Senin, 18 November 2019

Viral Cerita Gadis Dimintai Bukti Perawan dan Obsesi Pria pada Keperawanan

Di Twitter ramai tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menceritakan seorang remaja perempuan dikibuli pacarnya soal kelebihan 'sel darah putih'. Tidak diketahui siapa saja yang terlibat dalam percakapan, namun disebutkan sang remaja mau bercerita karena sedang mengunjungi program Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

"PACARNYA (yg laki) KELEBIHAN SEL DARAH PUTIH SEHINGGA HARUS DIKELUARKAN. yaAllah bocah kreatif amat T.T. yg cewe percaya aja, dia ga ngeh kalo yg dikeluarkan itu SPERMA bukan sel darah putih," tulis pesan.

Menanggapi cerita yang viral, beberapa netizen menyinggung kasus ini sebagai contoh pentingnya pendidikan seks. Selain itu penting juga untuk tahu sebetulnya apa sih itu sel darah putih.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta sel darah putih:

1. Ada berbagai macam jenisnya

Sel darah putih adalah sebutan umum untuk berbagai sel darah yang berperan dalam menjaga kekebalan tubuh. Bila diperinci ada sel neutrofil yang berperan sebagai responden cepat dalam kasus infeksi bakteri atau virus, eosinofil berperan melawan parasit, basofil menghasilkan senyawa histamin, limfosit membunuh dan mengingat infeksi, serta monosit yang membersihkan sisa-sisa sel mati.

Tiap sel darah putih tersebut saling membantu dengan fungsinya masing-masing.

2. Tidak benar-benar berwarna putih

Meski sering disebut 'darah putih', bukan berarti darah memiliki warna putih seperti susu. Sebetulnya sel darah putih tidak berwarna alias bening.

Tangkapan layar percakapan soal seks yang dinilai menunjukkan rendahnya pemahaman tentang seks.Tangkapan layar percakapan soal seks yang dinilai menunjukkan rendahnya pemahaman tentang seks. 

3. Diproduksi sumsum tulang

Darimana asal sel darah putih? Jawabannya adalah sumsum tulang dalam sebuah proses bernama hematopoiesis. Semua sel darah memulai perjalannya dari sel punca di dalam tulang.

Seiring berjalannya waktu sel punca yang mulai matang akan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

4. Kelebihan sel darah putih memang bisa terjadi

Kadang karena kondisi tertentu tubuh dapat memproduksi sel darah putih secara berlebih. Sebagai contoh misalnya pada kasus kanker, penyakit infeksi, hingga kelainan genetik. https://bit.ly/37hgETt

Membuktikan Keperawanan lewat Selaput Dara, Memangnya Bisa?

Curhatan seorang gadis menjadi viral di media sosial lantaran ingin membuktikan pada keluarga tunangannya bahwa ia masih perawan. Hal tersebut didorong karena tunangan dan keluarga meminta hal tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsep tes keperawanan dilakukan dengan memeriksa keutuhan selaput dara dan/atau dengan memasukkan jari ke vagina. Namun, selaput dara merupakan bagian dari vagina yang sebenarnya bertekstur tipis, yang bisa robek tak hanya akibat berhubungan seksual saja.

Selaput dara bisa koyak karena aktivitas seperti bersepeda, menunggang kuda dan gimnastik, ditambah penggunaan tampon atau bahkan masturbasi. Dan secara kasat mata nyaris tidak ada bedanya dengan kerusakan akibat hubungan seks.

Bahkan dokter sekalipun dalam tes keperawanan jarang membedakan penyebab kerusakan, meski kalau diperiksa secara mendetail memang ada bedanya. Apapun penyebab kerusakan selaput dara, keterangan yang diberikan biasanya hanya tertulis rusak karena benda tumpul.

"Kecuali kasus pemerkosaan, itu penyebab sobeknya selaput dara bisa dipastikan kalau ada bercak sperma dan itu bisa dikaitkan. Itupun pemeriksaannya harus segera, kalau sudah lama tidak bisa," kata dr Prima Progestian, SpOG, seorang seksolog dari Brawijaya Women's Hospital Jakarta Selatan seperti yang pernah diberitakan detikcom sebelumnya.

Yang perlu diketahui, bentuk dan ukuran selaput dara pada tiap-tiap wanita sangatlah berbeda. Bahkan ada wanita yang terlahir tanpa selaput dara sama sekali.

"Normalnya beragam pada ukuran, bentuk, ketebalan, kelenturan dan bahkan bisa tidak ada. Saat kita bayi, selaput dara biasanya tebal dan akan menipis seiring waktu dengan aktivitas yang kita lakukan seperti bersepeda, menunggangi kuda atau mengikuti kelas gimnastik. Terlahir tanpa selaput dara tak akan berdampak pada kesehatan seksual ataupun reproduksi sama sekali," kata Mary Rosser, MD, direktur obstetri dan ginekologi di Montefiore Health System, dikutip dari SELF.

Jika tidak berdampak pada kesehatan seksual ataupun reproduksi, lantas apa sebenarnya tujuan dari selaput dara? Rosser menyebut selaput dara adalah struktur vestigial, yang berarti tak benar-benar memberikan fungsi fisiologis spesifik, seperti usus buntu atau gigi geraham bungsu.

Teori evolusioner mengungkapkan bahwa selaput dara terbentuk untuk melindungi vagina dari bakteri, namun para ahli hingga kini masih belum mendapatkan alasan pasti mengapa selaput dara ada.  https://bit.ly/2Kx1Kih

Penyebab Kanker Serviks dan Faktor Risiko yang Harus Diketahui

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang merupakan momok bagi wanita karena sifatnya yang mematikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO pada tahun 2014, lebih dari 92.000 kasus kematian pada wanita di Indonesia disebabkan oleh kanker, dan 10% di antaranya terjadi karena kanker serviks.

Kanker serviks sendiri menyerang serviks atau leher rahim. Serviks berfungsi untuk memproduksi lendir atau mukus yang bisa mengarahkan sperma dari vagina ke rahim.

Serviks juga akan menutup kehamilan untuk menjaga janin tetap berada di rahim, dan akan membuka saat proses persalinan berlangsung.

Lalu, apa yang bisa menyebabkan kanker serviks? Apa saja faktor risiko yang harus diwaspadai? Berikut penjelasannya yang dirangkum detikHealth:

1. Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di sel-sel yang berada di leher rahim. Sebagian besar kasus kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.

Ada dua jenis kanker serviks yang umum ditemukan yaitu:

- Karsinoma sel skuamosa (KSS). Jenis kanker serviks ini dimulai di sel skuamosa atau lapisan luar serviks yang mengarah ke vagina. KSS merupakan jenis kanker serviks yang paling banyak ditemukan.

- Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar di saluran leher rahim.

Pada kasus tertentu, kedua jenis kanker serviks ini bisa terjadi bersamaan. Tapi kejadian ini terbilang jarang ditemukan.

2. Penyebab Kanker Serviks

Penyebab mayoritas kasus kanker serviks adalah human papilloma virus (HPV). Berdasarkan riset National Cervical Cancer Coalition, HPV menyebabkan 99% kasus kanker serviks yang terjadi.

Kanker serviks biasanya bermula ketika sel sehat di serviks mengalami mutasi di DNA mereka. DNA ini mengandung instruksi yang menjelaskan apa yang harus dilakukan sel.

Sel yang sehat biasanya tumbuh dan berkembang biak pada jangka waktu yang ditentukan dan akhirnya akan mati pada waktu yang ditentukan. Mutasi akan memberitahu sel untuk tumbuh dan berkembang biak di luar kendali, hingga akhirnya tidak bisa mati.

Sel abnormal yang terus menumpuk akan membentuk tumor. Sel kanker bisa menyerang jaringan di dekatnya dan bisa mengakibatkan tumor untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya.

3. Apa Itu HPV?

HPV atau human papilloma virus adalah virus yang ditularkan melalui hubungan seks. Kalian bisa terkena HPV dari seks anal, oral atau vaginal.

Ada lebih dari 200 jenis HPV yang telah diidentifikasi, tapi tidak semuanya menyebabkan kanker serviks. Hanya 15 di antaranya yang terkait dengan kanker serviks, terutama HPV 16 dan HPV 18.

Kedua jenis kanker ini dikenal sebagai penyebab kanker serviks. Selain kanker serviks, HPV 16 dan HPV 18 juga bisa menyebabkan kanker dubur, kanker orofaringeal yang terjadi di tenggorokan, kanker vagina dan kanker vulva.

Wanita yang terinfeksi HPV tidak berarti akan langsung terkena kanker serviks. Virus ini biasanya akan dilawan oleh sistem kekebalan tubuh dan akan menghilang dalam waktu sekitar dua tahun. Tapi, di beberapa kasus seseorang akan terus terinfeksi begitu terkena HPV.

4. Faktor Risiko

Walau HPV merupakan penyebab utama kanker serviks, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks. Beberapa di antaranya adalah:

- Berganti-ganti pasangan

- Merokok

- Sistem kekebalan tubuh yang lemah

- Memiliki lebih dari 5 anak atau melahirkan di usia di bawah 17 tahun

- Menderita penyakit menular seksual lainnya https://bit.ly/2pvOWS8

Agar Tak Dikibuli Pacar, Ini Lho 4 Fakta Sel Darah Putih yang Sebenarnya

Di Twitter ramai tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menceritakan seorang remaja perempuan dikibuli pacarnya soal kelebihan 'sel darah putih'. Tidak diketahui siapa saja yang terlibat dalam percakapan, namun disebutkan sang remaja mau bercerita karena sedang mengunjungi program Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

"PACARNYA (yg laki) KELEBIHAN SEL DARAH PUTIH SEHINGGA HARUS DIKELUARKAN. yaAllah bocah kreatif amat T.T. yg cewe percaya aja, dia ga ngeh kalo yg dikeluarkan itu SPERMA bukan sel darah putih," tulis pesan.

Menanggapi cerita yang viral, beberapa netizen menyinggung kasus ini sebagai contoh pentingnya pendidikan seks. Selain itu penting juga untuk tahu sebetulnya apa sih itu sel darah putih.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta sel darah putih:

1. Ada berbagai macam jenisnya

Sel darah putih adalah sebutan umum untuk berbagai sel darah yang berperan dalam menjaga kekebalan tubuh. Bila diperinci ada sel neutrofil yang berperan sebagai responden cepat dalam kasus infeksi bakteri atau virus, eosinofil berperan melawan parasit, basofil menghasilkan senyawa histamin, limfosit membunuh dan mengingat infeksi, serta monosit yang membersihkan sisa-sisa sel mati.

Tiap sel darah putih tersebut saling membantu dengan fungsinya masing-masing.

2. Tidak benar-benar berwarna putih

Meski sering disebut 'darah putih', bukan berarti darah memiliki warna putih https://bit.ly/2KuhrHd