Sabtu, 30 November 2019

Asal Nyaman, Tidur Tanpa Pakaian Boleh-boleh Saja

Saat tidur adalah saatnya beristirahat dan merilekskan tubuh setelah digunakan beraktivitas sepanjang hari. Agar makin nyaman, dianjurkan untuk tidur tanpa pakaian.

Benarkah ini? "Sama seperti yang lain, yang penting nyaman," tandas dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran kepada detikHealth dan ditulis Rabu (13/1/2016).

Namun ia sepakat bila tidur sebaiknya dilakukan dalam keadaan telanjang atau tanpa busana. Kendati demikian, diakui dr Andreas, kebiasaan ini tidak lazim dilakukan di Indonesia karena faktor budaya. "Budaya kita kan nggak begitu ya, jatuhnya jadi nggak nyaman," imbuhnya.

Para ahli di Barat mengatakan sebab-musabab munculnya rekomendasi tidur telanjang ini adalah karena suhu tubuh manusia akan makin menurun hingga setengah derajat setelah tidur. Suhu inti manusia berada paling tinggi di jam 11 malam dan terendah di jam 4 dini hari.  http://indomovie28.com/complete-unknown-2016/

Tetapi jika ada sesuatu yang mencegah penurunan suhu tubuh, maka seseorang akan terdorong untuk bangun di tengah tidur.

"Keuntungan dari tidur tanpa mengenakan pakaian, tubuh akan tetap terjaga di suhu rendah, di mana suhu rendah inilah yang diinginkan otak agar tidur tetap nyenyak," jelas Chris Idzikowski dari Edinburgh Sleep Centre dan penulis buku Sound Asleep: The Expert Guide To Sleeping Well.

Di samping itu, bila tubuh terus berada di suhu rendah saat tidur maka akan menambah jaringan brown fat yang memungkinkan terbakarnya lebih banyak kalori saat terlelap, termasuk mencegah penambahan berat badan.

Tidur tanpa busana juga menguntungkan pasangan karena dapat menghasilkan hormon oksitosin. "Ketika pasangan sama-sama tidur telanjang agar terjadi skin-to-skin contact, kemudian saraf sensorik pada kulit mengirimkan impuls ke otak untuk memicu pelepasan hormon tersebut," kata dr Kerstin Uvnas-Moberg dari Swedish University of Agricultural Sciences.

Oksitosin atau hormon cinta ini ternyata memiliki banyak kegunaan, di antaranya mengurangi tekanan darah, melindungi kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan mengurangi kecemasan pada diri seseorang karena fungsinya yang mirip hormon endorfin.

Di tahun 1991, seorang peneliti bernama Sydney Singer menulis sebuah buku bertajuk 'Dressed to Kill: The Link Between Breast Cancer and Bras'. Dalam buku itu dikatakan wanita akan terhindar dari kanker jika ia hanya menggunakan bra kurang dari 12 jam perhari.

"Dan waktu yang paling tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tanpa memakai bra adalah saat tidur," katanya beberapa waktu lalu.

Sydney menambahkan penggunaan bra yang terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara dan kadar hormon prolaktin yang sama-sama diketahui dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.

Lantas bagaimana dengan pria? "Sebaiknya nggak pakai celana dalam, supaya tidak lembab dan jadi kering," ungkap dr Abraham Arimuko, SpKK beberapa waktu lalu.

Jika tidak, boxer adalah pilihan yang baik karena bentuknya relatif longgar, sehingga sirkulasi udara selama tidur juga baik. Sebab bagi pria, penggunaan celana dalam yang longgar atau tidur telanjang berdampak hingga ke kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkannya lho.

"(Jika tidak, red) lebih baik yang longgar-longgar saja," timpal dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dari RS Medistra.  http://indomovie28.com/cafe-6-2016/

Soal Perlu Tidaknya Pakai Bra dan Celana Dalam Saat Tidur, Ini Jawaban Pakar

Setelah pulang kerja, ada kalanya Anda terlalu capek untuk mandi, gosok gigi atau berganti pakaian tidur. Bahkan tidak jarang Anda lupa melepas bra. Lantas berbahayakah ini?

Menurut Dr Alyssa Dweck, dokter spesialis kandungan dari Icahn School of Medicine, Mount Sinai, New York, mayoritas wanita masih aman-aman saja bila tidur dengan tetap mengenakan pakaian dalamnya.

Hanya saja Dweck mengingatkan pada kondisi tertentu, ada wanita yang tidak dianjurkan untuk memakai pakaian dalam saat tidur, yaitu yang menderita vulvitis (peradangan pada lipatan luar vagina) dan vaginitis (peradangan pada miss V), apalagi jika sudah kronis.

"Orang-orang ini rentan terkena infeksi jamur, gatal-gatal dan iritasi pada kemaluannya, jadi baiknya tidak tidur tanpa celana dalam," paparnya seperti dikutip dari Livescience, Kamis (28/4/2016).

Secara umum, dengan memakai celana dalam seharian, Dweck juga khawatir jamur dan bakteri akan mudah tumbuh dan berkembang di area kulit kemaluan yang lembab dan hangat. "Sebaiknya celana dalamnya juga dipilih yang dari katun, karena mudah menyerap keringat," imbuhnya.

Dari riset-riset sebelumnya juga belum pernah ada satupun yang mengklaim bahwa mengenakan pakaian dalam, khususnya bra, selama 24 jam buruk bagi kesehatan.

Bahkan sebuah studi di tahun 2014 yang dilakukan Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle dikatakan bra tidak terbukti berpengaruh terhadap risiko kanker payudara, meskipun peneliti telah mengamati berbagai aspek yang berkaitan dengan risiko tersebut, mulai dari ukuran cup, frekuensi penggunaan, ada tidaknya kawat di dalam bra atau sejak kapan memakai bra.

"Tidak terbukti berbahaya, apapun jenis branya, bahkan yang ketat sekalipun," timpal Dr Holly Pederson dari Cleveland Clinic.

Kalaupun ada yang mengatakan bra saat tidur bisa membuat payudara mengendur, Pederson menjelaskan, pada dasarnya seiring dengan pertambahan usia, jaringan payudara wanita akan terganti oleh lemak. Jadi cepat atau lambat payudara wanita pasti akan mengendur. Bahkan bra terbaik sekalipun tidak bisa mencegah proses alami ini.

Pilihannya dikembalikan kepada masing-masing orang. Bila lebih nyaman tanpa bra saat tidur, tak jadi soal. Tetapi bila seseorang merasa dadanya besar dan lebih nyaman memakai bra saat tidur, itu juga bukan masalah besar. Yang terpenting pastikan bra yang dipakai terbuat dari bahan yang lembut seperti katun atau tidak berkawat, dan bisa membuat Anda merasa rileks saat tidur.  http://indomovie28.com/julieta-2016/

Asal Nyaman, Tidur Tanpa Pakaian Boleh-boleh Saja

Saat tidur adalah saatnya beristirahat dan merilekskan tubuh setelah digunakan beraktivitas sepanjang hari. Agar makin nyaman, dianjurkan untuk tidur tanpa pakaian.

Benarkah ini? "Sama seperti yang lain, yang penting nyaman," tandas dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran kepada detikHealth dan ditulis Rabu (13/1/2016).

Namun ia sepakat bila tidur sebaiknya dilakukan dalam keadaan telanjang atau tanpa busana. Kendati demikian, diakui dr Andreas, kebiasaan ini tidak lazim dilakukan di Indonesia karena faktor budaya. "Budaya kita kan nggak begitu ya, jatuhnya jadi nggak nyaman," imbuhnya.

Para ahli di Barat mengatakan sebab-musabab munculnya rekomendasi tidur telanjang ini adalah karena suhu tubuh manusia akan makin menurun hingga setengah derajat setelah tidur. Suhu inti manusia berada paling tinggi di jam 11 malam dan terendah di jam 4 dini hari.

Tetapi jika ada sesuatu yang mencegah penurunan suhu tubuh, maka seseorang akan terdorong untuk bangun di tengah tidur.

"Keuntungan dari tidur tanpa mengenakan pakaian, tubuh akan tetap terjaga di suhu rendah, di mana suhu rendah inilah yang diinginkan otak agar tidur tetap nyenyak," jelas Chris Idzikowski dari Edinburgh Sleep Centre dan penulis buku Sound Asleep: The Expert Guide To Sleeping Well.

Di samping itu, bila tubuh terus berada di suhu rendah saat tidur maka akan menambah jaringan brown fat yang memungkinkan terbakarnya lebih banyak kalori saat terlelap, termasuk mencegah penambahan berat badan.  http://indomovie28.com/innocents-2016/