Minggu, 02 Mei 2021

Anti Vaksin COVID-19, Dokter Ini Meninggal Kena Corona

 Seorang dokter di Kenya yang menentang keras vaksin virus Corona meninggal karena COVID-19.

Dokter bernama Stephen Karanja itu selama berminggu-minggu mengatakan ia tidak perlu suntikan vaksin COVID-19, dan sebaliknya menganjurkan obat hirup uap serta tablet hydroxychloroquine.


dr Karanja merupakan dokter kandungan dan ginekolog. Ia meninggal dunia pada Kamis (29/4/2021) lalu, seminggu setelah dirawat di rumah sakit karena komplikasi akibat COVID-19.


Sebelumnya dalam surat tertanggal 3 Maret 2021 dr Karanja mengatakan, ada obat yang dipakai kembali dan digunakan secara efektif untuk mengobati COVID-19.


"Kami juga tahu bahwa vaksinasi untuk penyakit ini sama sekali tidak perlu sehingga membuat tindakannya mencurigakan," jelasnya.


Dia lalu mendatangi berbagai forum untuk menganjurkan pengobatan alternatif, termasuk inhalasi uap dan obat seperti hidroksiklorokuin dan Ivermectin, yang belum disetujui WHO untuk mengobati COVID-19.


Dikutip dari laman BBC, dr Karanja disebutkan juga bertentangan pendapat dengan gereja Katolik atas keamanan vaksin Corona.


Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun turut menentang klaim penolakan dr Karanja.


"(Vaksin) yang didistribusikan di Kenya sudah ditinjau dan ditemukan aman, tidak hanya dengan proses yang ketat dari WHO tetapi juga oleh beberapa otoritas regulasi yang ketat," kata WHO pada Maret.

https://tendabiru21.net/movies/denial-3/


Perlu Tahu, Ini Penyebab Sering Ngantuk Saat Puasa


Saat beraktivitas sambil menjalankan ibadah puasa tentunya sering kali banyak yang merasa lemas dan mengantuk. Apalagi, selama berpuasa kita harus menghindari asupan kafein yang biasa dikonsumsi di pagi hari untuk mendongkrak energi.

Kerap kali, rasa kantuk berat yang terus muncul saat beraktivitas tersebut membuat was-was karena disalahartikan sebagai tanda-tanda penyakit diabetes. Padahal, salah satu penyebab mengantuk di siang hari saat berpuasa disebabkan oleh pola tidur yang berubah.


Pasalnya, selama bulan Ramadhan umat Muslim memang dianjurkan untuk bangun sebelum waktu subuh untuk sahur, terlebih bagi para ibu yang harus bangun lebih awal dari anggota keluarga lainnya lantaran harus menyiapkan makanan sahur.


"Kalau puasa mungkin karena perubahan pola (tidur), ya. Karena kita sahur kan, apalagi yang harus menyiapkan (makanan), sehingga bangunnya harus lebih awal. Tapi kalau terkait dengan penyakit diabetes sih hanya pada mereka yang tidak terkendali gulanya dan belum ketahuan dia diabetes," kata dr Suharko Soebardi, SpPD-KEMD dalam acara webinar JEC Eye Talks, Selasa (27/4/2021).


Kurangnya istirahat selama bulan Ramadhan memang membuat tubuh menjadi kurang fit di siang hari saat harus beraktivitas. Selain itu, tubuh yang kurang bugar karena jarang berolahraga selama berpuasa juga menjadi penyebab lain seseorang mudah merasa ngantuk.


Sebab, olahraga memiliki peran penting untuk meningkatkan kebugaran dan energi tubuh. Rutin olahraga juga bisa meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Hanya saja, selama bulan Ramadhan banyak sekali yang melewatkan olahraga karena merasa lemas.


"Prinsipnya kan kecukupan istirahat, ya. Orang yang tidak cukup istirahatnya, nanti akan tidak fit, ya. Nah, itu lah tanda-tanda orang yang ngantukan," imbuhnya.


"Kemudian terkait juga dengan kebugaran. Jadi dengan orang yang fit dengan olahraga, maka pada saat dibutuhkan (energi saat beraktivitas) itu lebih fokus. Dan pada saat kita tidur, langsung bisa tidur. Jadi efisien sekali, ya," lanjut dr Suharko.

https://tendabiru21.net/movies/denial-2/


Catat Para Suami! Ini 4 Rahasia Agar Istri Bisa Cepat Klimaks

 Banyak cara yang bisa dilakukan para pria agar pasangannya bisa mencapai orgasme. Sebab, berbeda dengan pria, wanita membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai orgasme saat bercinta.

Apabila kebanyakan pria membutuhkan waktu sebanyak 5-7 menit untuk mencapai klimaks, studi yang diterbitkan di Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa wanita membutuhkan waktu hingga 13.41 menit untuk mencapai puncak kepuasan seks saat berhubungan intim.


Selain itu, wanita juga diketahui membutuhkan stimulasi klitoris eksternal untuk membantunya mencapai orgasme. Namun, terdapat banyak cara yang bisa dicoba oleh para pria agar pasangannya lebih mudah mencapai orgasme.


Dikutip dari laman Men's Health, berikut 4 cara yang bisa dilakukan pria agar pasangannya bisa mencapai orgasme berkali-kali saat berhubungan seks.


1. Jangan terburu-buru

Tujuan berhubungan intim adalah untuk mendapatkan kepuasan seks. Orgasme merupakan salah satu jenis kepuasan yang didapat saat bercinta. Apabila pasangan fokus pada kepuasaan yang didapat saat sesi bercinta, maka orgasme akan menjadi lebih mudah dicapai.


Oleh sebab itu, alih-alih langsung terburu-buru ingin mencapai klimaks, kamu lebih baik melakukan setiap gerakan secara perlahan. Jika yang dipikirkan adalah hanya bagaimana cara mencapai orgasme, maka akan semakin sulit juga wanita mencapai orgasmenya.


2. Perbanyak stimulasi klitoris

Menurut studi tahun 2017 yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 wanita, hanya sebanyak 18 persen wanita yang dilaporkan bisa mencapai orgasme hanya melalui seks vaginal. Jadi, ketika bercinta, ada baiknya pria fokus pada stimulasi klitoris. Stimulasi klitoris bisa dilakukan sembari penetrasi pada variasi bercinta tertentu. Salah satunya adalah variasi missionary, saat penetrasi, pria bisa sekaligus menggesekkan penisnya dengan klitoris.


3. Ketahui apa yang disukainya

Seperti yang telah disebutkan, stimulasi klitoris langsung merupakan cara paling efektif yang bisa membuat wanita orgasme. Dengan demikian, kamu bisa mengajaknya untuk melakukan seks oral. Namun, perlu diingat untuk mengikuti apa yang diinginkannya selama sesi seks oral untuk mengetahui apa yang ia inginkan agar bisa mencapai klimaks.


Pria juga bisa menanyakan apa yang bisa dilakukannya untuk membantunya mencapai orgasme. Faktanya, studi menunjukkan bahwa orang yang lebih nyaman membicarakan apa yang ia inginkan saat seks memiliki pengalaman seks yang lebih baik.


4. Jangan berhenti menciumnya

Ketika suasana bercinta telah 'memanas', pria biasanya akan cenderung berhenti mencium pasangannya. Padahal, ciuman mendalam bisa membantu wanita mencapai orgasme, lho. Survey yang dilakukan terhadap 50.000 orang dewasa pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa wanita akan lebih mudah mencapai orgasme saat dikombinasikan dengan ciuman mendalam, seks oral, dan stimulasi genital.

https://tendabiru21.net/movies/denial/


Anti Vaksin COVID-19, Dokter Ini Meninggal Kena Corona


Seorang dokter di Kenya yang menentang keras vaksin virus Corona meninggal karena COVID-19.

Dokter bernama Stephen Karanja itu selama berminggu-minggu mengatakan ia tidak perlu suntikan vaksin COVID-19, dan sebaliknya menganjurkan obat hirup uap serta tablet hydroxychloroquine.


dr Karanja merupakan dokter kandungan dan ginekolog. Ia meninggal dunia pada Kamis (29/4/2021) lalu, seminggu setelah dirawat di rumah sakit karena komplikasi akibat COVID-19.


Sebelumnya dalam surat tertanggal 3 Maret 2021 dr Karanja mengatakan, ada obat yang dipakai kembali dan digunakan secara efektif untuk mengobati COVID-19.


"Kami juga tahu bahwa vaksinasi untuk penyakit ini sama sekali tidak perlu sehingga membuat tindakannya mencurigakan," jelasnya.


Dia lalu mendatangi berbagai forum untuk menganjurkan pengobatan alternatif, termasuk inhalasi uap dan obat seperti hidroksiklorokuin dan Ivermectin, yang belum disetujui WHO untuk mengobati COVID-19.


Dikutip dari laman BBC, dr Karanja disebutkan juga bertentangan pendapat dengan gereja Katolik atas keamanan vaksin Corona.


Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun turut menentang klaim penolakan dr Karanja.


"(Vaksin) yang didistribusikan di Kenya sudah ditinjau dan ditemukan aman, tidak hanya dengan proses yang ketat dari WHO tetapi juga oleh beberapa otoritas regulasi yang ketat," kata WHO pada Maret.

https://tendabiru21.net/movies/the-devil-has-a-name/