Gangguan jantung tak harus ditandai sakit atau sensasi sesak di dada kiri. Dalam beberapa kasus, gangguan tak punya gejala khas hingga pasien terlanjur kehilangan nyawa.
"Ada yang merasa masuk angin atau maag nggak tahunya kena serangan jantung. Yang penting hati-hati jika gangguan masih dirasakan meski sudah minum obat. Misal segera ke dokter supaya bisa mencegah atau menangani serangan selanjutnya," kata dokter ahli spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA pada acara Road To World Heart Day 2019, Sabtu (31/8/2019). http://indomovie28.com/dragon-eyes/
Berikut 3 kondisi yang wajib diwaspadai sebagai gejala gangguan jantung, jika tak kunjung sembuh setelah minum obat:
1. Dikira masuk angin
Masuk angin merujuk pada kondisi badan kurang fit, yang kadang disertai pegal dan rasa tidak nyaman lain. Masuk angin biasanya membaik dengan istirahat, pijat, pakai minyak gosok, atau kerokan.
"Wajib waspada jika masuk angin ini tak juga hilang setelah minum obat. Apalagi disertai sesak seperti dihimpit benda berat, kebas di tangan kiri, keringat dingin, dan tanda lainnya. Segera ke rumah sakit karena bisa saja menandai serangan jantung," kata dr Vito.
2. Sakit maag nggak sembuh-sembuh
Lambung terletak di bawah dan dekat dengan jantung. Menurut dr Vito, hal inilah yang mengakibatkan masyarakat umum kerap salah mengira nyeri yang dialaminya. Apalagi jika nyeri berasal dari areal kiri bawah yang dekat lambung.
"Jika sudah minum obat asam lambung atau gangguan maag lain tapi nggak sembuh-sembuh, sebaiknya segera ke dokter. Bisa jadi serangan jantung yang harus segera ditangani supaya pasien punya peluang kembali sehat lebih besar," kata dr Vito.
3. Deg-degan
Deg-degan tak selalu menandai gejala gangguan jantung. Dalam beberapa kasus, deg-degan menjadi respon atas rasa gugup atau nervous. Deg-degan yang terjadi pada dua kasus tersebut sangat berbeda.
"Deg-degan karena nervous terjadi dengan irama lebih cepat namun teratur. Sedangkan pada gangguan jantung, irama deg-degan tidak teratur yang disebut aritmia. Jika deg-degan yang terjadi cenderung tidak teratur, sebaiknya segera ke dokter untuk memeriksakan diri," kata dr Vito.
Ibunda SBY Wafat karena Usia, Kenali 5 Penyakit yang Menyerang Lansia
Kabar duka datang dari keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ibunda SBY, Siti Habibah, meninggal dunia.
"Innalillahi wainnailaihirajiun. Telah berpulang ke rahmatullah, Ibu Siti Habibah, ibunda dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019, Pukul 19.21 WIB di RS Mitra Keluarga Cibubur," kata Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik kepada wartawan, Jumat (30/8/2019) dikutip dari detikcom.
Ibunda SBY sebelumnya sempat dirawat di RS di Cibubur karena sakit. Siti Habibah dikabarkan jatuh sakit karena usia.
Tumbuh menjadi semakin lemah dan lebih berisiko sakit seiring pertambahan usia. Dikutip dari Vital Record, ada 5 penyakit yang rentan menimpa usia tua. Berikut penjelasannya:
1. Penyakit kronis
Sekitar 92 persen lansia memiliki setidaknya satu penyakit kronis sesuai data National Council on Aging. Penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes menyebabkan dua pertiga kematian setiap tahun.
2. Gangguan kesehatan kognitif
Gangguan kesehatan kognitif meliputi penurunan kemampuan berpikir, belajar dan mengingat. Masalah kesehatan kognitif yang paling umum dihadapi lansia adalah demensia, dengan kenaikan sekitar 47,5 juta kasus atau naik tiga kali lipat pada tahun 2050. http://indomovie28.com/high-strung/