.

Siapa sangka, alasan di balik dirinya menjadi satpam mengundang haru para netizen. Nor Aslyasha rupanya harus pulang kampung, dan berhenti dari pekerjaan sebelumnya karena sang ayah koma dan dirawat di rumah sakit.


"Saya pulang kampung lantaran ayah saya koma di rumah sakit, kecelakaan di jalan raya waktu mengendarai motor," jelas wanita berusia 22 tahun tersebut, dikutip dari Mstar.


"Kilang emas tempat saya kerja tak memberikan cuti panjang, jadi terpaksa berhenti bekerja untuk menjaga ayah yang sakit," lanjutnya.


Baca juga: Viral Wanita Histeris Disodori Kucing, Netizen Sebut Fobia Bukan Mainan

Aku kecapean seharian cari uang πŸ™ˆ#FeelTheHIITSubwayMY #berandafypγ‚·viral #fypγ‚·♬ nhαΊ‘c nền - 𝐣𝐞𝐞𝐬𝐞 𝐜𝐑𝐒π₯π₯☘️ - 𝐣𝐞𝐬𝐞𝐞𝐜𝐑𝐒π₯π₯☘️

Nor Aslyasha mengaku tak malu menjadi satpam. Sebab, tak ada yang salah dengan pekerjaannya selama itu halal.


"Kalau cantik memangnya kerja apa yang sesuai? Harus jelek dulu untuk jadi satpam? Buat apa mulu, jadi satpam adalah pekerjaan yang halal," tuturnya.


Ia mengaku sebelumnya sempat menikah, hingga kemudian cerai dan harus mencari nafkah sendiri. Menurutnya, pandemi COVID-19 semakin sulit membuat orang mencari pekerjaan.


Meski menjadi satpam, Aslyasha berpikir tidak ada salahnya untuk tetap tampil sopan dan modis. Terlebih, dirinya memang sudah senang berdandan sejak kecil.


"Saya memang suka make up sejak kecil, walaupun kerja di tengah matahari terik, saya tetap pakai make up," sebutnya.


"Bedanya, kadang kulit dari putih jadi belang di tangan, kadang muka berjerawat gara-gara terpapar sinar matahari. Saya tak peduli," ucapnya.

https://maymovie98.com/sitemap.xml

Sabtu, 26 Juni 2021

Kapan Harus Tes COVID-19? Begini Ketentuannya

 Di tengah lonjakan kasus COVID-19 saat ini, banyak orang yang khawatir dan mulai melakukan tes Corona untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi. Tetapi, kapan harus tes COVID-19?

Kondisi pademi COVID-19 yang mulai meningkat membuat masyarakat semakin waspada dan melakukan berbagai pencegahan. Mulai dari menggunakan masker dobel, tetap berada di rumah, hingga melakukan tes COVID-19 seperti swab antigen secara berkala.

https://maymovie98.com/movies/face-to-face-2/


Tes swab antigen hingga PCR yang ada saat ini berfungsi memastikan secara akurat apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak. Tetapi, kapan harus tes COVID-19 yang tepat?


1. Saat melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19

Jika seseorang telah melakukan kontak erat dengan orang yang positif COVID-19, dianjurkan untuk segera melakukan tes COVID-19. Untuk mengetahui kapan harus tes COVID-19, idealnya bisa langsung melakukan tes PCR 3-5 hari pasca kotak itu terjadi.


"Idealnya (melakukan pemeriksaan) 3-5 hari setelah kontak erat dengan pasien positif, atau langsung ketika ada gejala," jelas dokter spesialis paru sekaligus pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K), yang dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (26/6/2021).


Dalam jangka waktu tersebut, seseorang sedang dalam masa inkubasi (jika memang terinfeksi). Jika terlalu awal melakukan tes bisa membuat hasil yang tidak akurat, sebab jumlah material genetik (CT Value) virusnya lebih sedikit sehingga tidak terdeteksi.


2. Muncul gejala saat isolasi mandiri

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr RA Adaninggar, SpPD, tes COVID-19 juga sebaiknya dilakukan saat gejala muncul, meski hasil PCR awal sempat negatif dan tengah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.


Itu karena mungkin pada hasil awal CT Value yang tinggi (lebih dari 38-40). Selain itu, gejala Corona bisa jadi baru muncul setelah masa inkubasi yang berlangsung selama 2-14 hari.


"Bila muncul gejala setelah isolasi mandiri selesai, dan masih dalam masa inkubasi virus 14 hari, segera tes swab PCR atau antigen ulang," kata dr Adaning.


3. Orang sakit yang akan menerima vaksin COVID-19

dr Adaning juga mengatakan tes COVID-19 bisa dilakukan pada orang sebelum vaksinasi, dengan kriteria khusus. Misalnya orang tersebut sedang sakit bergejala, diduga terinfeksi Corona, atau sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19.


"Pemeriksaan swab antigen atau PCR sebelum vaksinasi boleh dilakukan pada orang yang sedang sakit bergejala, diduga COVID-19, dan berstatus kontak erat," lanjutnya.


4. Saat akan bepergian

Selain sempat berkontak erat dengan pasien positif Corona, kapan harus tes COVID-19 lagi? Salah satunya adalah saat akan bepergian.


Meski tidak disarankan bepergian, jika memang ada kebutuhan mendesak akan diperbolehkan berbagai syarat ketat. Salah satu syaratnya adalah dengan melampirkan keterangan hasil negatif COVID-19, berdasarkan pemeriksaan tes antigen, PCR, atau GeNose.


Idealnya, tes COVID-19 tersebut harus dilakukan sehari sebelum bepergian dan juga sebelum kepulangan dari tempat yang dikunjungi. Disarankan untuk tes COVID-19 kembali setelah menjalani isolasi mandiri usai bepergian untuk memastikan kesehatan.

https://maymovie98.com/movies/vengeance-is-mine-4/