Situs belanja kaum jetset asal Inggris rela mengeluarkan bayaran senilai 1,3 miliar rupiah per tahun bagi traveler yang mau jalan-jalan. Ini dia pekerjaannya.
Diketahui sebagai tempat belanja kaum jetset, situs HushHush asal Inggris tengah mencari seorang kandidat yang berminat jalan-jalan gratis. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Selasa (5/2/2019), bayarannya pun cukup fantastis!
Dari keterangan di situsnya, pihak HushHush tengah mencari seorang traveler yang akan ditugaskan untuk me-review sejumlah produk seperti mobil mewah, yacht hingga pulau indah yang nantinya akan dijual di situs tersebut.
Bayarannya pun cukup menggiurkan, yakni £75,000 atau sekitar 1,3 miliar rupiah per tahun. Kalau dibagi 12 bulan, per bulan kamu akan dibayar sekitar 108 juta. Wow!
"Kandidat yang diterima diharapkan bepergian secara ekstensif, karena mereka akan me-review pulau pribadi dan properti yang akan dijual di seluruh dunia," tulis lowongan kerja di situsnya.
Diketahui, tidak ada deadline bagi pelamar yang ingin melamar pekerjaan tersebut. Untuk detil atau kriteria persyaratan, mungkin bisa didapat setelah mengirim cv.
Sebagai pemain baru di pasar, situs HushHush menawarkan aneka barang branded dan premium seperti pesawat, mobil mewah, hingga pulau pribadi yang tersebar di seluruh dunia dengan harga fantastis.
Rekomendasi Wisata Kuliner di Sentul, Coba Saja ke Sini
 Salah satu tempat tujuan kuliner yang bisa di coba di daerah Bogor, khususnya di kawasan Sentul City adalah adalah Talaga Kuring. Talaga Kuring berada di kawasan kantor pemasaran Nirwana Resident Sentul City, yakni persis di samping pintu gerbang utama kawasan Perumahan Sentul City.
Telaga Kuring adalah restoran dengan konsep tempat makan di pinggir danau. Dilengkapi dengan saung-saung, restoran ini dikelilingi oleh pepohonan yang bikin suasananya jadi segar dan sejuk.
Di sekililing danau ada pedestarian yang bisa jadi latar foto bareng bersama keluarga. Dijamin instragamable dan mengalihkan waktu menunggu makanan dan minuman yang dipesan.
Talaga Kuring adalah restoran Sunda, harga yang dijual tidak hanya per porsi tetapi juga ada harga paket untuk group dengan minimal untuk 2 (2orang). Harga paket sangat cocok untuk makan bersama dengan keluarga besar atau acara seperti ulang tahun hingga reuni.
Inilah Titik Nol Jakarta di Masa Belanda
 Ini adalah sisa kejayaan masa lalu Batavia sebagai kota pelabuhan. Sejarahnya masih tersimpan sampai sekarang.
Adalah Menara Syahbandar yang terletak dalam satu kawasan dengan Museum Bahari yang sempat terbakar beberapa waktu yang lalu. Letaknya di sudut Jalan Pakin dan Jalan Pasar Ikan, Sunda Kelapa, Jakarta.
Menara Syahbandar dibangun sekitar tahun 1839 yang berfungsi sebagai menara pemantau bagi kapal-kapal yang keluar-masuk pelabuhan Sunda Kelapa, serta berfungsi sebagai kantor pabean. Pada zaman penjajahan Belanda, titik nol kilometer Kota Batavia ada di menara ini, bahkan pada tahun 1977, Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin menempatkan tugu nol kilometer di dekat menara ini.
Menara Syahbandar Jakarta memiliki tiga ruangan, yaitu di lantai dasar, di bagian tengah berukuran 6-7 meter dan paling atas yang berfungsi sebagai ruang pengamatan dengan empat jendela. Di bawah lantai dasar, terdapat ruangan yang dulu berfungsi sebagai tempat untuk mengurung awak kapal yang melanggar peraturan pelabuhan.
Karena padatnya lalu lintas, terutama truk berukuran besar yang melewati jalanan di sekitar Menara Syahbandar, mengakibatkan kondisi menara setinggi 12 meter ini menjadi miring saat ini. Dari bagian bawah menara ini, konon terdapat terowongan bawah tanah yang tembus sampai Museum Fatahillah dan bahkan Masjid Istiqlal, namun karena alasan keselamatan, kini area menuju terowongan bawah tanah di museum ini sudah ditutup.
Di bagian luar menara masih dapat ditemui meriam-meriam peninggalan Belanda yang semakin menambah suasana klasik bangunan ini. Ada pula prasasti yang menceritakan mengenai titik nol kilometer Kota Batavia, maupun kunjungan saudagar China ke Batavia.
