Sabtu, 01 Februari 2020

Cuma di Jepang, Ada Toilet yang Dikelilingi Akuarium

Soal inovasi, Negeri Sakura Jepang tak pernah ada habisnya. Yang terbaru, ada sebuah toilet yang dikelilingi oleh akuarium. Penasaran?

Hipopo Papa Cafe di Kota Akashi tengah jadi perbincangan di kalangan traveler Jepang. Alasannya dapat ditemui lewat toilet kafe mereka.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2019), toilet kafe tersebut mendadak viral karena dikelilingi oleh akuarium sebagai dindingnya seperti diberitakan situs Oddity Central.

Di kalangan traveler lokal, toilet ini malah sudah jadi atraksi wisata sejak lama. Diketahui, toilet ini sudah beroperasi sejak 12 tahun silam.

Hanya saja, toilet itu dibuat untuk para wanita saja. Cuma kalau kafe tak terlalu rame, pihak pengelola mengizinkan para pengunjung pria untuk melihat toilet tersebut. Tentu saja dengan kondisi tak ada orang di dalamnya.

Untuk informasi, pemilik kafe menginvestasikan sekitar 3,6 miliar rupiah untuk membuat toilet tak biasa tersebut. Sungguh biaya yang tak sedikit.

Memiliki toilet sekeren itu, tentu menimbulkan masalah sendiri bagi pengelola kafe. Tak sedikit pengunjung yang malah lebih banyak menghabiskan waktu di toilet ketimbang memesan makan atau minum.

Malah, ada pengunjung yang merasa tak nyaman saat buang air sambil dilihat ikan penghuni akuarium. Ada-ada saja..

Sempat Viral, Inilah 5 Fakta Tugu Photocopy

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan tugu yang mirip mesin fotocopy. Ini 5 fakta yang perlu kamu tahu tentang tugu tersebut.

Sempat menghebohkan dunia maya, tugu yang mirip dengan mesin fotocopy ini beneran ada lho. Sesuai dengan bentuknya, nama tugu ini adalah Tugu Photocopy.

Dikumpulkan detikcom, Kamis (25/4/2019) terdapat beberapa fakta yang perlu kamu ketahui tentang tugu ini lho. Apa ya?

1. Berada di Sumatera Barat

Tugu Photocopy berada di Jorong Lareh Nan Panjang, Nagari Atar, Kecamatan Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Bila diukur jaraknya dari Kota Padang sekitar 127 km atau 3 jam perjalanan dengan mobil.

2. Puncak tugu mirip mesin fotocopy

Sesuai dengan namanya, puncak tugunya ini berbentuk mesin fotocopy. Sengaja dibuat seperti mesin fotocpy sebagai lambang dan ciri khas dari kehidupan penduduk di Desa Atar tersebut.

3. Lebih dari setengah penduduk Desa Atar usaha fotocopy

Pembangunan Tugu Photocopy bukannya tanpa ada tujuan. Konon tugu ini lambang kesuksesan warga Desa Atar yang berada di perantauan. Mereka rata-rata usaha di bidang fotocopy.

Para perantau dari Atar pun tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Namun yang paling banyak ada di Bandung. Mereka semua tergabung dalam ikatan IWATAR (Ikatan Warga Atar).

Karena para perantau Atar telah sukses berkecimpung di usaha photocopy, mereka pun berinisiatif untuk membangun sebuah tugu yang unik. Karena mereka usaha di photocopy, maka dibangunlah Tugu Photocopy.

4. Ciri khas desa

Karena lebih dari separuh warga Desa Atar merantau dan membuka usaha fotocpy, tugu ini pun menjadi identitas dan penanda desa. Bila traveler jalan-jalan ke Batusangkar, bila ke Desa Atar tugu inilah penandanya.

5. Telah ada semenjak 2012

Walau baru viral sekarang, bukan berarti tugu ini baru dibangun ya. Tugu Photocopy telah ada semenjak tahun 2012. Tugu Photocopy setinggi sekitar 5-6 meter ini berdiri tepat di samping Kantor Wali Nagari Atar.

Uji Terbang Pesawat yang Lebih Ringan dari Udara

Sebuah pesawat dengan berat lebih ringan dari udara telah diuji terbang. Bagaimana hasilnya?

Dilansir CNN Travel, Rabu (24/4/2019), inilah pesawat inovatif yang berbentuk balon. Namanya adalah Phoenix dan baru diterbangkan untuk pertama kali.

Phoenix dirancang menjadi lebih ringan dari udara untuk menghasilkan daya dorong dan memungkinkannya untuk tetap di langit tanpa batas. Secara resmi dikenal sebagai pesawat otonom dengan daya tahan sangat lama itu dikembangkan oleh para ilmuwan di Skotlandia.

uji cobanya diterbangkan dengan jarak 120 meter selama uji coba penerbangan pertama pada bulan Maret lalu. Pesawat seperti balon udara ini memiliki panjang 15 meter dan lebar sayap 10,5 meter. Rancangannya bertujuan untuk bisnis dan penggunaan ilmiah, dan pembuatnya berharap akan merevolusi industri telekomunikasi.

"Phoenix bisa terbang sebagai pesawat yang lebih ringan dari udara. Sistem ini memungkinkan Phoenix sepenuhnya bisa terbang mandiri," jelas Andrew Rae, profesor teknik di University of the Highlands dan Islands Perth College, yang terlibat dalam proyek ini.

"Kendaraan yang didasarkan pada teknologi ini dapat digunakan sebagai satelit pseudo dan akan memberikan opsi yang jauh lebih murah untuk kegiatan telekomunikasi," imbuh dia.

Tim di belakang pembuatan pesawat juga percaya itu bisa digunakan untuk menyediakan Wi-Fi ke daerah-daerah terpencil. Badan Phoenix diisi helium yang memungkinkannya untuk naik ke udara, serta kantong udara yang menghirup dan menekan udara yang memungkinkannya untuk turun.

Phoenix juga memiliki panel surya di sayap dan ekornya yang digunakan untuk mengisi baterai yang menggerakkan katup dan pompa. Pesawat yang dipenuhi gas ini telah muncul kembali ke langit dalam beberapa tahun terakhir.

Adalah The Airlander 10, sebuah pesawat besar berhelium yang diklaim sebagai pesawat terbesar di dunia. Mereka berharap dapat memproduksi secara komersial dalam beberapa tahun ke depan.

Cuma di Jepang, Ada Toilet yang Dikelilingi Akuarium

Soal inovasi, Negeri Sakura Jepang tak pernah ada habisnya. Yang terbaru, ada sebuah toilet yang dikelilingi oleh akuarium. Penasaran?

Hipopo Papa Cafe di Kota Akashi tengah jadi perbincangan di kalangan traveler Jepang. Alasannya dapat ditemui lewat toilet kafe mereka.

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2019), toilet kafe tersebut mendadak viral karena dikelilingi oleh akuarium sebagai dindingnya seperti diberitakan situs Oddity Central.

Di kalangan traveler lokal, toilet ini malah sudah jadi atraksi wisata sejak lama. Diketahui, toilet ini sudah beroperasi sejak 12 tahun silam.

Hanya saja, toilet itu dibuat untuk para wanita saja. Cuma kalau kafe tak terlalu rame, pihak pengelola mengizinkan para pengunjung pria untuk melihat toilet tersebut. Tentu saja dengan kondisi tak ada orang di dalamnya.

Untuk informasi, pemilik kafe menginvestasikan sekitar 3,6 miliar rupiah untuk membuat toilet tak biasa tersebut. Sungguh biaya yang tak sedikit.

Memiliki toilet sekeren itu, tentu menimbulkan masalah sendiri bagi pengelola kafe. Tak sedikit pengunjung yang malah lebih banyak menghabiskan waktu di toilet ketimbang memesan makan atau minum.

Malah, ada pengunjung yang merasa tak nyaman saat buang air sambil dilihat ikan penghuni akuarium. Ada-ada saja..