Kamis, 14 Januari 2016

Sembilan Tanda Kekasih Anda Bukan Pasangan Ideal


Menjalin hubungan asmara bukan perkara mudah. Banyak hal harus dikompromikan. Tak jarang gesekan dan pertengkaran tetap terjadi dan tak terhindarkan.

Kala konflik mulai terasa tak berkesudahan, pertanyaan yang perlu kita ajukan ke diri kita adalah, inikah pasangan yang cocok untuk saya?

Simak sembilan poin berikut seperti yang disarikan dari Huffington Post. Jika lebih banyak hal yang mirip dengan kondisi pasangan Anda, ada kemungkinan kekasih Anda bukanlah pasangan ideal buat Anda.

1. Tidak melihat potensi dalam diri Anda

Menurut psikolog asal Washington D.C, Alicia H. Clark, semestinya pasangan Anda bisa melihat potensi atau keahlian Anda. Bukannya justru meminta Anda untuk mengikuti kemauannya untuk mengubah jati diri Anda agar sesuai dengan kriterianya. Alih-alih Anda menjadi pasangan tepatnya baginya, justru pasangan Anda lah yang tidak tepat bagi Anda.

2. Tidak berbagi rasa humor

Pasangan yang baik adalah yang bisa membantu membagi humornya meski bentuknya sederhana untuk menghibur saat Anda menjalani masa sulit. Menurut psikolog dari Universitas Northwestern, Alexandra H. Solomon, kalau hal tersebut tidak terjadi, maka tentu saja masa-masa sulit yang dialami pun akan terasa semakin berat dan itu berarti pasangan Anda bukan orang yang tepat.

3. Tidak menyelesaikan pertengkaran dengan adil.

Pertengkaran ibarat bumbu dalam hubungan, sesekali mungkin terjadi. Pasangan yang tepat menurut Marina Sbrochi, pakar hubungan sekaligus penulis "Stop Looking for a Husband", justru akan mencoba semampunya untuk menghindari adu mulut tersebut dengan bicara baik-baik.


4. Tidak bisa menjadi sahabat.

“Jika persahabatan Anda kuat, hubungan Anda akan dibangun pada pondasi yang sanggup untuk menghadapi masalah sehari hari seperti  mengantar anak ke sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah dan menghadapi situasi krisis,” kata Jennifer Barrow pelatih kesehatan asal Boston.

Jika  pasangan tidak dapat menjadi sosok sahabat bagi Anda, maka ia tidak dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit dalam hidup.

5. Tidak dapat dipercaya

Selain bisa menjadi sahabat, Barrows menilai pasangan yang tepat juga harus dapat dipercaya. Karena kalau tidak, sama saja hubungan Anda tidak memiliki fondasi terpenting dalam sebuah hubungan.

Tapi, Anda pun harus melihat diri Anda sendiri apakah sudah berlaku jujur dalam suatu hubungan. Hal tersebut otomatis menunjukkan pula bahwa saling instrospeksi diri pun diperlukan.

6. Tidak mau membantu dalam urusan rumah tangga.

"Mencuci piring dan membereskan rumah adalah pekerjaan wanita dalam kehidupan rumah tangga" atau "Bekerja di luar rumah adalah kewajiban pria".

Stereotip tersebut tak lagi harus dihiraukan. Karena pasangan yang tepat menurut Marina Sbrochi tidak akan mempermasalahkan perkara pembagian kerja dalam kehidupan rumah tangga. “Saat ini hubungan pria dan wanita memberi kesempatan yang sama pada dunia untuk dilihat sebagai manusia yang setara, “ ujar Sbrochi.

7.  Lupa akan kesalahan yang pernah dilakukan dalam hubungan sebelumnya

Manusia memiliki kecenderungan untuk melakukan kebiasaan. Apa yang pernah dilakukan dalam hubungan sebelumnya berkaitan dengan hubungan berikutnya.

Alexandra H. Solomon beranggapan bahwa dalam sebuah hubungan, pasangan harus pandai mengevaluasi apa yang salah darinya dalam hubungan yang lama. Hal ini tentu saja dilakukan agar kesalahan yang pernah dilakukannya tidak akan terulang dalam hubungan yang sedang dijalani.

8. Tidak bertanggung jawab atas kesalahannya.

Pasangan yang tepat menurut Alicia H. Clark tidak akan akan lari dari kesalahan yang dibuatnya. Ia tentu akan mengakui kesalahannya, bukan justru mencari alasan dan mencoba menyalahkan Anda. Sehingga, hubungan pun dapat berjalan dengan lancar kembali. Berpikir secara dewasa pun menjadi kunci dalam hal ini.

9. Tidak mampu mengeluarkan sisi terbaik Anda.

Lebih lanjut, Clark menjelaskan bahwa pasangan yang tepat juga adalah yang mampu mengeluarkan sisi terbaik Anda. Misalnya, saat Anda sedang mengalami stres karena suatu hal, pasangan Anda tentu akan memberi dukungan agar setidaknya beban Anda berkurang. Dukungan yang dimaksud bisa jadi dilakukan dengan cara mengingatkan bahwa diri Anda itu berharga.

Namun, segalanya tentu kembali lagi pada Anda yang menjalani hubungan. Karena kenyamanan dalam suatu hubungan hanya dapat dirasakan dan diciptakan oleh mereka yang menjalaninya.


Senin, 04 Januari 2016

4 Faktor yang Buat Pria Tak Layak Dijadikan Kekasih


Ketertarikan terhadap lawan jenis terkadang datang di saat dan pada orang yang tidak terduga. Ya, kita memang tidak bisa memilih untuk jatuh cinta kepada orang tertentu namun keputusan untuk melanjutkan hubungan asmara tetap ada di tangan sendiri. Namun seringkali hubungan asmara hanya berlangsung seumur jagung karena ternyata ada ketidakcocokan saat menjalaninya. Atau, sebenarnya itu hanya rasa penasaran, bukan cinta yang sebenarnya.

Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui sejak awal bahwa si dia bukan orang yang tepat? Agar lebih waspada dan tidak terlanjur dibutakan cinta, ini beberapa faktor yang bisa dilihat untuk mendeteksi pria yang sebaiknya tidak perlu dijadikan kekasih. 

1. Insting Wanita Terkadang Kuat
Terkadang kita tidak mengikuti intuisi karena merasa si pria yang dekat dengan Anda saat ini merupakan orang yang tepat. Kata hati tetap perlu 'didengarkan'. Tak usah terburu-buru menuju ke hubungan yang berlabel pacaran. Lihat saja dulu bagaimana sikap, sifat dan tutur katanya. Jika intuisi Anda semakin kuat mengatakan bahwa dia bukan orang yang tepat, sebaiknya jangan dipaksakan.


2. Perilaku yang Tidak Konsisten
Sesekali sikapnya sangat romantis, namun terkadang bisa menjadi orang yang kasar. Waspadalah dengan pria yang tidak konsisten dengan perilakunya. Pria bisa dipercaya dari sikap dan kata-katanya, namun ketika kedua hal tersebut bertolak belakang, pertimbangkan kembali untuk menjalin hubungan dengannya.

3. Perhatikan Arah Pembicaraan
Jika si dia sering menghindari tentang pembahasan finansial, pekerjaan atau komitmen, Anda patut menaruh curiga. Jangan-jangan ada sesuatu yang sedang disembunyikan olehnya. Ikuti poin yang pertama, yakni mengikuti intuisi Anda.

4. Topik Obrolan Hanya Tentang Satu Pihak
Ini menjadi cara termudah untuk mengetahui bahwa dia mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda. Mengapa? Pria yang terlalu fokus pada dirinya sendiri menandakan ia punya egoisme yang tinggi dan biasanya sulit untuk berkomitmen. Ciri-cirinya adalah mereka kerap membicarakan kelebihan dirinya dan narsis.

Sumber : Perubahan