Sabtu, 30 November 2019

Payudara Kiri Manis dan Kanan Asin, Serta Berbagai Mitos ASI Lainnya

Mitos soal air susu ibu (ASI) banyak sekali berseliweran di kalangan ibu pejuang ASI, dan tidak sedikit pula yang memercayainya. Salah satunya adalah mitos soal payudara kiri menghasilkan ASI yang rasanya manis, sementara payudara kanan menghasilkan ASI yang rasanya asin.

Konselor laktasi, dr Ameetha Drupadi, CIMI dengan tegas mengatakan bahwa hal tersebut hanya mitos belaka. Kedua payudara tidak menghasilkan rasa ASI yang berbeda, justru ASI yang dihasilkan di lima menit awal lebih banyak mengandung vitamin.

"Di kedua payudara isinya sama-sama ASI. Asi awal lima menit pertama agak encer mamanya foremilk kandungan vitamin lebih banyak dari lemaknya. 10 menit itu hindmilk yaitu lebih banyak lemak," ujarnya pada acara Pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan di BSD, Tangerang Selatan, Kamis (7/11/2019).

Foremilk atau disebut ASI depan terlihat lebih encer dan berwarna jernih yang kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa. Foremilk ini biasanya untuk mengatasi rasa haus bayi. Sedangkan hindmilk atau ASI belakang keluar pada sesi-sesi akhir menyusu. Hindmilk lebih kental dan mengandung lebih banyak lemak, sehingga hindmilk ini membantu mengatasi rasa lapar.

Selain mitos tersebut, mitos soal rasa ASI dipengaruhi oleh apa yang dimakan sang ibu juga banyak dipercaya di Indonesia. Misalnya sang ibu makan makanan pedas, maka sang bayi bisa mengalami mencret.

"Kalau ibunya makan pedes anaknya ikutan mencret sebenarnya nggak. Memang nutrisi ibu menyusui harus seimbang. Nggak usah khawatir," tegas dr Ameetha.

Ada pula mitos soal banyak tidaknya ASI yang keluar dipengaruhi ukuran puting dan ukuran payudara. dr Ameetha lagi-lagi menegaskan bahwa hal itu tidak benar.

"Jangan khawatir, ukuran puting juga nggak masalah. Karena menyusui bukan puting saja, tapi daerah areola. Areola kalau diisap semua ASI akan keluar," imbuhnya.

Areola adalah daerah gelap di sekitar puting payudara di mana di dalamnya ada kantung-kantung kecil tempat dibuatnya ASI yang disebut alveoli. dr Ameetha menambahkan, saat daerah areola diisap oleh bayi, maka kantung-kantung itu akan lebih banyak menghasilkan ASI.  http://indomovie28.com/cock-bull-2016/

Mitos apalagi yang banyak beredar di kalangan pejuang ASI? Yuk tulis di kolom komentar!

Tidak Menyusui, Risiko Kanker Payudara Meningkat? Begini Faktanya

Sebagai bagian dari kampanye pencegahan kanker payudara, 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day. Rupanya masih banyak mitos yang menyelimuti penyakit ini.

Kaitan bra dengan payudara hanya salah satunya. Mitos lain juga menyebut, tidak memberikan ASI (Air Susu Ibu) bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Mitos ini membuat takut ibu-ibu yang karena sesuatu dan lain hal, tidak bisa memberikan ASI untuk si kecil. Sebenarnya, benar nggak sih?

Ahli penyakit dalam dari RS Dharmais dr Nia Novianti, SpPD menuturkan tidak ada kaitan antara tak menyusui dengan risiko kanker payudara. Tetapi, ada satu hal penting yang harus diketahui.

"Tidak memberi ASI bukan menjadi faktor risiko. Tapi dengan memberi ASI kita akan mengurangi risiko kanker payudara," kata dr Nia dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan.

Ketakutan lain yang kerap disebut adalah risiko kanker yang dikaitkan dengan tak mengenakan bra. Menurut dr Nia, sebenarnya melepas bra bukan berhubungan ke kanker, melainkan 'rehat' untuk payudara setelah ditekan oleh bra.

"Karena kawatnya itu menghambat aliran limpatik atau getah bening di payudara, sehingga memang disarankan waktu tidur itu dilepas," ujarnya.  http://indomovie28.com/patient-seven-2016/

Dengan Alasan Kesehatan, Orang-orang Dewasa Ini Juga Minum ASI

Ruben Onsu baru-baru ini mengaku bahwa anak angkatnya rutin konsumsi Air Susu Ibu (ASI) Sarwendah. Bahkan, mereka menyiapkan kulkas khusus untuk menyimpan stok ASI-nya tersebut.

Beberapa waktu lalu tren ASI pada orang dewasa juga sempat mencuat. Beberapa orang dewasa memanfaatkan ASI untuk menjaga kesehatannya.

Terkait hal ini, beberapa pakar memang berpendapat bahwa ASI belum terbukti bermanfaat bagi orang dewasa. Salah satunya adalah dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, Satuan Tugas ASI IDAI.

"Jadi ASI ada efek jangka panjang untuk cegah diabetes, hipertensi, serangan jantung, dan kanker ketika seseorang dewasa. Jangan kita balik. Orang yang udah punya diabetes, hipertensi, dan parkinson, minum ASI lalu sembuh, bukan seperti itu," terang dr Wiyarni pada detikcom, Selasa (19/11/2019).

Meski demikian, detikcom merangkum beberapa kisah orang-orang yang mengaku mendapatkan manfaat dari mengonsumsi ASI ketika dewasa, sebagai berikut:

1. Helen Fitzsimmons

Nama Helen beberapa waktu lalu dikenal luas karena memberikan ASI kepada ayahnya yang mengalami kanker prostat. Helen memberikan ayahnya ASI sekitar 59 mililiter per hari.

Menurut keterangan dokter, kadar protein tertentu dalam tubuh sang ayah karena kanker terbukti menurun sejak dirinya minum ASI dari Helen. Meski begitu, ayahnya tetap meninggal di usia 72 tahun atau 16 bulan setelah pertama kali meminum ASI. Helen meyakini jika ASI tersebut sudah memperpanjang umur sang ayah.

2. Fred Whitelaw

Di tahun 2015, Fred didiagnosis menderita kanker perut dan kambuh di tahun 2017. Ia kemudian diberi minum ASI oleh putrinya, Jill Turner. Jill mengaku membaca artikel tentang kandungan ASI yang dapat membunuh sel-sel kanker.

Selain diminum langsung, kadangkala Fred meminum ASI tersebut dengan mencampurkannya ke dalam kopi. Tak hanya oleh sang ayah, ASI Jill juga diminum suaminya untuk menyembuhkan eksim yang dideritanya.

3. Susan O'Brien

Suatu ketika Susan tersesat di sebuah hutan di Wellington, Selandia Baru. Ia baru ditemukan 24 Jam kemudian oleh otoritas setempat.

Menariknya, kepada wartawan Susan mengaku bertahan hidup dengan meminum ASI-nya sendiri. Namun saat itu Susan tak hanya mencoba bertahan hidup dengan ASI. Kebetulan ia juga masih memiliki dua liter air dan sebuah energy bar.

4. ASI untuk binaragawan

Di Negeri Paman Sam, ASI diolah menjadi suplemen khusus, utamanya bagi mereka yang sedang membentuk otot tubuhnya. ASI yang kebanyakan dicari oleh pria dewasa tersebut dihargai 2 dollar AS atau sekitar Rp 23.000 untuk tiap 30 mililiter ASI, tergantung dari kualitas dan kesegarannya. Biasanya, pria-pria ini membeli ASI hingga 1,5 liter.  http://indomovie28.com/age-shadows-2016/

Payudara Kiri Manis dan Kanan Asin, Serta Berbagai Mitos ASI Lainnya

Mitos soal air susu ibu (ASI) banyak sekali berseliweran di kalangan ibu pejuang ASI, dan tidak sedikit pula yang memercayainya. Salah satunya adalah mitos soal payudara kiri menghasilkan ASI yang rasanya manis, sementara payudara kanan menghasilkan ASI yang rasanya asin.

Konselor laktasi, dr Ameetha Drupadi, CIMI dengan tegas mengatakan bahwa hal tersebut hanya mitos belaka. Kedua payudara tidak menghasilkan rasa ASI yang berbeda, justru ASI yang dihasilkan di lima menit awal lebih banyak mengandung vitamin.

"Di kedua payudara isinya sama-sama ASI. Asi awal lima menit pertama agak encer mamanya foremilk kandungan vitamin lebih banyak dari lemaknya. 10 menit itu hindmilk yaitu lebih banyak lemak," ujarnya pada acara Pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan di BSD, Tangerang Selatan, Kamis (7/11/2019).

Foremilk atau disebut ASI depan terlihat lebih encer dan berwarna jernih yang kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa. Foremilk ini biasanya untuk mengatasi rasa haus bayi. Sedangkan hindmilk atau ASI belakang keluar pada sesi-sesi akhir menyusu. Hindmilk lebih kental dan mengandung lebih banyak lemak, sehingga hindmilk ini membantu mengatasi rasa lapar.

Selain mitos tersebut, mitos soal rasa ASI dipengaruhi oleh apa yang dimakan sang ibu juga banyak dipercaya di Indonesia. Misalnya sang ibu makan makanan pedas, maka sang bayi bisa mengalami mencret.

"Kalau ibunya makan pedes anaknya ikutan mencret sebenarnya nggak. Memang nutrisi ibu menyusui harus seimbang. Nggak usah khawatir," tegas dr Ameetha.

Ada pula mitos soal banyak tidaknya ASI yang keluar dipengaruhi ukuran puting dan ukuran payudara. dr Ameetha lagi-lagi menegaskan bahwa hal itu tidak benar.

"Jangan khawatir, ukuran puting juga nggak masalah. Karena menyusui bukan puting saja, tapi daerah areola. Areola kalau diisap semua ASI akan keluar," imbuhnya.  http://indomovie28.com/traders-2016/