Senin, 29 Juni 2020

Robot AI Ini Jadi Pemeran Utama Film Fiksi

 Tak seperti manusia, robot pada umumnya tidak memiliki emosi seperti marah, sedih, bahagian dan lainnya. Hal ini tentu ada pekerjaan manusia yang tak bisa digantikan oleh seorang robot seperti pekerjaan akting.
Namun ternyata di dunia Hollywood robot akan dibenamkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk berperan sebagai peran utama dalam film fiksi ilmiah.

Dilansir detiKINET dari Ubergizmo film yang diberi judul 'b' akan diproduksi oleh Bondit Captial Media, Happy Moon Productions dan Ten Ten Media Global. Dan diperkirakan film ini akan menghabiskan dana senilai USD 70 juta atau sekitar Rp 1 triliun.

Meskipun ini bukan pertama kalinya robot bermain dalam sebuah film, namun film 'b' akan menjadi pertama kali nya yang dibenamkan teknologi AI untuk dijadikan pemeran utama.

Robot ini dinamai Erica diciptakan oleh ilmuwan asal Jepang yakni HIroshi Ishiguro dan Kohei ogawa yang mengajarkan robot bagaimana harus bertindak dengan menerapkan prinsip-prinsip metode akting pada AI-nya.

"Dalam metode akting lain, aktor melibatkan pengalaman hidup mereka sendiri dalam peran tersebut. Tetapi Erica tidak memiliki pengalaman hidup. Dia diciptakan dari awal untuk memainkan peran." ujar salah satu pencipta film, Sam Khoze.

"Kami harus mensimulasikan gerakan dan emosinya melalui sesi satu lawan satu, seperti mengendalikan kecepatan gerakannya, berbicara melalui perasaannya dan melatih pengembangan karakter dan bahasa tubuh. " lanjutnya.

Kisah film ini menceritakan tentang seorang ilmuwan yang telah menemukan bahaya program yang ia ciptakan untuk menyempurnakan DNA manusia, sambil membantu wanita Artificial Intelligence (AI) yang ia ciptakan untuk melarikan diri.

Film ini tampaknya akan menarik untuk melihat bagaimana harga film ini dan seberapa meyakinkan Erica akan berperan. Beberapa bagian dari film tersebut direkam pada tahun 2019, dan sisanya akan berlangsung di Eropa pada bulan Juni 2021.

Kata Maudy Ayunda Soal Sistem Pendidikan di Indonesia

 Maudy Ayunda membagikan pandangannya terhadap sistem pembelajaran yang mungkin bisa diterapkan di dunia pendidikan di Indonesia. Karena saat ini banyak yang menganggap anak-anak sekolah belajar hanya untuk menghafal saja tanpa memahami isinya.
Menurutnya salah satu area di dunia pendidikan di Indonesia yang bisa dimaksimalkan dan dikembangkan adalah sebuah assesment ujian bukannya konten. Karena dengan assesment adalah pedoman untuk para guru yang pada akhir ujian tersebut dapat menginformasikan bagaimana cara seseorang mengajar anaknya.

"Kalau ujiannya multiple chiose (pilihan ganda) dan ujiannya hafalan dan informasi-informasi serta hafalan-hafalan yang mungkin supervisial akhirnya pengajaran dan prosesnya pelajaran akan mengikuti format tersebut." ujarnya saat acara d'youthizen Virtual Class, Minggu (28/6/2020).

Maudy Ayunda pun menceritakan bagaimana saat ia merasakan pendidikan di luar negeri di mana titik berat sebuah pengajaran sekolah ada dalam pertanyaan-pertanyaan open ended. Open ended sendiri adalah merupakan suatu model pembelajaran dimana pada prosesnya dimulai dengan memberikan suatu masalah kepada peserta didik.

"Jadi ujiannya itu pertanyaan seperti 'bukan tanggal berapa hal ini terjadi', tapi lebih ke sifatnya 'kenapa hal ini terjadi' itu bentukannya adalah argumen jadi open ended," jelasnya.

Jadi anak-anak sekolah yang pertama harus memahami konten tapi bukan hanya memahami mereka juga didorong berfikir kritis. Dan menurutnya itulah yang menjadi salah satu kuncinya yakni assesment.

Selain itu ia juga menambahkan untuk adanya teacher training yang dapat membantu dan mensupport guru-guru tersebut untuk bisa mengajak anak-anak muda dan anak-anak Indonesia untuk berfikir kritis.

"Jadi itu misalnya dalam sebuah kelas orientasinya memang bukan hafalan tapi orientasinya mungkin jadi lebih banyak diskusi dalam kelas, lebih banyak teamwork, dan lebih banyak ngobrol di antar kelas dan hanya bukan live chat yang one way," tambahnya.

Hal ini yang menurut Maudy Ayunda akan jauh lebih efektif, ia pun mengaku masih banyak perlu belajar dan berharap bisa membantu berkontribusi di bidang pendidikan di Indonesia.
https://kamumovie28.com/geralds-game/

Masjid Istiqlal Direnovasi, Begini Teknologi Pencahayaan di Dalamnya

 Masjid Istiqlal saat ini masih direnovasi dan salah satu aspek yang diperbarui adalah tata pencahayaannya yang dilengkapi dengan teknologi kekinian.
Dalam diskusi webinar Sacred or Profane Lighting Istiqlal Mosque Grand Jakarta, Agust Danang Ismoyo, Lighting Designer yang bertanggung jawab terhadap renovasi bagian pencahayaan di Masjid Istiqlal memberi penjelasan mengenai teknologi tata pencahayaan yang ada di masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Danang menjelaskan kalau ia menggunakan lampu dengan berbagai temperatur berbeda di Masjid Istiqlal. Misalnya ada lampu dengan temperatur 3200 kelvin yang kuning sampai lampu dengan temperatur 5400 kelvin yang warnanya relatif putih.

Bahkan untuk beberapa bagian masjid, ia menggunakan lampu dynamic white, yang cahayanya bisa berubah sesuai dengan perubahan waktu. Perubahan di sini maksudnya adalah berubahnya warna matahari yang terjadi pada waktu yang berbeda.

"(Lampunya) merepresentasikan warna matahari di luar. Misalnya saat Subuh lampunya agak kuning, saat Dzuhur lampunya lebih putih, saat Asar menguning kembali, saat Maghrib lampunya tone down diturunkan temperaturnya jadi lebih kuning, dan saat Isya temperatur warnanya akan naik kembali menjadi putih," ujar Danang.

Danang memastikan kalau perubahan warna lampu itu tidak akan terjadi secara drastis agar tidak mengganggu kekhusyukan orang yang sedang beribadah di dalam masjid. Perubahan warna lampu itu menurutnya akan dilakukan sedikit demi sedikit.

Selain itu, teknologi pencahayaan yang dipakai di Masjid Istiqlal ini juga didesain untuk bisa menyerupai beribadah di masjid tanpa atap, layaknya di Masjidil Haram.

"Pengalaman beribadah di luar ruangan seperti di Masjidil Haram bisa dibilang pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Istiqlal memang bukan masjidil haram, tapi kami ingin memberikan pengalaman sholat di luar ruangan tapi dinikmati di dalam ruangan," tambahnya.

Cara menghadirkan suasana di luar ruangan itu adalah dengan bukan dengan mengubah warna lampu, melainkan dengan memberikan efek lampu yang terlihat bergerak. Misalnya cahaya yang terkadang meredup seperti saat sinar matahari sedang tertutup oleh awan.

"Pencahayaan interior di Istiqlal itu akan dynamic, bukan berubah warna, tapi akan 'bergerak'," jelas Danang.

Kubah yang bisa bersinar layaknya bulan
Selain pencahayaan di dalam masjid, pencahayaan di bagian luar masjid pun turut dibenahi. Salah satunya dengan menyinari kubah di Masjid Istiqlal dan, menurut Danang, bisa membuatnya terlihat seperti bulan.

"Jadi kubahnya ini (disinari) dan bisa terlihat seperti bulan, dari meredup sampai ke full moon (bulan purnama)," jelas Danang.

Selain itu, pada kesempatan tertentu, misalnya saat fenomena 'super blue blood moon' dan sejenisnya, sinar lampu yang ditembakkan ke kubah Masjid Istiqlal tersebut bisa disesuaikan. Namun Danang memastikan kalau warna yang ditampilkan itu bukan warna yang mencolok.

"Lampu yang dipakai itu bisa menampilkan banyak warna, namun bukan berarti akan dipakai (menampilkan) warna warni," ujarnya.
https://kamumovie28.com/blue-spring-ride-2/