Mungkin ada traveler yang gemar menonton di bioskop saat weekend atau usai kerja. Di Indonesia, kota ini pun disebut punya harga tiket bioskop termurah.
Riset itu pun dirilis oleh CupoNation selaku startup portal diskon global. Datanya didapat dengan membandingkan harga tiket bioskop (2D) Cinema 21 dari 191 studio yang tersebar di 46 kota di Indonesia pada 11 July 2019 lalu.
Berdasarkan press release yang diterima detikcom, Selasa (30/7/2019) rata-rata harga tiket bioskop (2D) untuk film terbaru adalah Rp 35.314 untuk hari biasa, Rp 41.518 untuk hari Jumat dan Rp 51.283 untuk hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah.
Meski ditayangkan oleh operator yang sama yaitu Cinema 21, nyatanya harga tiket bioskop di Indonesia kerap berbeda. Satu-satunya kota di Indonesia yang menawarkan harga tiket bioskop termurah adalah kota Jember di Jawa Timur. Harga tiket bioskop di hari biasa hanya Rp 25.000 dan Rp 30.000 di hari libur atau tanggal merah.
Harga tiket bioskop termurah pun disusul oleh Balikpapan, Bandung dan Bengkulu dengan harga tiket Rp 25.000 untuk hari Senin sampai Kamis, Rp 30 ribu untuk hari Jumat dan Rp 35 ribu untuk weekend dan tanggal merah.
Mungkin traveler yang gemar nonton bioskop bisa bertandang ke Jember untuk movie marathon. Sekalian saja melihat objek wisata di sana.
Menguak Lukisan 'Alien' di Gua Papua
Suatu gua di Papua menyimpan lukisan misterius yang diyakini peninggalan orang-orang zaman dulu. Bentuknya seperti bukan manusia, disebut mirip alien.
Namanya adalah Gua Kontilola yang berada di distrik Kurulu, Wamena. Lokasinya sekitar 1 jam naik mobil dari pusat Kota Wamena, sejatinya gua ini sudah menjadi destinasi wisata.
Gua Kontilola pun sama seperti pada umumnya. Banyak kelelawar dan memiliki stalaktit dan stalakmit yang menawan. detikcom pernah mendatangi gua ini di tahun 2012, yang kala itu Gua Kontilola belum banyak diketahui wisatawan.
Ada yang menarik di Gua Kontilola. Di dinding-dinding guanya, terdapat lukisan-lukisan yang diyakini masyarakat setempat, adalah lukisan para leluhur.
Lukisan-lukisannya pun bikin dahi mengerenyit. Lukisannya menggambarkan sosok manusia tapi bentuknya aneh!
Jari tangannya ada empat, kepalanya bulat seperti helm dan punya kuping yang juga bulat tapi ukurannya lebih kecil serta tidak seperti kuping manusia. Tak hanya satu, tapi setidaknya ada empat lukisan seperti itu.
Dari dua lukisan guanya, tampak menggambarkan seperti pria dan wanita. Sebab, salah satunya memiliki lingkaran pada bagian dada, yang mungkin menggambarkan payudara.
Tapi anehnya lagi, lukisan gua tersebut ada di atas ketinggian, dekat langit-langit gua yang mungkin tingginya belasan meter. Pertanyaannya, bagaimana bisa orang zaman dulu menulis di tempat setinggi itu. Apakah tanah di dalam gua dulunya memang tinggi, lalu ambles?
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan kepada detikcom mengenai lukisan tersebut. Pria yang dari tahun 2008 menetap di Papua itu, baru-baru ini datang ke Gua Kontilola.
"Itu lukisan yang menggambarkan manusia, bukan alien," katanya.
Menurut Hari, lukisan tersebut dibuat oleh manusia prasejarah. Oleh sebab itu, teknik menggambarnya masih sederhana.
"Belum diketahui umurnya, yang pasti itu dibuat ribuan tahun yang lalu. Itu menggambarkan nenek moyang masyarakat setempat yang pernah menghuni gua tersebut," terang Hari.
Gua Kontilola sendiri ukurannya sangat luas dan permukaan guanya datar. Sehingga, cocok untuk dihuni manusia prasejarah.
Lantas, mengapa posisi lukisannya ada di dinding gua yang tinggi?
"Berkaitan dengan penghormatan nenek moyang, jadi ditempatkan (lukisannya) pada bagian dinding gua yang tinggi. Pada masa prasejarah, tempat tinggi dianggap suci dan sebenarnya konsep seperti itu umum dilakukan di tempat-tempat lain hingga kini," jawab Hari.
Hingga kini, lukisan di Gua Kontilola masih terawat dengan baik. Bagi traveler yang ke Wamena, cobalah datang ke gua ini dan lihat lukisannya lebih dekat!