Bagi pasangan yang telah lama menikah, seks dapat menjadi suatu kegiatan yang membosankan. Seiring berlalunya waktu dan bertambahnya umur, berhubungan seks seharusnya menjadi lebih baik. Seks dengan pasangan bisa menjadi lebih memuaskan karena sudah mengetahui kesukaan, ketidaksukaan, kebiasaan, dan kesukaan masing-masing.
Pekerjaan rumah, anak-anak, keuangan, dan masalah lain dapat meredam romansa. Faktor sehari-hari ini dapat mengganggu hasrat untuk berhubungan dan berusaha untuk menemukan waktu yang tepat. Namun jangan menempatkan seks sebagai hal terakhir yang harus dilakukan. Terdapat banyak cara untuk memprioritaskan seks dan membuatnya tetap menarik.
Dikutip dari Very Well Mind, berikut strategi yang dapat diterapkan dengan pasangan agar kehidupan seks tetap memuaskan.
1. Komunikasi yang baik
Komunikasi adalah kunci kehidupan seks yang sehat dan aktif dalam hubungan perkawinan. Cobalah mengawali obrolan dengan hal-hal yang ringan dan menyenangkan, kemudian perlahan membahas topik seks untuk menjalin keintiman. Keintiman seksual melalui komunikasi adalah salah satu hal yang dapat membuat seks menjadi hebat.
2. Berbagi keinginan dan harapan
Bicaralah secara terbuka dan bagikan hasrat seksual Anda. Bersikaplah terbuka dan jujur tentang apa yang diinginkan. Tegaskan hal apa saja yang diinginkan di dalam selimut dan apa yang membuat Anda merasa nyaman. Bicarakan satu sama lain tentang ekspektasi dalam bercinta. Harapan yang salah atau tidak terpenuhi dapat merusak perkawinan. Jika harapan Anda tidak dipenuhi oleh pasangan, komunikasikan hal ini dengan bijaksana.
3. Buatlah rencana
Ketika pasangan sama-sama memiliki jadwal yang sibuk, cobalah untuk rencanakan hubungan seksual satu sama lain. Beberapa orang mungkin menganggap penjadwalan tidak diperlukan, tetapi itu semua tergantung pada bagaimana kita melihatnya. Anda dapat membuat rencana yang semenarik seks spontan. Menggoda sepanjang hari atau menentukan "kencan seks" juga dapat membantu.
4. Lakukan lebih sering
Jangan berharap pasangan menjadi satu-satunya dalam pernikahan yang bertanggung jawab atas percintaan. Hubungan yang akrab dan sukses adalah tanggung jawab yang ditanggung berdua. Berpegangan tangan dan sering-seringlah menunjukkan kasih sayang.
Wanita khususnya perlu merasa dicintai dan terhubung untuk memiliki hasrat akan seks. Luangkan waktu untuk kencan dan aktivitas baru lainnya bersama dan terbuka untuk mencoba hal baru.
https://indomovie28.net/selebgram/
Studi Ini Buktikan Sel Kekebalan COVID-19 Bisa Bertahan Hingga 6 Bulan
Para ilmuwan membuktikan bahwa sel kekebalan bisa melindungi seseorang dari COVID-19 selama enam bulan setelah terinfeksi. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap 100 pasien COVID-19.
Penelitian ini dilakukan oleh Konsorsium Imunologi Coronavirus Inggris, yang melibatkan Universitas Birmingham, fasilitas penelitian klinis NIHR Manchester, dan Kesehatan Masyarakat Inggris.
Dari 100 orang tersebut, pasien yang bergejala memiliki reaksi sel-T yang jauh lebih tinggi. Tetapi, belum jelas apakah sel kekebalan yang ditemukan ini bisa melindungi dari reinfeksi. Tim peneliti Inggris mengatakan, hal ini hanya temuan kecil terkait kekebalan COVID-19 yang masih harus dipelajari.
"Hasil awal menunjukkan bahwa respons sel-T mungkin bertahan lebih lama dari respons antibodi awal, yang bisa berdampak signifikan pada pengembangan vaksin COVID-19 dan penelitian kekebalan," jelas Dr Shamez Ladhani, penulis studi sekaligus konsultan epidemiologi di Public Health England yang dikutip dari BBC, Selasa (3/11/2020).
Selain itu, menurut Prof Paul Moss dari Universitas Birmingham, ini merupakan penelitian pertama di dunia yang menunjukkan bahwa sel kekebalan yang kuat tetap bertahan hingga enam bulan setelah infeksi.
Hal ini didasarkan pada sampel yang diambil dari 23 petugas kesehatan pria dan 77 wanita yang terinfeksi COVID-19 pada bulan Maret atau April, dengan gejala sedang, ringan, atau tanpa gejala. Tetapi, selama dirawat kondisi mereka tetap stabil, atau tidak ada yang kritis.
Peneliti berpendapat ada kemungkinan sel-T memberikan respons yang lebih baik pada pasien COVID-19 yang bergejala, agar tidak terinfeksi kedua kalinya. Tetapi, mungkin juga pasien tanpa gejala bisa melawan virus tanpa membangun respons kekebalan yang besar.
"Kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah individu yang bergejala lebih terlindungi dari infeksi ulang di masa depan atau tidak," kata Prof Moss.