Minggu, 01 Maret 2020

Sandiaga Bilang Potensi Wisata Belum Maksimal, Bagaimana Sebenarnya?

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan banyak potensi wisata di Indonesia belum dikembangkan secara maksimal. Saatnya melihat dengan objektif.

Pendapat Sandiaga Uno ini diamini pakar pariwisata dan dosen Program Studi Pariwisata Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita. Menurutnya pemerintah memang masih punya banyak pekerjaan rumah untuk membangun pariwisata.

Namun kalau mau objektif, Diaz mengatakan Kemenpar juga punya sisi keberhasilan yang patut dipuji yaitu pembangunan branding dan penyelenggaraan event di daerah. Namun harus diakui, infrastruktur pariwisata masih menjadi kelemahan.

"Positifnya informasi Indonesia sebagai destinasi pariwisata sudah terkomunikasikan. Tetapi dari aspek pengembangan produk atau pengembangan destinasi belum banyak perubahan," kata Diaz Pranita dalam perbincangan dengan detikTravel, Jumat (8/2/2019).

Diaz mengatakan potensi wisata di Indonesia belum dikembangkan secara maksimal karena ada banyak aspek yang kurang disiapkan oleh pemerintah. Aksesibilitas, fasilitas untuk wisatawan, dukungan dan partisipasi masyarakat masih belum optimal.

"Aspek keselamatan dan keamanan wisatawan juga belum tersentuh. Keberlanjutan seperti pengelolaan sampah, penggunaan produk dan praktik ramah lingkungan, pengolahan limbah di daerah wisata masih belum jadi kampanye nasional. Industri kecil juga belum optimal," kata Diaz.

Jika pemerintah dinilai berhasil membangun branding pariwisata dan event daerah, saatnya menempuh strategi baru untuk optimalisasi potensi wisata. Diaz menyarankan ke depannya fokusnya beralih ke pembangunan destinasi yang terpadu.

"Saran saya 4 tahun ke depan sebaiknya kita fokus pada pembangunan destinasi secara terpadu. Benar-benar menyiapkan masyarakat dan destinasi supaya menjadi destinasi dan pelayanan pariwisata kelas dunia," kata dia.

Keren! Kapal Pesiar Ini Punya Seluncuran Terpanjang Sedunia

Kapal pesiar satu ini istimewa. Di atas kapalnya, ada seluncuran terpanjang sedunia di atas laut. Tak tanggung-tanggung, panjangnya mencapai 243 meter!

Adalah Royal Carribean, perusahaan kapal pesiar yang punya seluncuran air keren itu. Seluncuran yang akan diluncurkan ulang pada Minggu (24/2) itu, diberi nama The Blaster. Seluncuran ini dipasang di atas kapal Navigator of The Seas.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (8/2/2019), seluncuran ini disebut-sebut sebagai yang terpanjang di dunia, dibandingkan seluncuran di cruise lain. Tak main-main, panjangnya mencapai 800 kaki, atau sekitar 243 meter.

Seluncuran The Blaster ini merupakan bagian dari proyek ubah tampilan kapal pesiar tersebut, dengan dana total sekitar US$ 115 juta atau setara Rp 1,6 Triliun. Traveler bisa seru-seruan meluncur dari The Blaster kalau liburan naik kapal pesiar Royal Carribean.

Seluncuran ini didesain dengan warna-warni yang cerah. Beberapa bagian dibikin dengan bahan kaca tembus panjang. Seperti layaknya seekor naga yang meliuk-liuk di atas kapal pesiar.

Butuh waktu kurang dari 2 menit untuk meluncur dari atas ke bawah seluncuran ini. Sewaktu meluncur, traveler bisa sambil melihat pemandangan lautan lepas dari atas kapal pesiar. Pasti seru bisa meluncur di seluncuran terpanjang sedunia ini.

Selain seluncuran The Blaster ini, kapal pesiar Royal Carribean juga menambah fasilitas dan wahana lainnya yang makin memanjakan wisatawan. Antara lain wahana Riptide, The Observatorium, serta aneka wahana seru lainnya.

Pantura Punya Cerita

Tahukah kamu, sepanjang jalur Pantura punya tempat wisata dan kuliner yang sayang untuk dilewatkan. Berikut beberapa keseruan yang bisa ditemui di Pantura.
Jalur Pantai Utara merupakan jalur wajib yang harus dilalui dari Jakarta untuk menuju ke arah Cirebon, Brebes, Tegal, Pekalongan, Batang sampai ke Semarang sebelum dibukanya tol Trans Jawa.

Seiring dengan dibukanya jalan tol Trans Jawa, praktis sebagian besar kendaraan lebih memilih melewati jalan tol dibandingkan jalur Pantura karena alasan kepraktisan.

Tidak heran, sebab pengalaman saya normalnya untuk menuju Semarang dari Jakarta jika melewati jalur Pantura bisa menghabiskan waktu sekitar 8-9 jam perjalanan. Namun, bisa saja waktu yang diperlukan lebih lama. Apalagi jika tidak tahan dengan godaan untuk mampir di aneka tempat seru dan kuliner lezat yang terdapat di sepanjang jalur Pantura.

Berikut aneka keseruan dan tempat menarik yang bisa kamu temui di sepanjang jalur Pantura, yang tentu sajaƂ  tidak akan ditemui jika melewati tol :

1. Belanja Telur Asin di Brebes

Saat belum dibukanya tol Trans Jawa, kendaraan biasanya diarahkan untuk keluar di Brebes Exit. Tidak jauh untuk sedikit berbelok ke arah Kota Brebes yang terkenal sebagai penghasil telur asin terbaik. Salah satu yang menjadi langganan saya dan sudah berdiri sejak tahun 1984 adalah Toko Lina Pandi yang berada tidak jauh dari alun-alun kota Brebes. Telur asin yang dihasilkan sungguh berkualitas karena diproduksi dari bebek yang diberi pakan ternak berkualitas.

2. Sate Kambing Muda Tegal

Biasanya jika berangkat dari Jakarta pagi hari, maka akan tiba di kota Tegal saat jam makan siang. Sungguh tepat rasanya jika mampir sejenak untuk makan siang sambil menikmati sate kambing muda tegal yang terkenal akan kelezatannya. Salah satu penjual yang terkenal adalah restaurant Mendo Wendy. Sate kambing muda yang lembut, dinikmati bersama gulai kambing dan nasi panas, serta teh poci yang panas dan legit, sungguh perpaduan yang nikmat.

3. Singgah di SPBU MURI

Selepas makan siang, masih di kota Tegal, sebelum melanjutkan perjalanan, tidak ada salahnya untuk memeriksa kondisi kendaraan, sambil mengisi bensin di SPBU MURI. SPBU ini terkenal dengan jumlah toiletnya yang sangat banyak. Tidak hanya itu, terdapat berbagai fasilitas menarik yang sangat memanjakan pengunjung di SPBU ini, mulai dari kolam renang, penyewaan ranjang lipat di ruang AC yang nyaman, pijat refleksi dan pastinya terdapat juga toko oleh-oleh khas Tegal di SPBU ini.

4. Mampir di Museum Batik Pekalongan

Selepas badan kembali segar, dan melanjutkan perjalanan, setelah Tegal maka akan tiba di Pekalongan, kota yang sangat terkenal sebagai penghasil kain batik berkualitas. Selain terdapat grosir batik, terdapat juga museum batik di Pekalongan lho. Di museum ini kita bisa mempelajari mengenai aneka jenis batik yang terdapat di Indonesia. Selain itu, kamu juga bisa belajar membatik, mulai dari membatik dari canting, sampai menyelup kain batik dengan proses tradisional. Sangat menarik.

5. Bermain di Batang Dolphin Center

Selepas dari Pekalongan, maka kita akan tiba di kabupaten Batang. Kabupaten Batang memiliki aneka potensi wisata alam yang sangat menarik, mulai dari gua alam sampai pantai yang indah. Namun jika ingin berkunjung sejenak, kamu bisa singgah di Batang Dolphin Center, kawasan konservasi lumba-lumba yang terdapat di pantai Sigandu.

Tidak hanya lumba-lumba, aneka hewan pun juga bisa dijumpai disini, mulai dari kuda nil, gajah, zebra, llama, macan kumbang, bekantan, burung-burung eksotis dan masih banyak lagi. Batang Dolphin Center merupakan konservasi hewan yang dikelola oleh Taman Safari Indonesia. Jika datang di saat yang tepat, kamu bisa menikmati keseruan pementasan lumba-lumba dan aneka satwa, serta pertunjukan burung pemangsa.