Minggu, 01 Desember 2019

Terpopuler Sepekan: Viral Paru-paru Menghitam Setelah 30 Tahun Merokok

Kebiasaan merokok tanpa disadari memicu dampak mengerikan pada paru-paru. Terbukti pada seorang pria 52 tahun di China yang paru-parunya menghitam akibat kebiasaan merokok selama 30 tahun semasa hidupnya.

Keberadaan paru-paru hitam yang kemudian viral itu terungkap saat jenazah pria ini dibedah oleh tim dokter Wuxi People's Hospital. Mulanya, pria ini ingin mendonasikan paru-parunya setelah dinyatakan mati otak. Namun saat dibedah, didapatkan fakta mengejutkan.

"Tes indeks oksigenasi awal menyatakan baik-baik saja, tetapi ketika kami mengambil organnya, kami menyadari bahwa kami tidak akan dapat menggunakannya," ujar dr Chen yang memimpin operasi, dikutip dari Dailymail.

Praktisi kesehatan dari RS Paru Persahabatan, dr Agus Dwi Susanto, Sp.P (K), FISR, FAPSR, menjelaskan bahwa paru-paru menghitam bukan hal yang asing pada perokok. Semakin banyak rokok yang diisap, makin banyak karbon yang menumpuk di paru-paru dari sisa pembakaran.  http://indomovie28.com/shaolin-soccer-2001/

"Baru tahu kalau paru perokok hitam? Itu dari lama juga sudah banyak info tersebut. Searching saja pasti sudah banyak tentang ini," katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (19/11/2019).

Soal berbagai resep untuk membersihkan paru-paru dari efek rokok, dr Agus menegaskan tidak bukti bahwa semua itu benar-benar efektif. Satu-satunya cara menjaga kesehatan paru adalah berhenti merokok.

Viral Paru-paru Hitam Akibat Kebiasaan Merokok Selama 30 Tahun

Sebuah video mengejutkan menunjukkan paru-paru menghitam dari seorang perokok yang sudah melakukan kebiasaan buruknya selama 30 tahun. Residu dari tembakau rokok menyumbat paru-paru itu sehingga warnanya tak lagi merah muda.

Paru-paru ini milik seorang pria di China berusia 52 tahun yang meninggal karena mengidap beberapa masalah paru-paru. Video ini direkam oleh ahli bedah di Wuxi People's Hospital di Jiangsu, China dan menjadi viral setelah ditonton 25 juta kali di media sosial.

Diawali dari pasien yang telah mendaftarkan dirinya untuk mendonorkan organnya setelah meninggal. Namun setelah meninggal dinyatakan mati otak dan paru-parunya akan didonasikan, petugas medis menyadari ada yang tidak beres.

"Tes indeks oksigenasi awal menyatakan baik-baik saja, tetapi ketika kami mengambil organnya, kami menyadari bahwa kami tidak akan dapat menggunakannya," ujar dr Chen, dokter ahli bedah sekaligus yang memimpin operasi pada pria itu dikutip dari Daily Mail.

Prof Peter Openshaw dari Institut Jantung dan Paru Nasional di China mengatakan bahwa pria tersebut mengalami emfisema paru-paru. Ini mengakibatkan terjadinya peradangan sehingga membuatnya sesak napas.

Dalam unggahan video, dr Chen menuliskan tagar 'jieyan' yang artinya 'berhenti merokok. "Lihatlah paru-paru ini, apakah kamu masih berani merokok?" tulisnya.

Tim medis pun memutuskan untuk menolak paru-paru pria tersebut untuk transplantasi. Hal ini menjadi pengingat bagi para perokok untuk bertindak cepat berhenti merokok sebelum paru-parunya menjadi hitam seperti itu. http://indomovie28.com/kung-fu-hustle-2004/

Soal Pro Kontra Vape, Ini Komentar Dokter yang Juga Seorang Pengguna

Di Indonesia keberadaan rokok elektrik (vape) menjadi pro kontra karena berbagai alasan. Mereka yang menolak menyebut vape berbahaya untuk kesehatan sementara yang mendukung menganggap vape alternatif lebih baik dari rokok, alat bantu berhenti merokok.

Dua pandangan tersebut diyakini oleh dr Arifandi Sanjaya. Pria pengguna vape yang juga seorang dokter umum di Bandung ini tidak menyangkal kemungkinan muncul beberapa penyakit karena vape, namun demikian ia juga mengaku merasakan manfaatnya dalam mengurangi dampak buruk rokok.

Oleh karena itu menurut dr Arifandi perlu dilakukan langkah yang bijak mempertimbangkan masukan dari semua pihak.

"Coba libatkan kami juga para user, para pelaku industri. Saling ngobrol duduk bareng. Jadinya bisa keluar keputusan yang seenggaknya win-win solution enak buat kami, buat negara juga. Jadi semua lebih aman," kata dr Arifandi saat ditemui detikcom di Graha Hartika, Bekasi, Sabtu (30/11/2019).

"Gue pribadi enggak mempromosikan vape. Lebih mengedukasi temen-temen pengguna biar pemakaiannya lebih bertanggung jawab dan tahu vape itu apa," lanjut pria yang dikenal dengan sebutan Badass Doctor ini.

Sebelumnya diberitakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berencana melarang vape karena disebut memiliki bahan kimia berbahaya. Para pengguna rokok elektrik (vaper) bereaksi dengan kampanye pamer rontgen thorax untuk membuktikan paru-paru mereka baik-baik saja.  http://indomovie28.com/cats-disappeared-world-2016/

"Dari gue pribadi semua harus disajikan sesuai data. Jangan menjustifikasi dulu sebelum ada datanya," pungkas dr Arifandi mengomentari kisruh vape di Indonesia.

Viral Paru-paru Hitam, Bagaimana Cara Memeriksanya?

Sebuah video yang viral beberapa waktu lalu memperlihatkan paru-paru yang menghitam. Paru dikatakan milik pria berusia 52 tahun yang merokok selama 30 tahun.

Menurut dokter spesialis paru dr Elisna Syahruddin, PhD, SpP(K), paru-paru menghitam adalah kondisi yang tidak asing. Namun kondisi ini tidak bisa diketahui hanya dengan rontgen atau pemeriksaan imagining.

"Hitam atau tidak hanya bisa dilihat dengan otopsi bukan rontgen. Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan pemeriksaan makroskopis. Karena sudah otopsi makanya jadi kelihatan hitam," kata dr Elisna di Aula Griya Puspa RSUP Persahabatan, Sabtu (30/11/2019).

Lebih lanjut dr Elisna mengatakan, paru-paru yang hitam bukan menjadi penanda utama kerusakan paru. Kondisi paru tak perlu ketahuan hitam terlebih dulu untuk menentukan adanya kerusakan.

Misal pada kondisi kanker paru yang diawali kerusakan pada gen. Akibatnya terjadi salah pengiriman informasi hingga sel terus tumbuh dan menjadi kanker. Perubahan gen menjadi faktor utama, bukan paru yang menghitam.

Menurut dr Elisna, risiko paru yang menghitam bergantung dari jenis zat yang dihisap. Biasanya pasien menghisap yang bersifat kental dan padat, misal pada pekerja aspal jalanan. Apakah zat dalam rokok bisa mengakibatkan kondisi tersebut?

"Rokok nggak bisa dibuktikan bikin paru-paru hitam hanya dengan rontgen. Hanya bisa otopsi untuk membuktikan kelainan ini. Harus dengan dengan pemeriksaan makroskopis," kata dr Elisna.

Jika pembuktian untuk rokok bikin paru-paru menghitam harus lewat otopsi, bagaimana dengan vape? Menurut dr Elisna, untuk vape sebetulnya sama. Untuk kerusakan paru, dr Elisna kembali mengingatkan hitam atau tidak bukan yang utama.

"Saya nggak tahu persis bikin paru hitam atau tidak. Tapi buat saya tak penting jadi hitam atau tidak. Yang lebih penting apakah terjadi perubahan gen jika terkait kanker paru," kata dr Elisna.  http://indomovie28.com/airlift-2016/