Minggu, 08 November 2020

Kabar Terkini Soal Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung

 Uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac saat ini tengah dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil mengatakan sudah ada kelompok relawan yang mendapat suntikan kedua.

"Kami sudah melakukan penyuntikan 1.590 sekian untuk suntikan kedua. Tidak kami temukan hal-hal menakutkan, paling panas dan demam dalam 2 hari hilang," kata Prof Kusnandi dalam konferensi pers yang disiarkan Kemkominfo dan ditulis Rabu, (4/11/2020).


Prof Kusnadi menambahkan uji klinis berjalan dengan baik dan tidak ditemukan efek samping berarti. Hanya saja ia mengakui ada beberapa relawan yang mengundurkan diri karena beberapa alasan seperti pindah kerja dan sakit, bukan karena efek samping vaksin.


"Sekarang ini yang drop out ada 17 orang. Tujuh karena pindah kerja, yang delapannya karena sakit yang bukan disebabkan oleh imunisasi," katanya.


Untuk vaksin COVID-19 Sinovac, Prof Kusnadi mengatakan sampai saat ini keamanannnya bisa dipertanggungjawabkan. Dilihat imunogenitas dan efikasi-nya, uji klinis fase 1-2 tidak ada dampak yang merugikan.


Menyoal kapan vaksin COVID-19 tersedia di Indonesia, pengaturan waktu imunisasi tetap diatur oleh Kementerian Kesehatan. Menurut Prof Kusnandi, rencana program imunisasi kemungkinan masih butuh waktu lebih lama.


"Paling cepat juga akhir tahun. Bulan apa, kita nggak tahu," tegas Prof Kusnandi.


Ternyata Ini Penyebab Pasien COVID-19 Tetap Alami Gejala Meski Sudah Sembuh


Sebuah studi tentang paru-paru orang yang telah meninggal karena COVID-19 menemukan kerusakan paru-paru yang dialami pasien COVID-19 bisa menjadi penyebab utama terjadinya 'long COVID'.

Ilmuwan yang memimpin penelitian mengatakan mereka juga menemukan beberapa karakteristik unik SARS-CoV-2, yang dapat menjelaskan mengapa long COVID bisa terjadi.


"Temuan ini menunjukkan bahwa COVID-19 bukan hanya penyakit yang disebabkan oleh kematian sel yang terinfeksi virus, tetapi kemungkinan merupakan konsekuensi dari sel-sel abnormal ini yang bertahan lama di dalam paru-paru," kata Mauro Giacca, seorang profesor di King's College, dikutip dari Reuters.


Giacca mengatakan bahwa tim penelitiannya tidak menemukan tanda-tanda infeksi virus atau peradangan berkepanjangan pada organ lain, tapi menemukan "kerusakan yang sangat besar pada jaringan paru-paru".


"Bahkan jika seseorang sembuh dari COVID, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat besar," katanya.


Bukti yang berkembang dari seluruh dunia menunjukkan bahwa sebagian kecil orang yang pernah menderita COVID-19 dan pulih dari infeksi awal dapat mengalami berbagai gejala yang sedang berlangsung termasuk kelelahan, kabut otak, dan sesak napas.


"Kehadiran sel yang terinfeksi ini dapat menyebabkan perubahan struktural utama yang diamati di paru-paru, yang dapat bertahan selama beberapa minggu atau bulan dan akhirnya dapat menjelaskan 'long COVID'," kata Giacca.

https://cinemamovie28.com/movies/the-golden-dream/


Tak Melulu Batuk, Ini Sederet Gejala COVID-19 yang Perlu Diwaspadai


Orang dengan COVID-19 telah melaporkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan, sedang, hingga parah. Gejala COVID-19 bisa muncul 2-14 hari setelah terpapar virus.

Dilansir dari laman Center for Disease Control and Prevention (CDC), berikut gejala COVID-19:


Gejala umum:

Demam atau kedinginan

Batuk

Sesak napas

Gejala tidak biasa

Sakit kepala

Kehilangan indera penciuman dan perasa

Sakit tenggorokan

Hidung tersumbat atau meler

Mual dan muntah

Diare

Mata merah

Nyeri otot

Kapan harus ke rumah sakit?

Cari tanda peringatan darurat untuk COVID-19. Jika seseorang menunjukkan salah satu dari tanda-tanda ini, segera cari pertolongan medis.


Sulit bernapas

Nyeri atau tekanan di dada

Kebingungan

Ketidakmampuan untuk bangun

Bibir atau wajah kebiruan

https://cinemamovie28.com/movies/women-who-flirt/

5 Fakta Melaney Ricardo Positif COVID-19, Tanpa Batuk dan Dikira Asam Lambung

 Kabar Melaney Ricardo positif COVID-19 diungkap sendiri oleh sang presenter dalam tayangan YouTube. Ia mulai merasa tidak nyaman pada awal Oktober 2020 lalu.

Saat ia terinfeksi, Melaney Ricardo sempat ragu karena ia tidak menunjukkan gejala batuk yang saat ini masih dianggap tanda utama terinfeksi COVID-19. Saat terinfeksi, Melaney mengaku alami nyeri sendi pada tubuhnya.


"Aku menggigil, nggak panas pada saat itu jadi cuma sumeng. Kemudian aku pikir karena kecapekan bekerja. Yang paling menonjol yang aku rasakan adalah semua sendi dan tulang rasanya bener-bener ngilu parah," ujar Melaney dikutip dari unggahan video YouTubenya, Selasa (2/11/2020).


Beberapa fakta seputar Melaney Ricardo positif COVID-19 adalah sebagai berikut:

1. Tak mengalami gejala khas COVID-19

Saat terinfeksi virus Corona COVID-19, Melaney mengaku bahwa ia tidak mengalami gejala-gejala khas COVID-19. Ia tidak mengalami batuk hingga demam yang tinggi.


"Yang paling menonjol yang aku rasakan adalah semua sendi dan tulang rasanya bener-bener ngilu parah," paparnya.

https://cinemamovie28.com/movies/lets-be-evil/


2. Terinfeksi COVID-19 saat diet ketat

Saat mengalami gejala virus Corona, Melaney mengatakan dirinya tengah menjalani diet yang cukup ketat. Ia menjadi vegetarian atau hanya mengkonsumsi makanan yang berbasis nabati.


"Jadi di awal Oktober, terakhir aku syuting menggigil kedinginan. Saat itu aku sedang melakukan diet, sempat jadi vegetarian," tambahnya.


3. Sempat berpikir ada sakit asam lambung

Selain nyeri tulang dan sendi, Melaney juga merasakan mual. Tapi, ia tidak bisa memuntahkannya.


Awalnya, karena gejala mual, ia mengira disebabkan oleh asam lambung, sehingga Melaney harus membatalkan semua jadwalnya. Karena merasakan ada masalah pada dirinya, ia melakukan tes swab dan hasilnya positif terinfeksi COVID-19.


"Tanggal 3 Oktober itu menjadi hari yang berat. Aku ingat pukul 22.00 WIB terima email. Aku pikir sampai sekarang itu adalah email yang terburuk yang aku terima. Itu bikin aku syok. Di email aku dinyatakan positif COVID-19," jelas Melaney.


4. Sempat disarankan untuk karantina di rumah

Setelah tahu dirinya terpapar COVID-19, Melaney langsung menelpon rumah sakit untuk melakukan karantina. Tetapi, semua rumah sakit yang ia hubungi penuh.


Melaney pun juga sempat disarankan untuk melakukan karantina di rumah. Dia pun menolak karena merasa gejala yang dialaminya saat itu semakin parah, seperti kehilangan kemampuan indera penciuman dan perasa.


"Disuruh karantina di rumah saja, tapi aku ngerasa ada yang nggak beres, lidah sudah nggak berasa sama sekali, hidungku sudah nggak bisa nyium, kliyengan, badan, panas," jelasnya.


Akhirnya Melaney pun dirawat selama dua minggu di rumah sakit. Ia sempat stres memikirkan kenapa dirinya bisa terinfeksi.


Melaney Ricardo dirawat cukup lama sebelum dinyatakan sembuh dari COVID-19.


5. Sembuh setelah dirawat selama satu bulan

Setelah dirawat selama satu bulan lamanya, Melaney akhirnya bisa berhasil sembuh dari COVID-19. Ia mengaku, selama dirawat bukan hanya badannya saja yang sakit, tetapi mentalnya juga karena sempat stres.


Beruntungnya, setelah suami dan anak-anaknya dites semuanya negatif dari COVID-19.


"Untungnya mereka semua negatif dan Tyson juga negatif padahal tidur bareng sama aku," ujar Melaney.

https://cinemamovie28.com/movies/rogue/