Kapal pesiar satu ini istimewa. Di atas kapalnya, ada seluncuran terpanjang sedunia di atas laut. Tak tanggung-tanggung, panjangnya mencapai 243 meter!
Adalah Royal Carribean, perusahaan kapal pesiar yang punya seluncuran air keren itu. Seluncuran yang akan diluncurkan ulang pada Minggu (24/2) itu, diberi nama The Blaster. Seluncuran ini dipasang di atas kapal Navigator of The Seas.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (8/2/2019), seluncuran ini disebut-sebut sebagai yang terpanjang di dunia, dibandingkan seluncuran di cruise lain. Tak main-main, panjangnya mencapai 800 kaki, atau sekitar 243 meter.
Seluncuran The Blaster ini merupakan bagian dari proyek ubah tampilan kapal pesiar tersebut, dengan dana total sekitar US$ 115 juta atau setara Rp 1,6 Triliun. Traveler bisa seru-seruan meluncur dari The Blaster kalau liburan naik kapal pesiar Royal Carribean.
Seluncuran ini didesain dengan warna-warni yang cerah. Beberapa bagian dibikin dengan bahan kaca tembus panjang. Seperti layaknya seekor naga yang meliuk-liuk di atas kapal pesiar.
Butuh waktu kurang dari 2 menit untuk meluncur dari atas ke bawah seluncuran ini. Sewaktu meluncur, traveler bisa sambil melihat pemandangan lautan lepas dari atas kapal pesiar. Pasti seru bisa meluncur di seluncuran terpanjang sedunia ini.
Selain seluncuran The Blaster ini, kapal pesiar Royal Carribean juga menambah fasilitas dan wahana lainnya yang makin memanjakan wisatawan. Antara lain wahana Riptide, The Observatorium, serta aneka wahana seru lainnya.
Pulau Misterius Ditemukan di Samudera Pasifik!
Ilmuwan NASA menemukan sebuah pulau baru di Samudera Pasifik. Pulau ini pun masih misterius.
Melansir CNN Travel+, Jumat (8/2/2019), para ilmuwan yang mengunjungi salah satu pulau terbaru dan paling unik di dunia tahun lalu menemukan lumpur lengket yang misterius, kata NASA.
Pulau ini terletak di Pasifik Selatan dekat negara Tonga dan secara tidak resmi disebut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai (Hunga Tonga). Terbentuknya setelah ada letusan gunung berapi pada akhir Desember 2014.
Menghubungkan dua pulau yang lebih tua. NASA mengatakan itu adalah pulau jenis pertama yang terbentuk sejak satelit mulai secara konsisten mengambil gambar Bumi.
Awalnya para ilmuwan memperkirakan pulau itu hanya bertahan beberapa bulan. Tetapi sebuah penelitian NASA yang dirilis pada 2017 menemukan bahwa pulau itu dapat bertahan melawan segala rintangan dari enam hingga 30 tahun.
Para ilmuwan telah memetakan Hunga Tonga dengan cermat sejak pembentukannya menggunakan survei udara dan satelit. Tetapi baru pada saat sebuah tim melakukan perjalanan ke pulau itu dengan perahu pada Oktober tahun lalu, para peneliti menjadi sadar akan vegetasi uniknya.
"Kami semua seperti anak sekolah yang pusing. Sebagian besar adalah kerikil hitam ini, saya tidak akan menyebutnya pasir, kerikil seukuran kacang polong dan karena kita kebanyakan memakai sandal sehingga cukup menyakitkan rasanya," kata Dan Slayback dari Goddard Space Flight Center NASA dalam sebuah postingan di blog Earth Expedition NASA pada 30 Januari yang merinci perjalanan penelitian itu.
Slayback mengatakan ada lumpur tanah liat berwarna terang. Itulah salah satu kejutan paling menarik yang ia temukan di pulau itu.