Kamis, 24 Juni 2021

Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Bisa untuk Usia Anak?

 Kementerian Kesehatan mengungkap Indonesia bakal menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer yang akan datang secara bertahap pada Agustus mendatang.

Vaksin buatan Amerika Serikat ini dalam uji klinisnya bisa digunakan untuk usia anak 12-16 tahun dan sudah mulai disuntikkan pada kelompok tersebut di negara asalnya. Lalu, bagaimana dengan penggunaan vaksin Pfizer di Indonesia? Bisa untuk anak?


"Belum ya (untuk usia anak-red), sementara ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan 181,5 juta usia di atas 18 tahun ya," kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Kamis (24/6/2021).


Selain itu, Nadia juga mengatakan harus menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) terkait vaksinasi COVID-19 pada kelompok usia anak.


Vaksin Pfizer dinyatakan terbukti efektif melawan Corona di rentang usia anak 12-15 tahun. Tercatat 18 kasus positif COVID-19 pada kelompok plasebo, dan tak ada satupun kasus COVID-19 di penerima vaksin Pfizer.


Sementara, efek samping pada uji klinis vaksin Pfizer yang melibatkan 2.260 anak usia 12-15 tahun belum diumumkan. Vaksin juga disebut ditoleransi dengan baik dengan efek samping dalam batas aman di usia 16-25 tahun.


Pfizer juga mengatakan bakal mengajukan emergency use authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin Corona pada anak usia 2-11 tahun pada September 2021. Data keamanan dan efikasi sedang dalam proses.

https://cinemamovie28.com/movies/ellie-parker/


COVID-19 DKI Melonjak! Ini Syarat Dapat Rujukan ke Wisma Atlet


 DKI Jakarta kembali masuk dalam zona merah Corona. Ribuan orang dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 setiap harinya di ibu kota.

Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet pun menjadi salah satu tujuan utama bagi warga Jakarta yang terpapar COVID-19. Apa saja persyaratannya jika ingin dirujuk untuk isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet?


Menurut koordinator Humas RSD Wisma Atlet, Letkol TNI Laut M Arifin, warga Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa langsung melapor ke puskesmas terdekat untuk meminta rujukan ke RSD Wisma Atlet.


"Untuk SOP sudah dibagikan ke puskesmas-puskesmas. Dari orang yang terkonfirmasi (positif COVID-19) melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat atau puskesmas, kemudian dari puskesmas akan menghubungi call center di sini (RSD Wisma Atlet)," kata Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (23/6/2021).


"Untuk meminta persetujuan bisa diterima di sini atau tidak, karena kriteria yang masuk di sini juga ada kriterianya sesuai SOP," tambahnya.


Lebih lanjut, kata Arifin, hanya pasien dengan gejala ringan dan sedang saja yang diterima untuk dirujuk ke RSD Wisma Atlet. Pasien COVID-19 yang memiliki komorbid pun diizinkan.


"Sedangkan orang tanpa gejala atau asimptomatik untuk sementara ini diarahkan ke Rusun Nagrak di Cilincing," ujarnya.


Saat ini tingkat keterisian RSD Wisma Atlet sudah mencapai 90 persen. Arifin pun berharap banyak pasien COVID-19 yang akan sembuh dari infeksi virus Corona, sehingga RSD Wisma Atlet tidak semakin penuh.


"Untuk saat ini 90 persen terisi keterisiannya. Jadi tinggal 9,22 persen. Yang nanti mudah-mudahan hari ini banyak yang bisa dipulangkan pasiennya, sehingga bisa gantian untuk masuk yang baru," jelas Arifin.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming-3/

Kasus COVID-19 India Berhasil Turun 8 Kali Lipat, Ini yang Perlu Dicontoh

 - India beberapa bulan lalu mengalami gelombang 'tsunami' COVID-19 yang parah. Puncaknya terjadi pada 6 Mei lalu dengan kasus harian COVID-19 di India mencapai 414.188 berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering.

Meski sempat mengalami kondisi genting, India kini dilaporkan sudah mulai berhasil mengendalikan lonjakan kasus COVID-19. Data per 22 Juni menunjukkan hanya ada 50.848 kasus baru COVID-19 di India.


Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan kesuksesan India menurunkan kasus COVID-19 sampai delapan kali lipatnya bisa dicontoh Indonesia.


"Jadi turun delapan kali lipat dalam waktu sebulan saja. Mungkin baik kita lihat apa yang India lakukan, yang pada dasarnya merupakan kaidah umum mengendalikan peningkatan kasus yang tinggi," kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom pada Kamis (24/6/2021).


Hal pertama yang dilakukan India menurut Prof Tjandra adalah mengetatkan pembatasan sosial. Ada daerah yang menerapkan pembatasan parsial, tapi ada juga yang lockdown seperti di ibukota New Delhi.


Berikutnya dilakukan pelacakan kasus yang agresif. India diketahui meningkatkan kapasitas tes COVID-19 dari yang tadinya sekitar 800.000 per hari menjadi lebih dari dua juta per hari pada bulan Mei 2021.


"Hal ketiga yang juga amat ditingkatkan di India adalah vaksinasi. Begitu kasus meningkat, maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam empat bulan," ungkap Prof Tjandra.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming-2/


Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Bisa untuk Usia Anak?


 Kementerian Kesehatan mengungkap Indonesia bakal menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer yang akan datang secara bertahap pada Agustus mendatang.

Vaksin buatan Amerika Serikat ini dalam uji klinisnya bisa digunakan untuk usia anak 12-16 tahun dan sudah mulai disuntikkan pada kelompok tersebut di negara asalnya. Lalu, bagaimana dengan penggunaan vaksin Pfizer di Indonesia? Bisa untuk anak?


"Belum ya (untuk usia anak-red), sementara ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan 181,5 juta usia di atas 18 tahun ya," kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Kamis (24/6/2021).


Selain itu, Nadia juga mengatakan harus menunggu rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) terkait vaksinasi COVID-19 pada kelompok usia anak.


Vaksin Pfizer dinyatakan terbukti efektif melawan Corona di rentang usia anak 12-15 tahun. Tercatat 18 kasus positif COVID-19 pada kelompok plasebo, dan tak ada satupun kasus COVID-19 di penerima vaksin Pfizer.


Sementara, efek samping pada uji klinis vaksin Pfizer yang melibatkan 2.260 anak usia 12-15 tahun belum diumumkan. Vaksin juga disebut ditoleransi dengan baik dengan efek samping dalam batas aman di usia 16-25 tahun.


Pfizer juga mengatakan bakal mengajukan emergency use authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin Corona pada anak usia 2-11 tahun pada September 2021. Data keamanan dan efikasi sedang dalam proses.

https://cinemamovie28.com/movies/homecoming/