Kamis, 30 Januari 2020

Jurnalis Asing Menikmati Keindahan Bukit Merese dan Tanjung Aan

Buat traveler, nama pantai Tanjung Aan di Lombok pasti sudah tidak asing. Pantai yang terkenal dengan keindahan alamnya ini selalu memikat hati wisatawan yang berkunjung. Begitu juga rombongan famtrip media asal Australia, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Mereka menikmati panorama alam yang indah sambil duduk santai di atas Bukit Merese.

Usai menghadiri launching hub AirAsia di Lombok, Kamis (2/5), peserta famtrip media memang diajak mengeksplorasi tempat-tempat wisata Lombok. Para jurnalis ini berkesempatan mengunjungi Desa Sade dan menyaksikan bentuk rumah-rumah tradisional Lombok, tari tradisional, dan cara menenun.

"Rumah-rumahnya unik. Tampak sejuk di dalamnya meski cukup gelap," kata jurnalis asal Malaysia, Nora, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5/2019).

Setelah Desa Sade, rombongan pun melanjutkan ke wisata pantai. Di Pantai Kuta Mandalika rombongan tidak terlalu lama. Saat di Tanjung Aan dan bukit Merese, mereka tampak betah menikmati pesona alamnya. Pantai Tanjung Aan terkenal dengan hamparan pasir putihnya yang bertekstur unik. Jika menapakkan kaki tanpa alas kaki di atasnya akan terasa sensasi berbeda karena pasir ini bertekstur lembut hasil dari bentukan fosil-fosil karang di sekitar pantai.

Selain dihiasi hamparan pasir putih yang unik, pantai ini juga dikelilingi barisan bukit yang melengkapi keindahan alamnya. Panorama alam di sini memang sangat indah. Jika ingin melihat sunset dan pesona alam pantai dari ketinggian dapat mendaki Bukit Merese.

Di sini, peserta famtrip media dapat menikmati lukisan alam pantai yang menakjubkan dengan leluasa. Di sore hari saat matahari mulai tenggelam, mereka dapat menyaksikan indahnya sunset sambil mengabadikan setiap momen. Untuk pencinta dunia fotografi, tempat ini adalah surga.

"Di sini cantik-cantik pemandangannya. Sunguh indah di sepanjang mata memandang. Rasanya tak akan habis puasnya dan kita betah berlama-lama di sini menunggu sunset di sore hari," kata perwakilan AirAsia Malaysia, Jessica Tan.

Famtrip media yang diadakan Kemenpar dan bekerja sama dengan AirAsia merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mendorong bangkitnya kembali wisata Lombok.

"Lombok sudah mulai bangkit usai gempa tahun lalu. Wisman pun kembali berdatangan. Nah, kegiatan media trip ini salah satunya untuk membuat Lombok semakin di kenal di mancanegara. Kali ini, Kemenpar bekerja sama dengan AirAsia mengajak media Australia, Singapura, Malaysia, dan Indonesia sendiri untuk mengeksplor wisata-wisata di Lombok," ujar Deputi Pemasaran I Regional III, Ricky Fauziyani.

Kegiatan media trip menjelajahi destinasi wisata Lombok berlangsung pada 1-5 Mei 2019. Selama tiga hari, yakni pada 2-4 Mei, mereka efektif menjelajahi lombok. Sementara tanggal 1 dan 5 Mei merupakan kedatangan dan kembalinya mereka dari perjalanan ini setelah tiba di Lombok pada Rabu (1/5) malam.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun berharap famtrip bisa turut mempromosikan kembali keindahan Lombok. "Kita berharap dampak yang positif. Dampak yang bisa mempromosikan pariwisata Lombok ke mancanegara," paparnya.

Jelajah Destinasi Sejarah di Surabaya

Majapahit International Travel Fair (MITF) 2019 memiliki konsep yang matang dengan famtrip city tour yang mampu membuat 20 penggiat media dan blogger dari berbagai kota bahagia berwisata di Surabaya.

Acungan jempol pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menilai famtrip menjadi pembuktian kekuatan pariwisata Jawa Timur, khususnya Surabaya.

Selain itu, Arief juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS (Branding, advertising, selling) menjadi salah satu rumus strategi promosi pariwisata yang efektif.

"Famtrip, mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, media, itu penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya famtrip sangat berpengaruh. Mereka diajak melihat dan merasakan sendiri dahsyatnya pariwisata Jatim, khususnya Surabaya," kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5/2019).

Di sisi lain, vlogger pemilik akun youtube Monyoku Hafidh Akbar yang juga diajak mengunjungi Museum House of Sampoerna, Masjid Cheng Ho, serta Wisata Mangrove Wonorejo mengaku takjub akan sejarah yang masih tersimpan di kota Surabaya.

"Ini keren. Destinasi sejarah di Surabaya sangat kuat. Banyak spot-spot foto yang bagus untuk dieksplore. Seperti House of Sampoerna. Banyak cerita dibalik sebuah pabrik rokok terkenal yang legendaris ini," ucap Hafidh Akbar.

Ia juga menambahkan, sebagai kota besar Surabaya mampu merawat eksistensi bangunan bersejarahnya. Meski telah modern, tetapi tidak serta merta menggerus keberadaan bangunan bersejarahnya. Hal tersebut yang menjadikan Surabaya sebagai destinasi heritage yang luar biasa.

Bahkan paket wisata haritage menjadi menu yang paling laris saat kapal pesiar wisatawan mancanegara (wisman) datang.

Soal wisata kuliner sudah pasti ikut masuk ke dalam program city tour. Seluruh peserta diajak berwisata kuliner khas Surabaya di Rumah Makan Bu Rudy yang menjadi salah satu destinasi kuliner terkenal di Surabaya.

"Pisang gorengnya, beda dengan yang lain. Apalagi nasi udang empalnya. Enak banget," ungkap Humas GenPI Nasional Ang Tek Khun yang ikut dalam rombongan famtrip.

Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan, famtrip kali ini sengaja diset untuk menciptakan perjalanan wisata yang menyenangkan. Semua digiring untuk mendapatkan angle-angle menarik. Apalagi yang ikut famtrip kali ini para penggiat media sosial (medsos) yang menjadi sarana yang baik dalam berpromosi, terutama untuk wisatawan milenial.

"Kita sengaja menciptakan sebuah famtrip untuk mengangkat destinasi- terbaik yang dimiliki Jawa Timur (Jatim). City tour ini salah satunya. Dengan itu diharapkan kekuatan pariwisata Jatim akan semakin terkenal," ungkapnya.

Selain itu, Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti sangat mengapresiasi upaya Dinas Pariwisata Jatim menggelar famtrip untuk meramaikan gelaran MITF 2019. Menurutnya famtrip merupakan cara pintar untuk mempromosikan pariwisata Jatim.

"Ini sangat bagus. Karena tidak bisa dipungkiri sosmed saat ini adalah cara paling efektif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat sosmed, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya impact signifikan," ungkap Esthy.