Rabu, 28 Oktober 2020

Kisah Viral Petugas RS Rebutan Pasang Kateter demi Lihat Mr P

 Belum lama ini, viral di media sosial Twitter, cerita seorang wanita yang yang bekerja sebagai petugas medis mengaku berebut untuk menangani pasien pria. Mereka berebut ingin memasang kateter karena penasaran ingin melihat Mr P.

Cerita tersebut yang awalnya diunggah dalam akun TikTok ini disebar di Twitter oleh akun @tubirfess pada Sabtu (24/10/2020) lalu.


Dalam postingannya, akun @tubirfess menceritakan petugas wanita tersebut mendapat tugas memasang selang kateter pada pasien dewasa lelaki. Wanita ini lalu cekcok dengan temannya karena berebut ingin memasang kateter.


"Gimana sih rasanya memasang selang kateter ke pasien dewasa lelaki," tulis caption yang dilihat detikcom pada potongan gambar dari video di TikTok.


"Sampai berantem woy gua sama kawan gua, demi dapat tindakan ini," lanjutan caption tersebut.


Potongan gambar tersebut sudah mendapat lebih dari 2 ribu likes. Dan banyak pengguna twitter lainnya meninggalkan komentar dalam postingan tersebut. Sekitar 646 komentar.


"Yang kaya gini bisa dilaporin gak? Ada langgar kode etik atau apalah gitu? Risih banget liatnya, orang kerja kok niatnya begitu," cuit netizen @p***ae.


"HAHAHAHA NGAKAK BANGET YA ALLAH. Gue saban hari masang kateter cowok dari yang anak muda ganteng banget, bapak-bapak sampai kakek-kakek nggak ada niatan nafsu atau apa. Yang ada mau buru-buru selesai itu pasang kateter. Hadoh ini malu-maluin nakes aja!" ujar netizen lain membalas utas viral tersebut.


Unggahan aslinya di TikTok saat ini sudah tidak ditemukan. Saat dihubungi detikcom untuk mengklarifikasi, pemilik akun tidak memberikan tanggapan.

https://indomovie28.net/underworld-rise-of-the-lycans-2009/


Studi Ungkap Pasien OTG Corona Kehilangan Antibodi Lebih Cepat


Pasien virus Corona COVID-19 tanpa gejala atau (OTG) tampaknya kehilangan antibodi lebih cepat daripada pasien yang menunjukkan gejala COVID-19. Temuan ini diungkap oleh satu penelitian terbesar di Inggris yang diterbitkan pada Selasa (27/10/2020).

Penemuan oleh Imperial College London dengan Ipsos Mori menunjukkan, bahwa hilangnya antibodi pasien berusia 18 hingga 24 tahun terjadi lebih lambat dibandingkan dengan pasien yang berusia 75 tahun ke atas.


Secara keseluruhan, riset terhadap sampel yang diambil dari ratusan ribu orang di seluruh Inggris antara pertengahan Juni dan akhir September itu menunjukkan prevalensi antibodi virus turun lebih dari seperempat.


Penelitian ini ditugaskan oleh pemerintah Inggris oleh Imperial College menunjukkan, respons kekebalan orang terhadap COVID-19 berkurang seiring waktu setelah infeksi.


"Penelitian ini penting, membantu kita memahami sifat antibodi COVID-19 dari waktu ke waktu," jelas Menteri Kesehatan Inggris, James Bethell, dikutip dari laman France 24.


Kendati demikian, para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut memperingatkan bahwa masih banyak hal yang belum diketahui soal respons antibodi orang dalam jangka panjang terhadap virus corona.


"Masih belum jelas tingkat imunitas seperti apa yang disediakan antibodi, atau berapa lama imunitas ini bertahan," kata peneliti dari Imperial College, Paul Elliott.


Studi ini melibatkan 365.000 orang dewasa yang dipilih secara acak yang melakukan tiga putaran tes tusuk jari di rumah untuk antibodi virus Corona antara 20 Juni dan 28 September. Hasilnya menunjukkan, jumlah orang dengan antibodi turun 26,5 persen dalam perkiraan tiga bulan.


Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa proporsi populasi Inggris dengan antibodi turun dari 6,0 persen menjadi 4,4 persen.


Penurunan jumlah penduduk dengan antibodi COVID-19 tersebut bertepatan dengan prevalensi virus yang turun secara dramatis di seluruh Inggris. Pasca pemberlakuan lockdown secara nasional selama berbulan-bulan.


Namun, riset tersebut juga menemukan bahwa jumlah petugas kesehatan yang dites positif untuk antibodi COVID-19 tidak berubah dari waktu ke waktu, berpotensi mencerminkan paparan virus yang berulang atau lebih tinggi.


"Penelitian yang besar ini telah menunjukkan bahwa proporsi orang dengan antibodi yang terdeteksi menurun seiring waktu," kata Helen Ward, salah satu peneliti utama.


"Kami belum tahu apakah ini akan membuat orang-orang ini berisiko terinfeksi ulang oleh virus yang menyebabkan COVID-19. Akan tetapi, penting bagi setiap orang untuk terus mengikuti panduan untuk mengurangi risiko bagi diri mereka sendiri dan orang lain," pungkasnya.

https://indomovie28.net/species-ii-1998/

Senin, 26 Oktober 2020

Terinspirasi Khabib Nurmagomedov, Ampuhkah MMA Menurunkan Berat Badan?

 Mixed Martial Arts (MMA) bukan cuma untuk berantem maupun olahraga kompetitif. Belakangan, pusat-pusat kebugaran juga banyak membuka kelas MMA karena dianggap efektif membakar kalori dan menurunkan berat badan.

Popularitas petarung Rusia Khabib Nurmagomedov turut melambungkan MMA sebagai tren olahraga dan gaya hidup. Tentunya sah-sah saja, tetapi jika mengharapkan goal tertentu seperti menurunkan berat badan, tentunya tidak bisa asal-asalan.


Bebearpa hal yang perlu diperhatikan untuk menurunkan berat badan lewat olahraga MMA bisa disimak dalam rangkuman berikut:


Defisit kalori

Dikutip dari Livestrong, kunci menurunkan berat badan adalah menciptakan defisit kalori. Artinya, kalori yang terbakar harus lebih banyak daripada kalori yang masuk lewat makanan dan minuman. Ada dua pilihan yang bisa diambil yakni makan lebih sedikit kalori dan-atau meningkatkan aktivitas fisik.


MMA bakar berapa kalori?

Pada jenis olahraga apapun, memastikan jumlah kalori yang terbakar tidak pernah mudah. Ada banyak faktor yang berpengaruh, mulai dari sistem metabolisme seseorang hingga intensitas latihan. Meski begitu, selalu ada perkiraan soal itu.


Untuk seorang dengan berat badan 72 kg, satu sesi kelas MMA dengan durasi rata-rata 1 jam bisa membakar sekitar 500 kalori. Jumlah ini belum termasuk pembakaran yang terjadi setelah olarhaga, karena sistem metabolisme basal terpacu untuk lebih aktif membakar kalori ketika istirahat.


Berat badan dalam MMA

Bagi petarung profesional, berat badan adalah bagian penting karena menentukan di kelas mana ia akan berkompetisi. Karenanya, selalu ada sesi khusus untuk mengukur berat badan, yang biasanya didahului dengan program menurunkan berat badan secara intens atau cutting weight.


Khabib Nurmagomedov misalnya, saat tidak sedang mempersiapkan kompetisi, disebut memiliki berat badan hingga 85 kg. Beberapa bulan sebelum bertanding, ia harus memangkas berat badannya secara ekstrem karena ia berlaga di kelas ringan dengan batas maksimal berat badan 72,45 kg.


Pada kondisi ini, para petarung menurunkan berat badan tidak hanya dengan olahraga. Ada progam khusus yang secara intensif disiapkan, dan belum tentu sehat untuk diterapkan dalam keseharian tanpa pengawasan medis.


Komposisi otot

MMA tidak hanya membutuhkan endurance dan kemampuan kardiovaskular yang baik, tetapi juga kekuatan otot. Karenanya, petarung yang kompetitif juga membentuk ototnya dengan latihan beban.


Bagi yang ingin menurunkan berat badan, bagian ini paling tricky. Terkadang, berat badan seolah tidak turun-turun, padahal massa lemaknya berkurang signifikan ketika diukur dengan impedansi. Tidak perlu cemas, bisa jadi itu karena massa ototnya bertambah. Dalam jangka panjang, massa otot yang lebih besar akan lebih menguntungkan karena konsumsi energi jadi lebih besar, yang artinya pembakaran kalori akan lebih aktif lagi.

https://kamumovie28.com/entourage/


Bagaimana Vaksin Dapat Mencegah Suatu Penyakit? Ini Penjelasan Lengkapnya


 Lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan perusahaan farmasi dari seluruh dunia berupaya mengembangkan vaksin dalam menghadapi pandemi yang disebabkan virus Corona. Lalu bagaimana sebenarnya cara kerja vaksin hingga dapat mencegah suatu penyakit?

Konsep pemberian vaksin pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter asal Inggris bernama Edward Jenner pada 1796. Masa-masa itu, penyakit cacar mewabah di Inggris bahkan menyebabkan wafatnya putra mahkota, Pangeran William dalam usia 11 tahun.


Seperti yang dikutip dari situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jenner berhasil melakukan inokulasi bahan yang didapatkan dari nanah cowpox atau cacar sapi pada pasien untuk mencegah penyakit cacar.


Atas jasanya, Jenner mendapat julukan "Bapak Imunologi". Belakangan ilmuwan-ilmuwan lain berhasil menemukan vaksin pertusis atau batuk rejan, difteri, tetanus, polio, dan campak yang membawa dampak positif bagi sistem kesehatan di dunia.


Lantas bagaimana cara kerja vaksin hingga dapat mencegah penyakit cacar dan lainnya? Seperti dijelaskan WHO dalam modul Pelatihan Dasar Keamanan Vaksin , vaksin akan merangsang sistem kekebalan dalam tubuh orang tersebut untuk melawan antigen.


Antigen merupakan komponen yang dihasilkan dari struktur organisme penyebab penyakit. Sehingga apabila antigen tersebut menginfeksi kembali, reaksi imunitas yang lebih kuat akan timbul.

https://kamumovie28.com/fatal-frame-2/