Masyarakat Indonesia memang tak asing dengan istilah kerokan. Pengobatan alternatif ini sering dilakukan untuk mengusir masuk angin dengan cara mengerok logam ke permukaan kulit punggung yang dilumuri balsam, atau pun minyak gosok.
Persoalannya, apa yang oleh orang awam diyakini sebagai 'masuk angin' kadang-kadang adalah gejala serangan jantung. Mendahulukan kerokan dibandingkan mencari pertolongan medis, tentu membahayakan nyawa pasien.
Ahli jantung dr Siska Suridanda Danny, SpJP(K), dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta mengingatkan kembali risikonya. Ia menganjurkan agar gejala serangan jantung harus segera mendapat penanganan medis.
"Jangan sampai manuver-manuver yang dilakukan pasien seperti kerokan menghambat waktu pasien untuk segera sampai ke rumah sakit, untuk dilakukan pertolongan segera," kata dr Siska saat ditemui di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).
dr Siska menjelaskan, umumnya pasien tidak mengenali gejala dari serangan jantung, dan berakhir dengan mencoba manuver-manuver tradisional yang umum dilakukan seperti minyak angin, dan kerokan.
"Intinya adalah bukan kerokannya, namun jangan sampai pasien gagal mengenali gejala-gejala dalam kondisi serangan jantung, yang butuh pertolongan medis segera, mengenai kerokan sebagai suatu metode tradisional untuk memperbaiki kesehatan secara umum saya rasa ada kajiannya," pungkas dr. Siska.
Kenapa Badan Terasa Enakan Usai Kerokan? Ini Kata Profesor
Memasuki musim hujan, tubuh jadi mudah terserang pilek atau masuk angin. Kerokan sebagai terapi tradisional masih banyak diandalkan dalam situasi seperti ini, bahkan sempat disinggung Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebagai potensi wisata kebugaran.
Mengomentari tren kerokan di musim hujan, Ketua Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof dr Cissy B Kartasasmita, SpA(K), MSc, PhD, menjelaskan teori di balik terapi murah meriah ini. Menurutnya, kerokan bisa saja melancarkan peredaran darah.
"Jadi punggung yang sakit karena penimbunan asam laktat bisa diatasi dengan kerokan," kata Prof Cissy.
Namun jika disebut bisa mengatasi flu, Prof Cissy mengaku tidak yakin. Ia berpesan, kalaupun memang ingin mencoba kerokan sebaiknya menggunakan alat kerok khusus agar tidak terasa sakit di punggung. https://indomovie28.com/the-sound-of-a-flower/
"Kalau koin juga sakit yah kalo itu," kata Prof Cissy.
Kepada wartawan baru-baru ini, Menkes Terawan menyebut akan memprioritaskan pengembangan wisata kebugaran dan jamu. Termasuk dalam gagasan wisata kebugaran, Menkes Terawan juga menyinggung kerokan dan terapi Mak Erot.
"Kalau yang lain menjual seperti bekam dan sebagainya, kita jual kerokan. Jangan sepelekan kerokan kalau 100 kamar dan hanya 20 menit berapa? Begitu keluar minumnya jamu, bisa berapa. Belum tambah pijet. Itu hal yang kadang tidak kita komunikasikan," sebut Menkes Terawan.
Tentang Kerokan, Terapi yang Diyakini Merahkan Leher Ayu Ting Ting
Pedangdut Ayu Ting Ting kedapatan memiliki bekas merah di lehernya baru-baru ini. Sebuah laporan di detikHot menyebutnya 'seperti bekas kerokan'.
Tanda merah 'bekas kerokan' tersebut terlihat jelas di tengkuk sang pemilik nama asli Ayu Rosmalina. Pelantun lagu Alamat Palsu ini memang dikenal punya kesibukan yang sangat padat, yang merupakan salah satu faktor risiko masuk angin.
Kerokan, atau menggosok-gosokkan koin di permukaan kulit, merupakan salah satu terapi alternatif untuk masuk angin yang sangat populer di Indonesia. Biasanya menggunakan minyak angin untuk memperlicin dan memberikan efek hangat agar manfaatnya lebih optimal.
Dunia medis memang tidak mengenal masuk angin. Istilah tersebut lebih banyak dipakai orang awam untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan, antara lain ditandai dengan perut kembung dan badan pegal-pegal. Kelelahan adalah salah satu penyebabnya.
Soal kerokan, dr Prasna Pramita SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus dalam wawancara dengan detikHealth beberapa waktu lalu menyebut bahwa pada prinsipnya kerokan akan membuka pori-pori di permukaan kulit. Ini akan memberikan efek psikologis yang membuat seseorang merasa lebih nyaman.
Seorang praktisi kesehatan dari Universitas Negeri Sebelas Maret, Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes pernah meneliti efek kerokan. Menurutnya, kerokan memicu pelepasan endorfin yang memang memberikan efek rasa nyaman.
"Karena itu orang yang sehabis dikerok akan merasa nyaman, tenang, enak badannya. Tidurnya juga bisa nyenyak," katanya, beberapa waktu lalu. http://indomovie28.com/a-street-cat-named-bob/