Senin, 18 November 2019

Viral Cerita Gadis Dituntut Tunangan Buktikan Perawan, Seperti Apa Tesnya?

Unggahan akun @DrAmalinaBakri di Twitter ramai jadi perbincangan setelah mengunggah ada gadis yang bertanya bagaimana caranya membuktikan keperawanan. Hal tersebut didorong karena tunangan dan keluarga meminta hal tersebut.

"Seorang gadis bertanya saya soalan ini: 'Doktor, bagaimana saya nak buktikan kepada tunang dan family saya yang saya masih dara. Ada tak medical check-up untuk bagi bukti sebab diorang minta.' First of all, I cannot believe that someone would ask such thing," tulis @DrAmalinaBakri yang dalam keterangan profilnya menyebut ia seorang ahli bedah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan konsep 'tes keperawanan' biasanya dilakukan dengan memeriksa keutuhan selaput dara dan/atau dengan memasukkan jari ke vagina. Namun tes tersebut sebetulnya cacat karena keutuhan selaput dara tidak bisa jadi petunjuk apakah seorang wanita pernah berhubungan seksual atau tidak.

"Biasanya tes keperawanan dilakukan dengan memeriksa robekan atau besar lubang pada himen (selaput dara) atau dengan memasukkan dua jari ke vagina. Kedua teknik tersebut dilakukan dengan asumsi bentuk kelamin bisa jadi tanda aktivitas seksual seorang wanita," tulis WHO.

WHO sudah sejak tahun 2018 mengajak para petugas medis segera menghentikan praktik tes keperawanan karena tak bisa dibuktikan malah berpotensi buruk untuk wanita. Bahkan tanpa berhubungan seksual sekalipun selaput dara bisa tampak robek atau rusak karena hal-hal alami.

dr R Muharam, SpOG(K), dari Klinik Yasmin RSCM menjelaskan sebagai contoh kegiatan seperti terjatuh atau kecelakaan bisa jadi penyebab selaput dara robek.

"Bisa karena jatuh atau kecelakaan yang menimbulkan luka-luka di organ kemaluannya, sehingga bisa menyebabkan selaput dara robek atau rusak," ujar dr R Muharam beberapa waktu lalu. https://bit.ly/32X7po4

Viral 'Hilang Perawan' Gara-gara Boncengan Motor, Bagaimana Faktanya?

Di media sosial sedang ramai curhatan dari para netizen wanita soal pengalaman bonceng motor yang jok belakangnya lebar. Beberapa merasa seperti dipaksa mengangkang terlalu lebar hingga menimbulkan rasa nyeri pada area selangkangan.

"Di bonceng XXXX (menyebut satu produk skuter bongsor) dari depok sampe jakpus turun turun susah rapet ya allah," tulis satu pengguna Facebook.

"Dibonceng XXXX auto yg perawan langsung rasa janda," tulis pengguna lainnya.

Terkait hal tersebut jika yang dimaksud tidak perawan karena sobeknya selaput dara, maka hal itu tidak bisa dipastikan hanya dari nyeri di area panggul. Menurut pakar seksologi dari Universitas Tarumanegara, Dr Andri Wanananda MS, keutuhan selaput dara hanya bisa diperiksa di poli kebidanan.

Perlu diketahui selaput dara tiap orang bisa memiliki bentuk dan derajat kelembutan serta fleksibilitas berbeda-beda. Ada yang selaput daranya mungkin sangat elastis sehingga tidak terkoyak meski sudah beberapa kali berhubungan seks. Sebaliknya, ada juga yang bisa terkoyak sendiri karena sebab lain misal sering bersepeda atau berkuda.

Oleh karena itu menurut beberapa ahli sebetulnya keliru jika selaput dara sering dijadikan indikator apakah seorang perempuan masih perawan atau tidak. https://bit.ly/37gK7NF

Heboh Lelang Keperawanan, Ini Kata Para Pria tentang Keperjakaan


Viral Cerita Gadis Dimintai Bukti Perawan dan Obsesi Pria pada Keperawanan

Di media sosial Twitter viral cerita seorang gadis yang diminta oleh tunangan dan keluarga untuk membuktikan keperawanannya. Cerita ini diunggah oleh akun @DrAmalinaBakri dan banyak mengundang reaksi dari netizen.

"Seorang gadis bertanya saya soalan ini: 'Doktor, bagaimana saya nak buktikan kepada tunang dan family saya yang saya masih dara. Ada tak medical check-up untuk bagi bukti sebab diorang minta.' First of all, I cannot believe that someone would ask such thing," tulis @DrAmalinaBakri yang dalam keterangan profilnya menyebut ia seorang ahli bedah.

Obsesi sebagian pria pada keperawanan pernah dibahas oleh ahli kejiwaan dr Andri, SpKJ, dari Klinik Psikosomatik OMNI Hospital Alam Sutera Tangerang berkaitan dengan norma ketimuran. Norma menuntut seorang perempuan harus dalam kondisi perawan sebelum menikah, namun dampaknya seringkali perempuan harus menjadi korban.

Menurut dr Andri, obsesi sebagian laki-laki terhadap keperawanan bisa mendorong mereka untuk mendapatkannya dengan cara-cara yang tidak pas.

"Ngarepin dapat perawan, tapi dianya sendiri tidak perjaka," sindir dr Andri kala mengomentari heboh kasus situs nikahsirri.com yang memfasilitasi lelang keperawanan tahun 2017 lalu. https://bit.ly/2KvUG5M

Heboh Lelang Keperawanan, Ini Kata Para Pria tentang Keperjakaan

Keperawanan wanita masih menjadi topik yang tidak kunjung usai dibahas. Bahkan menurut beberapa pria, memiliki keperawanan adalah suatu hal spesial dan akan mengangkat harga diri mereka ketika mendapatkan pasangan yang masih perawan.

Sedangkan, untuk urusan keperjakaan, apakah merupakan hal yang sama spesialnya dengan keperawanan seorang wanita?

"Penting? Ngga juga, kan ga keliatan. Perjaka ngga ada bedanya ada atau ngga," ujar seorang pria, Jojo (23) saat diwawancarai oleh detikHealth.

Jawaban serupa juga diungkapkan oleh Pablo (20). "Dari sisi lain, virginity baik dari wanita atau pria ga sevital itu. Tapi, menjaga keperawanan wanita akan lebih baik untuk menjaga si wanita dari aspek sosial yang ada," ungkapnya menyuarakan pendapatnya.

Namun opini berbeda justru diutarakan oleh lelaki lainnya yakni Helmi (21). Menurutnya, keperjakaan pria adalah hal yang sama pentingnya dengan keperawanan seorang wanita. Keperjakaan tak lain adalah bentuk harga diri yang juga harus dipertahankan.

Sementara itu lewat saluran telepon, Dra Ratih Andjayani Ibrahim, MM.Psi, psikolog dari PERSONAL GROWTH, menyampaikan pendapatnya mengenai isu keperawanan maupun keperjakaan secara luas.

"Tentang pandangan terhadap virginity (baik pria maupun wanita) sebagai hal yang suci dan penting, makin ke masa kini orang cenderung lebih permisif dalam melepaskannya," jelasnya.

Perdebatan mengenai isu keperawanan antara pria dan wanita memang masih terus menjadi isu yang diperdebatkan. Kalau menurut Anda bagaimana? Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar. https://bit.ly/2pwTO9G