Sabtu, 29 Februari 2020

Kisah Bandara Kualanamu Gantikan 'Kakak' yang Sudah Berusia 85 Tahun

 Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu adalah bandara kebanggaan masyarakat Provinsi Sumatera Utara. Bandara ini sebelumnya adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno Hatta, namun posisinya digeser Bandara Kertajati yang belum lama ini diresmikan.

Dilansir dari berbagai sumber, awal mula pembangunan Bandara Kualanamu ini tujuannya adalah menggantikan Bandara Polonia yang usianya sudah lebih dari 85 tahun. Namun bukan itu saja, Bandara Polonia juga dianggap terlalu dekat dengan permukiman sehingga kapasitasnya tidak bisa berkembang.

Rencana pemindahan Bandara Polonia ini sudah muncul sejak 1992. Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota. Akhirnya persiapan pembangunan terealisasi pada 1997. Namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda.

Sampai pada 2005 terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines yang menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin, juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan permukiman. Seruan pemindahan bandara pun muncul kembali.

Pada 5 September 2006 pembangunan bandara ini pun dimulai. Lalu pada awal 2013 pembangunan bandara telah mencapai 95 persen. Kemudian pada 10 Januari 2013 bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara dibuka pada 25 Juli 2013.

Sampai saat ini Bandar Udara Internasional Kualanamu telah menjadi salah satu bandara yang cukup sibuk, terutama pada saat momen-momen tertentu, misalnya Idul Fitri.

Pertumbuhan ini pun berdampak pada transportasi lainnya di sekitar bandara. Grab, sebagai penyedia jasa transportasi online bahkan mencatat perjalanan Grab menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu pada 2018 mencapai angka lebih dari 150 ribu perjalanan.

Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar pun mengatakan tingginya angka pesanan menuju bandara ini menunjukkan bahwa Grab menjadi sarana transportasi intermoda, yang memberikan opsi praktis dan efisien bagi para pengguna jasa angkutan udara.

"Pencapaian pada tahun 2018 ini memacu Grab sebagai O2O mobile platform terkemuka di Indonesia untuk meningkatkan pengalaman pelanggan kami dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia pada 2019," ujar Mediko seperti dikutip dalam laman resmi Grab, Selasa (12/2/2019).

Wisata Hutan Pinus Semeru di Malang yang Kekinian

Wajah wisata Hutan Pinus Semeru di Malang makin kekinian. Hutan sejuk ini cocok dikunjungi buat kamu yang doyan selfie dan foto-foto cakep di Instagram.

Akhir-akhir ini wisata merupakan sektor yang berkembang pesat. Bentang alam nusantara yang beragam dan tuntutan kaum milenial akan hiburan membuat banyak pelaku wisata memutar otak untuk mengembangkan bisnis pariwisatanya, salah satunya adalah Hutan Pinus Semeru.

Lokasi perkebunan pinus yang disulap menjadi objek wisata kekinian di Malang. Kawasan ini dahulunya hanyalah kawasan hutan pinus yang yang dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk diambil getahnya.

Lokasinya berada di Desa Sumber Putih, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Seperti dengan namanya kawasan ini dipenuhi oleh pohon pinus yang berjajar rapi. Kebetulan pada saat ke sana saya sempat berbincang dengan salah satu pengurus Karang Taruna yang juga pengelola tempat wisata tersebut. Namanya mulai dikenal setelah pada tahun 2016 ada sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan KKN di desa itu dan mengunggah foto kawasan tersebut ke sosmed.

Karena keunikannya sehingga banyak orang yang penasaran yang datang. Pada akhirnya warga desa dibantu oleh mahasiswa KKN untuk menata kawasan itu menjadi objek wisata kekinian. Nama yang diberikanpun cukup menarik Hutan Pinus Semeru sehingga orang yang baru dengar pasti penasaran seperti apa sih kawasan tersebut.

Pada saat pertama kali datang hawa sejuk langsung menyapa, ditambah dengan suara angin yang lewat disela-sela pohon membuat syahdu dan rilex siapa saja yang datang. Aroma khas pinus sesekali tercium ditambah dengan kicauan burung membuat kawasan ini cocok untuk sekedar melepas penat atau buat yang hobi fotografi sangat cocok untuk hunting foto.Tak hanya pohon-pohon pinus yang berjejer rapi disini juga dipasang tulisan-tulisan yang inspiratif seperti "Prewed terus, kapan nikahnya?" atau tulisan kekinian lainnya.

Gunung Batur yang Ramah Bagi Pendaki Pemula

Bali menyediakan paket wisata komplet bagi wisatawan. Kamu yang suka naik gunung, bisa coba Gunung Batur yang ramah terhadap pendaki pemula.

Selain pantai, danau, seni dan budaya, hiburan, persawahan indah yang bisa kalian nikmati di Bali, kalian para wisatawan bisa lho mencoba naik gunung di Bali.

Gunung Batur yang berlokasi di Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan gunung yang pas dan ramah bagi para pendaki pemula. Mengapa demikian?

1. Ketinggiannya 1.717 mdpl

Dengan ketinggian 1.717 mdpl, tracking di Gunung Batur termasuk aman bagi para pemula. Hanya membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam untuk sampai di puncak gunung. Ketika saya dan beberapa teman memutuskan untuk mendaki Gunung Batur, kami menghabiskan waktu sekitar 3 jam karena kebanyakan dari kami adalah wanita dan pendaki pemula.

Kami berangkat dari Denpasar sekitar pukul 11.00 malam dan sampai di pos pendakian Gunung Batur pukul 01.00 WITA dini hari. Kami menunggu hingga pukul 02.00 WITA agar siap mendaki Gunung Batur dan sampai di puncak langsung dapat meyaksikan sunrise. Gunung Batur merupakan salah satu spot sunrise terbaik di Bali dengan latar pemandangan gunung dan danau Batur yang indah.

Setelah bersiap-siap, saya dan rombongan mulai naik ke Gunung Batur pukul 02.00 dini hari sehingga sampai di puncak Batur pukul 05.00 WITA dan langsung bisa menyaksikan sunrise yang mulai terbit pukul 05.30 WITA hingga 06.00 WITA.

2. Memiliki jalur pendakian yang jelas

Bagi kalian yang berpikir takut tersesat ketika mendaki gunung, jangan khawatir bila kalian mendaki Gunung Batur! jalur tracking di Gunung Batur sangat jelas. Bahkan sekitar 3 km di awal pendakian jalur yang kita lewati masih ber-aspal.

Dari mulai awal pendakian hingga sampai ke puncak jalurnya sudah sangat jelas dan terdapat beberapa penunjuk arah. Jalurnyapun dipenuhi bebatuan, bukan butan lebat, jadi jalan menuju ke puncak sangat jelas.

3. Ramai Pengunjung

Jangan takut mendaki sendiri jika kalian mendaki ke Gunung Batur! setiap harinya terdapat banyak sekali pendaki mulai dari masyarakat lokal, wisatawan domestik, maupun wisatawan luar negeri. Ketika kalian mendaki ke Gunung Batur, jika sudah berada di posisi yang lumayan tinggi, maka tengoklah ke bawah, akan terlihat cahaya-cahaya yang berbaris mengular seperti kunang-kunang di sepanjang jalur pendakian.

Cahaya-cahaya tesebut adalah cahaya dari senter yang dibawa oleh para pendaki, banyak sekali jumlahnya. Jangan heran bila kalian menemukan banyak pendaki bule. Pendakian Gunung Batur merupakan salah satu paket wisata favorit para wisatawan asing. Mereka akan mendaki ditemani seorang guide, kemudian dilanjutkan berendam di permandian air panas sekitar Gunung Batur.

4. Terdapat banyak pedagang makanan di puncak

Bagi kalian yang tidak kuat membawa banyak beban berat, maka kurangi saja isi ransel kalian! tinggalkan makanan kalian di bawah. Kalian tidak perlu khawatir kelaparan, di puncak Gunung Batur, terdapat pedagang-pedagang yang menjual makanan seperti mie instan, jagung, ubi rebus, teh hangat, dan lainnya. Yaa walaupun harganya lebuh mahal dari harga makanan tersebut pada umumnya, tapi sesuai dengan effort para pedagang yang telah membawa dagangannya ke puncak.

Di puncak Gunung Batur suhunya lumayan dingin. Saya memilih membeli teh hangat untuk menemani saya menikmati pemandangan terbitnya matahari. Setelah sunrise, saya dan rombongan langsung turun. Karena banyak spot bagus untuk dinikmati dan berfoto di sepanjang jalur pendakian yang tidak sempat kita lihat ketika naik ke puncak karena gelap.

Selain itu, suhu udara di Gunung Batur akan berubah menjadi terik dan panas ketika matahari sudah tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya pukul 10.00 pagi kalian sudah harus sampai kembali di pos pendakian.

5. Terdapat banyak penginapan di sekitar Gunung Batur

Bagi kalian yang ingin menginap di sekitar Gunung Batur agar lebih mudah memulai pendakian, atau bagi kalian yang merasa lelah setelah selesai mendaki dan ingin beristirahat dengan nyaman, terdapat banyak penginapan yang menawarkan pemandangan gunung dan lake view yang bisa kalian pilih di sekitar Gunung Batur.

Agar lebih mudah, kalian dapat memesan penginapan menggunakan aplikasi tiket.com karena di tiket.com #semuaadatiketnya

Dalam aplikasi mobile tiket.com kalian tinggal memilih menu hotel kemudian menggunakan fitur 'dekat saya' untuk menemukan penginapan terbaik yang berada di dekat kalian. hotel-hotel dengan harga terbaik akan ditampilkan lengkap dengan review, fasilitas, lokasi dan informasi hotel lainnya. Tunggu apa lagi? segera download aplikasi tiket.com dan wujudkan liburanmu!