Tahukah traveler jika perjalanan udara Jakarta-Tasikmalaya bisa ditempuh hanya 45 menit? Kalau lewat darat, kamu harus menempuhnya hingga 10 jam.
Atas undangan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, detikTravel menjajal perjalanan udara ke Tasikmalaya, Kamis (7/2/2019). Saya naik pesawat ATR 72 milik Wings Air dari Bandara Halim Perdanakusuma.
"Cepat kan. Kalau kamu naik mobil atau jalur darat bisa sampai 10 jam," Kepala Satuan Pelayanan Bandara Wiriadimata Tasikmalaya, Masrukhin di kantornya.
"Di sini baru ada Wings. Halim-Tasik PP dengan estimasi waktu terbang sekitar 45 menit," imbuh dia.
Rute penerbangan Jakarta-Tasikmalaya selalu ada setiap hari. Pulang-pergi, jadwal keberangkatan dari Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 10.35 WIB dan sampai Tasikmalaya pukul 11.30 WIB.
Lalu perjalanan pesawat akan kembali ke Jakarta lagi pada pukul 11.55 dan sampai di tujuan pada 12.50. Cepat bukan?
Dijelaskan Masrukhin bila pesawat ini sudah memutar keliling Pulau Jawa. Rute Jakarta-Tasik adalah yang terbaru dari Wings Air.
"Jadi pesawat ini sudah memutar perjalanannya. Dari Malang lalu ke Bandung dan ke Halim baru ke Tasik. Setelah itu kembali ke Halim lalu ke Bandung dan kembali istirahat ke Malang," jelas Masrukhin.
Untuk diketahui, setelah menanti selama 12 tahun, hingga pada tahun 2017 lalu, Kota Tasikmalaya akhirnya memiliki lapangan udara untuk penerbangan komersial meski masih nebeng Lanud AU Wiriadinata. Berbagai kalangan di Tasikmalaya pun menyambut dengan antusias hingga kini.
Sebentar lagi, Bandara Tasikmalaya yang baru akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir bulan ini. Makin mudah liburan ke Tasikmalaya!
Super Unik! Kebun Bawah Tanah Pertama di Dunia
Umumnya kebun bisa dilihat di permukaan tanah. Tapi ada kebun yang beda di Inggris. Lokasinya puluhan meter di bawah tanah dan turis bisa main ke sana.
Growing Underground merupakan kebun bawah tanah di London, Inggris. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Kamis (7/2/2019), penggagas Growing Underground adalah Richard Ballard dan Steven Dring. Dibuat tahun 2014, Growing Underground disebut-sebut sebagai kebun bawah tanah pertama di dunia.
Kebun yang unik itu berlokasi 33 meter di bawah permukaan tanah. Tepatnya di terowongan bawah tanah bekas tempat berlindung dari serangan udara Perang Dunia II, di Distrik Clapham.
Di kebun ditanam microgreens alias sayuran yang dipanen muda pada usia sekitar 7 sampai 14 hari setelah benih disemai, serta selada. Dengan sistem hidroponik https://www.detik.com/tag/hidroponik dan teknologi LED, tanaman tumbuh dengan baik, bebas pestisida pula.
Untuk pertama kalinya, kebun Growing Underground membuka kesempatan buat traveler yang ingin berkeliling di sana. Ada tur terbatas buat wisatawan. Di hari-hari tertentu, seperti Selasa dan Kamis ada tur bersama penggagas kebun bawah tanah ini. Tur tersedia sampai akhir Maret 2019 dengan durasi 75 menit.
Kemudian ada tur lagi bersama team leader di kebun hari Kamis dan Sabtu di bulan April sampai September. Selama tur, wisatawan diajak eksplor kebun bernuansa pink yang futuristik ini.
Sambil berkeliling traveler akan dijelaskan soal sejarah terowongan dan kebun bawah tanah. Asyiknya lagi, sebelum pulang setiap peserta tur bakalan diberi fresh micro herb salad dengan sayuran yang dipetik langsung dari kebun.
Nah tur ini terbuka buat semua traveler dengan minimal usia 14 tahun. Kalau mau ikutan, biayanya mulai dari 35,15 Poundsterling (Rp 635 ribu). Sebaiknya pesan tiket terlebih dahulu di situs resminya, karena untuk satu kali tur jumlah pesertanya terbatas.
