Rabu, 01 Januari 2020

Viral! Penumpang Sendirian di Pesawat & Pilotnya Ganteng

Pernah terbayang untuk terbang tanpa penumpang lain? Kesempatan langka ini dialami oleh seorang traveler. Ditambah lagi, pilotnya ganteng!

Seorang traveler bernama Vincent Peone viral di Media Sosial Twitter. Bukan karena tingkah kriminal atau konyol, Peone viral karena mendapat kesempatan untuk terbang sendirian, seperti yang diintip detikcom dari News Australia, Rabu (13/8/2019).

Peone terbang dari Aspen, Colorado menuju Salt Lake City, Utah dengan menggunakan Delta Airlines. Peone merekam perjalanannya dan mengunggahnya ke Twitter.

Dalam video yang diunggah, Peone merekam saat petugas maskapai memanggil namanya sebagai satu-satunya penumpang dalam penerbangan tersebut. Peone sempat kaget.

Bahkan dalam perjalanan menuju pesawat, Peone dikawal dengan petugas yang meminta maaf karena harus terbang tanpa penumpang lain. Tapi Peone justru tersanjung, katanya seperti naik privet jet.

Saat pengumuman di dalam pesawat, awak kabin pun menyambut Peone yang menjadi satu-satunya penumpang.

"Selamat malam dan selamat datang di penerbangan ini. Kami akan melayani anda hari ini. Jika anda butuh bantuan, kami akan dengan senang hati untuk membantu," ujar awak kabin.

Layaknya privet jet, Peone juga berkesempatan untuk masuk ke kokpit dan bersalaman dengan pilot. Ternyata, co-pilotnya ganteng!

Hal ini membuat netizen gagal fokus. Kolom komentar penuh dengan pujian untuk sang co-pilot. Postingan ini mendapat 79,7 ribu likes dan 12,4 ribu retweets.

Melihat apresiasi ini, pihak maskapai membalas unggahan Peone dengan ucapan terima kasih.

"Hi! Vincent! Ini terlihat seperti pengalaman yang menyenangkan! Terima kasih sudah berbagi dan kami begitu mengapresiasi kamu yang telah memilih terbang bersama Delta! Take care!" tulis Delta.

Sumbar Luncurkan 49 Event, Tour de Singkarak Jadi Primadona

Sumatera Barat resmi luncurkan 49 event tajun 2019. Ada 3 event yang masuk Wonderful Event, Tour de Singakarak jadi primadona.

Hari ini Sumatera Barat resmi meluncurkan Calender of Event 2019, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (14/12/2019). Ada 49 yang nantinya akan dipamerkan untuk wisatawan.

Dari 49 event, ada 3 kegiatan yang menjadi bagian dari 100 Wonder Event Kemenpar. Kegiatannya adalah Pasa Harau Art And Cultural Festival, Tour de Singkarak (TdS), dan Festival Budaya Miangkabau.

Pasa Harau Art And Cultural Festival akan berlangsung di Kabupaten Lima Puluh Kota pada 16-18 Agustus 2019. Dalam penyelenggaraan festival budaya ini akan ditampilkan antara lain; Harau Performing Art, Harau Adventure Run (Harau Berjejaring), Pacu Jawi, serta Jelajah Harau/Mengejar Embun Lembah Harau.

Event Tour de Singkarak (TdS) akan berlangsung pada 2-10 November 2019. Tour de Singkarak akan melintasi 16 kabupaten/kota Sumbar dan 2 kabupaten di Jambi. Kompetisi internasional ini terbagi dalam 9 etape dengan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar.

Sementara itu penyelenggaraan event Festival Pesona Budaya Minangkabau akan berlangsung di Kabupaten Tanah Datar pada 4-7 Desember 2019. Dalam festival budaya ini akan ditampilkan antara lain; Pawai Budaya, Arakan Jamba, Makan Bajamba, dan Pemecahan Rekor MURI untuk Pagelaran Telepong Pacik Terbanyak.

"Kota-kota yg mengandalkan pariwisata, angka kemiskinannya rendah. Upaya kita menjadikan TdS semakin nasional, dampaknya bisa dinikmati kita semua. Tema yang dipakai adalah Connecting Sumatera," ujar Gubernur Sumbar, H Irwan Prayitno.

Acara launching ini dibuka oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Dalam sambutannya, Menpar ingin Sumbar meningkatkan jumlah event di kalender wisatanya.

"Siapa yang banyak event-nya, pendapatan per kapita akan naik. Selain pendapat per kapita, indeks kebahagiaan juga naik. Karena kegiatannya menggairahkan masyarakat. Kalau bisa 49 event ini bertambah jadi 52 event. Setiap minggu ada kegiatan," jelas Menpar.

Sumbar pada tahun ini mentargetkan 58.447 wisatawan mancanegara (wisman) dan 8,4 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Adanya event ini, diharapkan dapat meningkatkan target wisatawan Sumbar.

Pusat Informasi Pariwisata Harus Menampilkan Ciri Khas Budaya Setempat

Pusat Informasi Pariwisata atau Tourism Information Center (TIC) diharapkan dapat mencerminkan kekhasan budaya yang akan menjadi sarana dalam mempromosikan pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP).

"TIC harus menampilkan ciri khas budaya daerah setempat sehingga juga akan menjadi daya tarik pariwisata," ujar Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santoso Sungkari dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

"Dalam penerapannya, desain arsitektur TIC nantinya akan menggunakan teknologi digital, misalnya, untuk menampilkan multimedia dan animasi di masing-masing destinasi prioritas," imbuhnya.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Edy Wardoyo menyatakan TIC merupakan bagian dari amenitas dan menjadi bagian penting dalam unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas).

"Dari 10 destinasi pariwisata prioritas dan satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara, masing-masing akan memiliki desain arsitektur TIC yang menjadi daya tarik pariwisata," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Presiden Joko Widodo telah menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan menjadi 'Bali Baru' yakni, Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu, Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku).

"Dari 10 DPP tersebut, Presiden Jokowi menetapkan empat destinasi super prioritas yaitu, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo kemudian tahun ini ditambah KEK Likupang, Sulawesi Utara," kata Arief.

Diketahui, penyelenggaraan sayembara desain arsitektur TIC 2019 dilakukan untuk mempromosikan 10 destinasi pariwisata prioritas dan KEK Likupang, Sulawesi Utara yang merupakan hasil kerja sama Kemenpar dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama dengan PT Propan Raya.

Sayembara desain arsitektur TIC 2019, menurut Direktur Propan Raya Yuwono Imanto sebagai kelanjutan dari tiga penyelenggaraan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara sebelumnya yang dimulai pada 2016 lalu dengan tema, Desain Arsitektur Rumah Wisata (Homestay), Desain Arsitektur Restoran, dan Desain Arsitektur Pusat Cenderamata Pariwisata.

"Sayembara desain arsitektur TIC 2019 berhadiah total sebesar Rp 1,1 miliar. Pendaftarannya telah dimulai pada 10 Agustus 2019 dan berakhir pada 22 September 2019, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi karya, penjurian final dan pengumuman pemenang pada 4 Oktober 2019," ujarnya.

Adapun sebagai dewan juri di antaranya,Yori Antar (Profesional Arsitek Indonesia), Lea Aziz, Vice President Asia Pacific Space Designer Association (APSDA), Ary Indra (Profesional Arsitek Indonesia), Hari Sungkari (Deputi Infrastruktur - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia), dan Anneke Prasyanti (Profesional Arsitek Indonesia).