Malu nggak sih, kalau Mr P mendadak berdiri di saat-saat yang tidak tepat? Faktanya, hal itu sangat mungkin terjadi meski tidak sedang dihantui 'piktor' alias pikiran kotor.
Rangsang seksual bukan satu-satunya alasan yang membuat Mr P bisa ereksi. Pengaruh obat, hormon, dan juga emosi, bisa memicu kondisi tidak diharapkan yang sering disebut sebagai ereksi spontan.
Para pria juga sering mengalaminya pada pagi hari. Secara alamiah dan normal, Mr P umumnya mengeras pada pagi hari sekalipun tidak ada rangsang apapun.
Bagaimanapun, ereksi spontan bisa saja mengganggu kenyamanan terlebih jika terjadi pada saat yang tidak tepat. Tapi tenang, ada beberapa trik untuk menyamarkan atau bahkan meredakannya.
1. Alihkan perhatian
Umumnya ereksi spontan akan mereda dengan sendirinya, hanya soal waktu. Makin dipikirkan, tentu akan semakin mengganggu. Dalam kondisi demikian, mengalihkan perhatian dengan menyibukkan pikiran mungkin bisa membantu.
2. Atur posisi
Ada kalanya seseorang tidak bisa berkompromi dengan waktu, misalnya saat harus berinteraksi dengan orang lain. Jika ereksi spontan tidak kunjung mereda, maka hal itu bisa disamarkan dengan mengatur posisi yang tepat agar tidak terlihat mencolok. Saat duduk misalnya, bisa disamarkan dengan menyilangkan kaki.
3. Mandi air dingin
Secara teori, ereksi terjadi karena terjadi peningkatan aliran darah di area Mr P. Mandi dengan air dingin seharusnya bisa membantu mengontrol pembuluh darah.
4. Peregangan
Masih terkait peredaran darah, peregangan ringan kadang-kadang cukup efektif mengatasi ereksi yang tidak dikehendaki. Coba regangkan otot-otot di area paha, lakukan beberapa kali hingga peredaran darah lebih terkontrol.
5. Meditasi
Olah pernapasan juga bisa dicoba. Cari tempat yang tenang, atur posisi duduk yang nyaman lalu bernapaslah perlahan dengan konsentrasi penuh. Begitu terasa lebih rileks, umumnya ereksi akan lebih terkontrol.
PSBB Mulai Dilonggarkan, IDAI Anjurkan Siswa Tetap Belajar dari Rumah
Beberapa daerah mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tak sedikit yang ikut mempertanyakan kapan sekolah kembali dibuka.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus virus Corona di Indonesia belum aman untuk menyudahi school from home. Selain kasus baru Corona yang dikonfirmasi masih banyak, disebutkan pula ada kemungkinan terjadi lonjakan kasus Corona.
"Dengan memperhatikan jumlah kasus konfirmasi COVID-19 yang masih terus bertambah, mulai melonggarnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemungkinan terjadi lonjakan jumlah kasus kedua dan masih sulitnya menerapkan pencegahan infeksi pada anak-anak," jelas rilis yang diterima detikcom pada Sabtu (30/5/2020).
Berkaitan dengan itu, IDAI pun memberikan beberapa anjuran yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
IDAI mendukung dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan rumah sebagai sekolah dan melibatkan peran aktif siswa, guru dan orang tua dalam proses belajar mengajar.
IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan, menggunakan modul belajar dari rumah yang sudah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Anjuran melanjutkan PJJ ini akan dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020. Pembukaan kembali sekolah-sekolah dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.
Apabila sudah memenuhi syarat epidemiologi untuk kembali membuka sekolah, maka IDAI menghimbau agar semua pihak dapat bekerja sama dengan cabang-cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan. Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilans kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemiologi.
Untuk keperluan ekstrapolasi data secara akurat maka IDAI menyarankan agar pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara masif (30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi COVID-19) termasuk juga pada kelompok usia anak.
http://indomovie28.com/the-fits/