Akhirnya sekitar pukul 09.00 WIB kami naik perahu dan berangkat. Ini pengalaman pertamaku naik perahu kecil dan berangkat ke pantai antah berantah. Extraordinary travelling banget hehe. Awalnya masih kelihatan jelas dasar lautnya, lama kelamaan makin jauh dari daratan dan merasakan sensasi mengendarai ombak.
Setelah beberapa lama di tengah laut, kami mulai mendekat lagi ke darat. Warna-warni laut membuat kami hening menikmati keindahan alam. Ada yang warnanya hijau saja, ada yang biru muda, ada yang biru tua, ada yang bening. Paling cantik sih pas jadi warna biru tosca. Karena ada ganggang dan rumput laut, jadi mau nggak mau mesinnya dimatikan dan perahunya didorong. Kemudian kami sampai di titik dimana harus menyambung perjalanan dengan berjalan kaki. Pantainya banyak karang, jadi lanjutnya jalan kaki.
Perahu kemudian ditambatkan dan kami lanjut jalan kaki. Di pinggir pantai banyak sekali kerang unik. Kayak di film Spongebob yang kerang ajaib itu, ada banyak banget di pantai, dengan kondisi dan warna yang berbeda-beda. Oh iya aku sempat liat ular laut juga, warnanya hitam putih. Posisinya dia menjauh ke kami sih. Karena ini alam liar, hati-hati ya gengs, jangan sampai terluka.
Kita pun sudah sampai. Ternyata ini Batu Lubang. Seperti gerbang kecil di pinggir laut. Kami makin mendekat, dan tampaklah laguna dengan air jernih di sana. Beberapa ikan kecil juga nampak di sana. Saya pengen buru-buru nyebur, tapi capek juga jalan kaki. Total waktu perjalanan sekitar 1,5 jam.
Matahari sudah tinggi, tapi kami tidak peduli. Nyebur dulu pokoknya. Hemm airnya dingin. Karangnya memang banyak banget, dan saya bersyukur dipinjamin sepatu. Karena lagunanya alami, jadi perbedaan kedalamannya berbeda-beda. Berenang di kolam ini relatif aman karena tidak begitu dalam. Jika ingin snorkeling atau diving sebenarnya bisa di pantai tapi arusnya lumayan deras, jadi buat yang tidak berpengalaman ya di kolam alami Batu Lobang saja. Oh iya, sebenarnya 'gerbang'nya itu ada dua. Tapi di kolam yang lebih kecil itu ada terumbu karang yang warnanya ungu pekat, yang katanya beracun. Kami berani lihat saja tidak ambil resiko..
Puas berenang, kami kembali ke darat dan beristirahat. Kebetulan juga ikan sudah ditangkapkan. Jadi kami bisa makan ikan fresh dari laut. Hanya dengan menggunakan api unggun dan meja kayu kecil yang dibuat dari ranting-ranting, kami bisa makan ikan bakar yang enak. Dimakan hangat-hangat dengan nasi putih sambil dicocol sambal kecap. Uuh nikmatnya. Seorang bisa makan sampai 3 ikan, dan masih bersisa juga ikannya buat dibawa pulang ke sekretariat KKN.
Kemudian kami lanjut jalan lagi ke sisi satunya lagi dari Batu Lobang. Bagus banget pemandangannya, apalagi sinar matahari sorenya menimpa air laut dan membuat warnanya jadi lebih cantik. Di sini juga terumbu karangnya cantik-cantik. Hari mulai sore. Kami segera merapikan barang-barang dan berganti baju. Bawaan makin berat karena membawa baju basah. Setelah yakin tidak meninggalkan sampah, kami pulang menggunakan perahu.
Puas juga seharian main di pantai pribadi, eh, Pantai Komang. Karena air lautnya naik, jadi perjalanan pulang lebih mulus daripada berangkat. Tidak banyak tersangkut rumput laut. Di kegelapan, saya melihat banyak sekali sinar keperakan di sekitar perahu, terutama di percikan air ketika perahu melaju. Ternyata itu plankton. Cantik sekali. Pengalaman main ke pulau memang luar biasa. Keanekaragaman flora dan fauna alaminya bikin nagih.
Eh tapi bagaimana ya kalau ke pulau buatan seperti yang ada di Dubai? Sepertinya menarik. Di Dubai juga ada akuarium jumbo kan ya, di Dubai Mall. Bagaimana ya rasanya mengamati fauna laut tanpa harus susah-susah naik perahu dan berenang? Wah jadi pengen banget ke Dubai.