Sabtu, 29 Februari 2020

Tiket Pesawat Mahal, Saatnya Coba Naik Kapal Ferry

Tiket pesawat yang mahal bukan jadi alasan untuk tidak pelesiran. Cobalah naik kapal ferry untuk pengalaman yang berbeda.

Ada alternatif lain ke luar negeri tanpa harus naik pesawat. Kali ini saya mencoba transportasi air yakni ferry. Transportasi ferry ini terbilang relatif murah dibandingkan dengan tiket pesawat pada saat high season, seperti libur lebaran dan tahun baru.

Transportasi air ini sering dipakai oleh warga-warga yang tinggal disekitar Kisaran dan Tanjung Balai. Mengingat jika menggunakan pesawat, masyarakat Kisaran harus menghabiskan kurang lebih 4 jam perjalanan menggunakan mobil untuk sampai ke Bandara Internasional Kuala Namu Medan, belum lagi waktu tunggu untuk naik ke pesawat.

Sementara jika menggunakan kapal laut, mereka hanya perlu ke Tanjung Balai dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dengan menggunakan mobil dan membutuhkan waktu tempuh sekitar 5 jam untuk sampai ke Klang,Malaysia.

Berangkat jam 10 pagi dari Pelabuhan Teluk Nibung Tanjung Balai. Tiket ferry pulang pergi sekitar Rp 600.000, sementara para penumpang juga diwajibkan untuk membayar uang masuk pelabuhan sebesar Rp 65.000 per orang.

Dibandingkan dengan tiket pesawat yang high season, yang waktu itu saya cek sekitar Rp 2.000.000 pulang pergi. Jelas pergi ke Malaysia menggunakan kapal laut ini lebih murah. Booth atau loket imigrasi di pelabuhan kecil ini hanya ada dua.

Sehingga penumpang harus mengantri walau tak sepanjang di bandara internasional di Indonesia. Setelah loket imigrasi, terdapat ruang tunggu penumpang. Sayang fasilitas toiletnya masih kurang,tidak senyaman dan sebersih di bandara tentunya.

Di sekitar pelabuhan dikelilingi pemukiman nelayan. Gudang-gudang ikan pun terlihat di sisi kanan dan kiri pelabuhan. Gudang ini di gunakan juga sebagai tempat jual beli ikan untuk nelayan baru selesai melaut.

So pasti jika kalian berbelanja hasil laut disini bukan hanya murah tapi juga fresh.Gudang-gudang yang berderet di sekitar pelabuhan seolah-olah menyulap jalanan ini menjadi pasar hasil laut.

Pergi menggunakan ferry bukan berarti bebas dari urusan imigrasi yah. Kita tentu saja diwajibkan untuk memiliki passport. Imigrasi di sini tidak seketat di bandara. Kita masuk ke kapal lautnya pun tanpa pemeriksaan bagasi,berbeda dengan kepulangan kembali ke tanah air. Kita diwajibkan untuk memasukkan barang bawaan kita ke mesin x-ray milik bea cukai.

Keadaan ini juga hampir sama dengan Malaysia. Saya merasakan pemeriksaan untuk barang bawaan tidak seketat di bandara. Lain hal nya dengan urusan passport dan perijinan untuk TKI. Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan cap di imigrasi Malaysia, disertai dengan pertanyaan-pertanyaan seperti berapa lama akan berkunjung, berapa uang yang dibawa, menginap dimana. Setidaknya itu yang ditanyakan ke saya.

Kapal ferry untuk satu kali keberangkatan dan satu kali kedatangan setiap harinya. Lain halnya jika sudah mendekati hari raya Idul Fitri tentu saja frekuensinya lebih banyak. Karena mudik dengan menggunakan ferry ini identik dengan jalur TKI. Rata-rata penumpang untuk 1 kapal ferry sebanyak 300 orang.

Gelombang air laut yang lumayan tinggi disertai dengan angin kencang kadang kala menjadi pertimbangan pemilihan akomodasi kapal laut ini. Di dalam kapal ferry situasinya cukup nyaman, ada kantin, toilet,dan ac. Bahkan penumpang dibagikan makan siang dalam bentuk nasi kotak.Untuk akomodasi pemesanan hotel selama di Klang dan Kuala Lumpur, Malaysia tentu saja kami selalu mempercayai tiket.com.

Tinggal pilih mao ke negara tujuan mana, klik, bayar ,selesai. Review-review dari pelanggan yang pernah menginap pun semua lengkap disini. Tinggal di sesuaikan dengan selera dan budget kalian saja. Semua dalam satu genggaman.

Selain mudah pengaplikasiannya, tiket.com juga mempunyai banyak promo-promo menarik loh. Dijamin deh ga buat kantong kalian bolong. #semuaadatiketnya. Mudah-mudahan ke depannya tiket.com juga menyediakan untuk tiket ferry ini yah.

Sesampainya di Klang,Malaysia, kalian jangan khawatir.Di depan pelabuhannya langsung tersedia stasiun komuter. Jadi kalian bisa langsung melanjutkan perjalanan menuju ibu kota Malaysia,yaitu Kuala Lumpur dengan jarak tempuh sekitar 1 jam saja. Atau kalian memutuskan untuk sekedar mengelilingi kota Klang dulu sekalian mencoba kuliner-kuliner lezatnya seperti yang saya lakukan? Pilihan ada di tangan anda.

Tertarik mencoba?

Liburan ke Raja Ampat Tidak Harus Mahal

Raja Ampat terkenal sebagai pesona Indonesia Timur yang indah tiada dua. Pergi liburan ke sini tidak harus mahal kok, asal tahu caranya.

Kata orang pergi ke Raja Ampat itu mahal? Itu kata orang, tapi kata saya, ke Raja Ampat nggak mahal kok, yang pasti kamu harus pintar melihat dua aspek yaitu mencari tiket yang lagi promo dan mencari open trip yang menawarkan paket lengkap dengan promo cicilan.

Untuk mencari tiket yang lagi promo, coba download aplikasi tiket.com, saya menggunakan penerbangan dari Jakarta ke Sorong dengan menggunakan aplikasi tiket.com. Setiap bulan bahkan setiap minggu banyak promo menarik.

Bukan hanya penerbangan saja, untuk hotel di kota Sorong pun, saya menggunakan tiket.com juga, promo untuk hotel pun juga banyak #semuaadatiketnya. Perjalanan dari Jakarta ke Sorong memakan waktu 4 jam dengan perbedaan waktu 2 jam lebih cepat di Kota Sorong.

Kota Sorong merupakan gerbang menuju ke Raja Ampat. Saya mengikuti salah satu open trip 'One Day Trip Piaynemo' yang ada di Instagram. Untuk perjalanan ke Piaynemo, saya berangkat dari pelabuhan Usaha Mina di Kota Sorong.

Pemandangan laut dengan biru toska ditambah dengan berbagai barisan bukit bebatuan karst khas Raja Ampat menjadi panorama indah setiap kapal speedboat kami mengarungi lautan di Raja Ampat. Untungnya kami disambut dengan cuaca yang cerah, berikut daftar spot destinasi yang di tuju selama di Piaynemo.

TELAGA BINTANG

Spot pertama kami di one day trip Piaynemo adalah Telaga Bintang. Perjalanan dari pelabuhan Usahamina, Sorong memakan waktu kurang lebih dua jam lamanya di atas speed boat.

Barisan bukit-bukit bebatuan karst yang berbentuk bintang dengan warna telaga hijau toska dan biru yang pasti bikin mulut traveler berdecak kagum. Perjalanan trekking ke atas bukit untuk melihat secara sempurna Telaga Bintang hanya memakan waktu 5 menit.

PUNCAK BUKIT PIAYNEMO

Trekking ke puncak Piaynemo memakan waktu sekitar 15-20 menit dengan menaiki tangga yang sudah tersedia. Letih terbayarkan sudah setelah sampai di puncak Piaynemo dengan pemandangan pulau-pulau karst kecil yang tersusun acak membentuk background yang manis disaat kalian berfoto disini. Warna laut hijau toska dan biru seakan mengajak kita untuk betah berlama-lama menikmati keindahakan mereka dari atas bukit.

PASIR TIMBUL

Ini dia salah satu Sand Bank terbaik di Indonesia yang tak kalah cantik dari Maldives, Pasir Timbul Raja Ampat. Gundukan pasir yang membentuk sebuah daratan kecil di tengah lautan biru dengan mempertemukan dua arus ombak yang berlawanan arah. Sangat cantik untuk kalian yang mau foto ala selebgram.

KAMPUNG SAUWENDAREK

Salah satu kampung di Raja Ampat yang mempunyai pesona bawah laut yang mempesona, Kampung Sauwendarek. Disini kami melakukan aktifitas snorkling, menari bersama ikan-ikan kecil dengan dipandu iringan irama dari ombak yang bergelombang.

Di sini kamu juga bisa bermain dengan anak-anak asli Papua Barat dan ramah tamah dengan warga sekitar. Jangan lupa sempatkan berfoto untuk masyarakat lokal untuk menambah koleksi foto instagram kamu.

KAMPUNG YENBUBA

Dari atas dermaga Kampung Yenbuba kami bisa melihat dengan jelas aneka terumbu karang yang berwarna warni dan ikan-ikan yang lebih besar. Hati-hati dengan arus di Yenbuba karena arusnya seringkali kencang, lebih baik jangan jauh-jauh dari keramaian. Di sini kalian bisa bersosialisasi dengan masyarakat lokal.