Jumat, 01 Januari 2021

Bagaimana Vaksinasi Bekerja di Dalam Tubuh? Ini Penjelasannya

 Baru-baru ini, beberapa negara sudah mulai melaksanakan program vaksinasi COVID-19. Salah satunya adalah Amerika Serikat yang telah memberikan vaksin terhadap puluhan ribu tentaranya yang ditugaskan di Korea Selatan.

Pertanyaannya adalah bagaimana vaksinasi memproses dan bekerja di dalam tubuh? Untuk menjawabnya, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu vaksinasi.


Dikutip dari website resmi WHO, vaksinasi adalah cara yang sederhana, aman dan efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya. Vaksinasi menggunakan pertahanan alami tubuh atau yang biasa disebut dengan imunitas untuk membangun sebuah benteng terhadap infeksi tertentu dan membuatnya menjadi lebih kuat.


Vaksin melatih sistem kekebalan di dalam tubuh untuk membuat antibodi, selayaknya ketika seseorang terkena sebuah penyakit. Namun, karena vaksin melemahkan dan mematikan berbagai bentuk kuman seperti virus dan bakteri, vaksin tidak menyebabkan penyakit atau membuat seseorang mengalami risiko kompilasi.


Lalu, bagaimana vaksinasi bekerja di dalam tubuh? Vaksin akan membuat sebuah sistem kekebalan tubuh. Nah, ketika seseorang sudah divaksin, imunitas tubuh langsung meresponsnya dengan mengenali kuman yang menyerang seperti virus atau bakteri.


Setelahnya, tubuh akan menghasilkan antibodi, sebuah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan sebuah penyakit. Kemudian, antibodi ini akan mengingat penyakit tersebut dan cara melawannya, sehingga ketika suatu saat penyakit tersebut datang kembali, tubuh langsung sigap menghancurkannya.


Karenanya vaksin merupakan cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan respons imun di dalam tubuh, sebab sistem kekebalan dirancang untuk mengingat penyakit. Setelah diberikan vaksin satu atau lebih dosis, seseorang biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun hingga seumur hidup.


Itulah yang membuat vaksinasi menjadi hal yang paling tepat untuk saat ini dalam menanggulangi penyebaran COVID-19. Semakin banyak orang yang divaksin, maka semakin sedikit orang yang tetap rentan dan semakin kecil pula kemungkinan penularan patogen dari orang ke orang. Inilah yang disebut sebagai Herd Immunity.

https://cinemamovie28.com/movies/the-claim/


Herd Immunity terjadi ketika persentase penduduk yang tinggi yang divaksinasi, sehingga penyakit menular sulit menyebar, karena tidak banyak orang yang dapat tertular. Tetapi kekebalan kelompok hanya bekerja jika sudah banyak orang yang telah melakukan vaksinasi.


Maka daripada itu, jangan ragu untuk melakukan vaksinasi yang saat ini tengah disiapkan oleh masyarakat Indonesia. Tetapi, setelah mendapatkan vaksin ada baiknya untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan istirahat yang cukup, berolahraga, dan juga mengonsumsi makanan yang bergizi.


Di samping itu, tubuh juga membutuhkan asupan vitamin C untuk menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi multivitamin. Namun sebagai catatan, lebih baik mengonsumsi multivitamin sesuai anjuran dokter. Salah satu multivitamin yang dapat dikonsumsi ialah Samcorbex yang mengandung vitamin C sebanyak 500 mg dan membantu memenuhi kebutuhan asupan vitamin C harian.


Samcorbex adalah multivitamin dari PT Samco Farma yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengonsumsi Samcorbex 1-2 kali sehari 1 kaplet salut gula dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama beraktivitas di musim penyakit ini. Selain itu, ada Samcemin dengan multivitamin vitamin C 100 mg yang bisa menjaga sistem imun sehingga mencegah infeksi virus Corona.


Saat ini, Samcorbex dan Samcemin bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat dan e-commerce seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia. Keduanya juga bisa didapatkan melalui distributor-distributor PT Samco Farma yakni, PT Merapi Utama Pharma, PT Daya Muda Agung, dan PT Prima Galvin Sukses untuk area Jabodetabek atau dapat menghubungi Sales Representative, Almer di nomor 081288715581.


Bagi yang berada di luar Jabodetabek, saat ini keduanya bisa ditemukan pada distributor PT Cahaya Mutiara Farma untuk area Jawa Timur, PT Marrykha Mitra Mustika di Jawa Tengah, PT Kwatro mandiri Ekavisi di Jawa Barat, PT Mitra Bina Multi Sejahtera di Sumatera Utara, PT Talang Gugun Sari Nusantara di Sumatera Barat, PT Sinar Prima Lestari di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi, PT Aditama Makmur Sentosa di Lampung, PT Nitijaya Cipta Makmur di Banjarmasin, PT Sehat Inti Permata di Bali dan Lombok.

https://cinemamovie28.com/movies/going-places/

Awas, Jual Surat Tes Corona Palsu Sanksinya 4 Tahun Penjara!

 Jual-beli surat keterangan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) maupun rapid test antigen palsu belakangan jadi perbincangan karena dinilai meresahkan. Surat tersebut menjadi syarat untuk bepergian ke luar kota.

Keharusan menunjukkan hasil negatif dalam tes PCR maupun rapid test antigen COVID-19 saat bepergian diharapkan bisa menekan risiko penularan di masa libur panjang akhir tahun. Jika dipalsukan, maka ada risiko seseorang yang positif akan menularkan ke banyak orang yang ditemuinya selama perjalanan.


Juru Bicara Satgas COVID-19 mengingatkan, ada sanksi pidana yang bisa dijatuhkan pada seseorang yang menjual surat keterangan tes Corona palsu.


"Tindakan menyediakan surat keterangan dokter palsu dapat dijatuhkan sanksi seperti yang diatur dalam KUHP pasal 267 ayat 1 pasal 268 ayat 1 dan 2 yaitu pidana penjara selama 4 tahun," kata Prof Wiku, Kamis (31/12/2020).


"Segera melaporkan kepada pihak yang berwenang jika mengetahui ada praktik pelanggaran serupa," pesan Prof Wiku.


Di media sosial, salah seorang penyedia jasa pemalsuan surat keterangan tes PCR memasang tarif Rp 650 ribu dengan tanggal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Diklaim sudah ada beberapa orang yang memanfaatkan jasanya dan bisa leluasa pergi berlibur.

https://cinemamovie28.com/movies/extreme-movie/


Bagaimana Vaksinasi Bekerja di Dalam Tubuh? Ini Penjelasannya


Baru-baru ini, beberapa negara sudah mulai melaksanakan program vaksinasi COVID-19. Salah satunya adalah Amerika Serikat yang telah memberikan vaksin terhadap puluhan ribu tentaranya yang ditugaskan di Korea Selatan.

Pertanyaannya adalah bagaimana vaksinasi memproses dan bekerja di dalam tubuh? Untuk menjawabnya, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu vaksinasi.


Dikutip dari website resmi WHO, vaksinasi adalah cara yang sederhana, aman dan efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya. Vaksinasi menggunakan pertahanan alami tubuh atau yang biasa disebut dengan imunitas untuk membangun sebuah benteng terhadap infeksi tertentu dan membuatnya menjadi lebih kuat.


Vaksin melatih sistem kekebalan di dalam tubuh untuk membuat antibodi, selayaknya ketika seseorang terkena sebuah penyakit. Namun, karena vaksin melemahkan dan mematikan berbagai bentuk kuman seperti virus dan bakteri, vaksin tidak menyebabkan penyakit atau membuat seseorang mengalami risiko kompilasi.


Lalu, bagaimana vaksinasi bekerja di dalam tubuh? Vaksin akan membuat sebuah sistem kekebalan tubuh. Nah, ketika seseorang sudah divaksin, imunitas tubuh langsung meresponsnya dengan mengenali kuman yang menyerang seperti virus atau bakteri.


Setelahnya, tubuh akan menghasilkan antibodi, sebuah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan sebuah penyakit. Kemudian, antibodi ini akan mengingat penyakit tersebut dan cara melawannya, sehingga ketika suatu saat penyakit tersebut datang kembali, tubuh langsung sigap menghancurkannya.


Karenanya vaksin merupakan cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan respons imun di dalam tubuh, sebab sistem kekebalan dirancang untuk mengingat penyakit. Setelah diberikan vaksin satu atau lebih dosis, seseorang biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun hingga seumur hidup.


Itulah yang membuat vaksinasi menjadi hal yang paling tepat untuk saat ini dalam menanggulangi penyebaran COVID-19. Semakin banyak orang yang divaksin, maka semakin sedikit orang yang tetap rentan dan semakin kecil pula kemungkinan penularan patogen dari orang ke orang. Inilah yang disebut sebagai Herd Immunity.


Herd Immunity terjadi ketika persentase penduduk yang tinggi yang divaksinasi, sehingga penyakit menular sulit menyebar, karena tidak banyak orang yang dapat tertular. Tetapi kekebalan kelompok hanya bekerja jika sudah banyak orang yang telah melakukan vaksinasi.

https://cinemamovie28.com/movies/the-untamed/