Di Twitter ramai tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menceritakan seorang remaja perempuan dikibuli pacarnya soal kelebihan 'sel darah putih'. Tidak diketahui siapa saja yang terlibat dalam percakapan, namun disebutkan sang remaja mau bercerita karena sedang mengunjungi program Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
"PACARNYA (yg laki) KELEBIHAN SEL DARAH PUTIH SEHINGGA HARUS DIKELUARKAN. yaAllah bocah kreatif amat T.T. yg cewe percaya aja, dia ga ngeh kalo yg dikeluarkan itu SPERMA bukan sel darah putih," tulis pesan.
Menanggapi cerita yang viral, beberapa netizen menyinggung kasus ini sebagai contoh pentingnya pendidikan seks. Selain itu penting juga untuk tahu sebetulnya apa sih itu sel darah putih.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta sel darah putih:
1. Ada berbagai macam jenisnya
Sel darah putih adalah sebutan umum untuk berbagai sel darah yang berperan dalam menjaga kekebalan tubuh. Bila diperinci ada sel neutrofil yang berperan sebagai responden cepat dalam kasus infeksi bakteri atau virus, eosinofil berperan melawan parasit, basofil menghasilkan senyawa histamin, limfosit membunuh dan mengingat infeksi, serta monosit yang membersihkan sisa-sisa sel mati.
Tiap sel darah putih tersebut saling membantu dengan fungsinya masing-masing.
2. Tidak benar-benar berwarna putih
Meski sering disebut 'darah putih', bukan berarti darah memiliki warna putih seperti susu. Sebetulnya sel darah putih tidak berwarna alias bening.
Tangkapan layar percakapan soal seks yang dinilai menunjukkan rendahnya pemahaman tentang seks.Tangkapan layar percakapan soal seks yang dinilai menunjukkan rendahnya pemahaman tentang seks.
3. Diproduksi sumsum tulang
Darimana asal sel darah putih? Jawabannya adalah sumsum tulang dalam sebuah proses bernama hematopoiesis. Semua sel darah memulai perjalannya dari sel punca di dalam tulang.
Seiring berjalannya waktu sel punca yang mulai matang akan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
4. Kelebihan sel darah putih memang bisa terjadi
Kadang karena kondisi tertentu tubuh dapat memproduksi sel darah putih secara berlebih. Sebagai contoh misalnya pada kasus kanker, penyakit infeksi, hingga kelainan genetik. https://bit.ly/37hgETt
Membuktikan Keperawanan lewat Selaput Dara, Memangnya Bisa?
Curhatan seorang gadis menjadi viral di media sosial lantaran ingin membuktikan pada keluarga tunangannya bahwa ia masih perawan. Hal tersebut didorong karena tunangan dan keluarga meminta hal tersebut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsep tes keperawanan dilakukan dengan memeriksa keutuhan selaput dara dan/atau dengan memasukkan jari ke vagina. Namun, selaput dara merupakan bagian dari vagina yang sebenarnya bertekstur tipis, yang bisa robek tak hanya akibat berhubungan seksual saja.
Selaput dara bisa koyak karena aktivitas seperti bersepeda, menunggang kuda dan gimnastik, ditambah penggunaan tampon atau bahkan masturbasi. Dan secara kasat mata nyaris tidak ada bedanya dengan kerusakan akibat hubungan seks.
Bahkan dokter sekalipun dalam tes keperawanan jarang membedakan penyebab kerusakan, meski kalau diperiksa secara mendetail memang ada bedanya. Apapun penyebab kerusakan selaput dara, keterangan yang diberikan biasanya hanya tertulis rusak karena benda tumpul.
"Kecuali kasus pemerkosaan, itu penyebab sobeknya selaput dara bisa dipastikan kalau ada bercak sperma dan itu bisa dikaitkan. Itupun pemeriksaannya harus segera, kalau sudah lama tidak bisa," kata dr Prima Progestian, SpOG, seorang seksolog dari Brawijaya Women's Hospital Jakarta Selatan seperti yang pernah diberitakan detikcom sebelumnya.
Yang perlu diketahui, bentuk dan ukuran selaput dara pada tiap-tiap wanita sangatlah berbeda. Bahkan ada wanita yang terlahir tanpa selaput dara sama sekali.
"Normalnya beragam pada ukuran, bentuk, ketebalan, kelenturan dan bahkan bisa tidak ada. Saat kita bayi, selaput dara biasanya tebal dan akan menipis seiring waktu dengan aktivitas yang kita lakukan seperti bersepeda, menunggangi kuda atau mengikuti kelas gimnastik. Terlahir tanpa selaput dara tak akan berdampak pada kesehatan seksual ataupun reproduksi sama sekali," kata Mary Rosser, MD, direktur obstetri dan ginekologi di Montefiore Health System, dikutip dari SELF.
Jika tidak berdampak pada kesehatan seksual ataupun reproduksi, lantas apa sebenarnya tujuan dari selaput dara? Rosser menyebut selaput dara adalah struktur vestigial, yang berarti tak benar-benar memberikan fungsi fisiologis spesifik, seperti usus buntu atau gigi geraham bungsu.
Teori evolusioner mengungkapkan bahwa selaput dara terbentuk untuk melindungi vagina dari bakteri, namun para ahli hingga kini masih belum mendapatkan alasan pasti mengapa selaput dara ada. https://bit.ly/2Kx1Kih