Sabtu, 04 Januari 2020

Menikmati Keindahan Alam dari Ketinggian Goa Rong

Untuk para pecinta alam, Goa Rong bisa menjadi pilihan Anda. Objek wisata di Kabupaten Semarang ini memiliki pesona alam yang menakjubkan.
Goa Rong adalah salah objek wisata di Kabupaten Semarang yang mengundang decak kagum karena pesona alamnya yang masih asli dan view yang menakjubkan. Jadi, tempat ini recommended banget buat para pecinta alam seperti saya yang betah berlama-lama dengan suasana alam yang asri dan sejuk

Indonesia memang negeri yang kaya akan pemandangan alam mempesona, selalu bisa mengundang decak kagum para traveler, seperti pemandangan alam yang satu ini, menghadirkan nuansa alam eksotis yang membuat para traveler betah untuk berlama lama selfie dan wefie di Goa Rong ini.

Destinasi yang satu ini berada di wilayah Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.Konon kabarnya, pada zaman dulu goa ini merupakan tempat pertapaan yang juga sebagai tempat persembunyian Belanda waktu itu.

Tidak hanya ada Goa saja sebagai daya tarik para traveler di sini, tetapi masih banyak spot foto yang mempesona. Yang membuat saya betah waktu berkunjung kesini adalah duduk di gardu pandang. Dari sini, kita bisa melihat keindahan Gunung Telomoyo. Selain itu, kita bisa melihat pemandangan menakjubkan Rawa Pening dari atas ketinggian.

Selain pemandangan mempesona yang tiada habisnya, tempat ini juga bisa dimasukkan daftar tempat outbond seru dengan tempat yang luas dan fasilitas yang keren, salah satunya adalah mushollanya. Area Goa Rong memiliki musholla yang bisa dibilang unik, karena dinding yang menghadap kiblat terbuat dari kaca.

Kita bisa melihat langsung pemandangan alam mempesona yang bisa membuat kita selalu bersyukur atas ciptaan Tuhan. Jadi, traveler juga bisa mengajak komunitas Anda untuk mengikuti acara outbond di Goa Rong

Untuk mengunjungi tempat ini, sebaiknya periksa keamanan kendaraan karena jalan menuju obyek wisata ini sedikit berkelok dan curam. Namun dengan jalan ini, kita jadi bisa menikmati pemandangan perbukitan alami, yang tak mungkin kita temukan di daerah perkotaan.

Jangan lupa kosongkan memori jika ingin menikmati tempat ini karena tak akan cukup sekali jepret untuk berselfie ria di tempat ini. Pastikan kondisi badan juga fit karena di area ini anda akan naik turun. Namun, pasti akan terbayar karena puas melihat view yang mempesona.

Mengunjungi tempat-tempat wisata itu seperti candu yang membuat hidup ini bergairah. Jika ada kesempatan untuk traveling ke luar negeri, saya ingin ke Dubai, negeri dongeng di dunia nyata. Jika bisa ke Dubai, saya akan mengunjungi La Mer Laguna Water Park yaitu Wahana bermain air yang memiliki sejumlah atraksi untuk memacu adrenalin, juga dengan sungai beraliran tenang dan simulator selancar flow-rider yang bisa membuat lebih kaya pengalaman seru.

7 Keajaiban Alam di Geopark Ciletuh

Berkunjung ke Ciletuh, Sukabumi ada sensasi menikmati 7 keindahan alam secara bersamaan. Keragaman geologi, hayati dan budaya setempat, mempesona wisatawan.
Indah. Sungguh tidak bisa diucapkan dengan kata-kata ketika melihat air terjun dengan fenomena alam di sekitarnya. Saya melihatnya bak lukisan yang menjelma menjadi pandangan mata yang nyata.

Pantaslah ada yang bilang amphiteater, karena saya melihat keindahan Geopark Ciletuh sebagai keajaiban yang nyata dari alam. Alhamdulillah, saya pernah ke sana dan menikmati keindahannya, saya tidak menyangka akan seindah ini. Bermula karena ketertarikan pada sejarah, saya tertarik pada usia bumi beserta kontur daerah tersebut.

Berteman di media sosial dengan para ahli geologi, maka saya pun mendapat pengetahuan tentang Ciletuh. Disebutkan bahwa Ciletuh itu geopark dari palung terdalam laut. Kawasan Ciletuh memiliki keragaman geologi yang unik dan umurnya paling tua di Jawa Barat.

Kawasan ini merupakan hasil dari tumbukan dua lempeng yang berbeda, yaitu lempeng eurasia (lempeng benua) yang berkomposisi granit (asam), dan lempeng Indo-Australia (lempeng samudera) yang berkomposisi basal (basa), yang menghasilkan palung yang dalam, tempat dimana batuan sedimen laut dalam (pelagic sediment), batuan metamorfik (batuan ubahan), dan batuan beku basa hingga ultra basa terendapkan, sehingga sangat menarik untuk dipelajari.

Berbagai jenis batuan yang telah disebutkan di atas bercampur dan terangkat di permukaan dinamakan sebagai batuan bancuh (batuan campur aduk) atau dikenal sebagai Melange yang merupakan kelompok batuan tertua (Pra Tersier) yang tersingkap di permukaan daratan Pulau Jawa dengan umur berkisar 65 juta tahun.

Seputar Gunung Slamet yang Jalur Pendakiannya Tanpa Sumber Air

Gunung Slamet adalah salah satu gunung yang terkenal dan gunung berapi tertinggi ke 2 di Pulau Jawa. Penasaran dengan fakta menarik Gunung Slamet?

Gunung ini letaknya berada di antara perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang. Memiliki ketinggian 3.428 mdpl, menjadikannya gunung berapi tertinggi ke 2 setelah Gunung Semeru.

Selain itu, gunung ini cukup populer sebagai sasaran pendakian meskipun medannya dikenal sulit. Berikut seputar Gunung Slamet yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

1. Asal-usul Nama Gunung Slamet

Nama Slamet diambil dari bahasa Jawa, yang artinya selamat. Karena menurut legenda masyarakat sekitar, ada seorang ulama yang bernama Syech Maulana Magribi yang merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa, beliau mendapatkan kesembuhan dari penyakit gatal dengan cara berendam di air panas yang ada di Gunung Slamet.

Penamaan Slamet pada gunung ini terjadi pada masa kerajaan Mataram Islam, setelah berakhirnya atau selesainya kejayaan kerajaan Majapahit.

2. Gunung Berapi Aktif

Gunung Slamet merupakan gunung berapi yang bisa meletus kapan saja. Letusan yang tercatat pada sejarah terjadi pada abad ke 19.

Catatan letusan diketahui sejak meletus pada tahun 1999 dan gunung ini aktif serta sering mengalami erupsi skala kecil. Aktivitas terakhirnya ketika bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar. Saat ini, status Gunung Slamet normal.

3. Mitos

Mitosnya, disebut-sebut suatu saat nanti Gunung Slamet akan meletus dahsyat dan bisa membuat pulau Jawa terpisah. Hal ini sempat ramai dan membuat takut warga, apalagi di dalam ramalan mengemukakan bahwa Jawa akan terbelah menjadi 2. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah ambles yang membujur dari laut sebelah utara ke laut selatan.

4. Jalur Pendakian

Untuk mencapai puncak Gunung Slamet, ada 6 pilihan jalur yang tersedia untuk para pendaki, seperti berikut ini:

a. Jalur Bambangan, dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 11,5 jam untuk mencapai puncak.

b. Jalur Kaliwadas membutuhkan waktu perjalanan sekitar 11 jam.

c. Jalur Guci, waktu tempuh pada jalur Guci sekitar 9,5 jam.

d. Jalur Baturaden, waktu tempuh di jalur satu ini sekitar 11 jam perjalanan.

e. Jalur Sawangan, estimasi waktu yang dibutuhkan kira-kira 9 jam.

f. Jalur Kaligua, estimasi waktu untuk sampai di Puncak Gunung Slamet melewati jalur ini adalah 9 jam perjalanan.

5. Kesulitan dan Risiko Mendaki

Dua kesulitan saat mendaki Gunung Slamet adalah air dan kabut. Bila ingin mendaki Gunung Slamet, pastikan membawa perbekalan air minum yang cukup. Karena jalur pendakiannya terkenal tanpa sumber air. Kemudian, faktor kabut Gunung Slamet yang sangat gampang berkabut. Kabut tersebut mampu menghilangkan jalur pendakian. Oleh sebab itu pastikan untuk membawa alat penerangan yang cukup agar tidak salah jalan saat turun kabut.

Sedangkan risiko awan panas, debu vulkanik serta gas beracun merupakan beberapa risiko yang juga akan dihadapi saat mendaki Gunung Slamet.

Jadi kapan kamu ke Gunung Slamet?