Senin, 18 November 2019

65% Suami-Istri Bercinta di Tengah Malam karena Tak Ada Waktu

Salah satu solusi yang bisa dilakukan pasangan sibuk agar kehidupan seksnya tetap berkualitas dan menyenangkan adalah menjadwalkan aktivitas bercinta. Tapi nyatanya, praktek lebih sulit dilakukan ketimbang teori. Masih banyak pasangan yang sulit mendapatkan momen bercinta sesuai waktu yang mereka inginkan.

Penelitian terbaru mengungkapkan, bagi lebih dari 1/3 orang, seks hanya bisa dilakukan ketika mereka punya waktu luang di tengah-tengah kesibukan menyelesaikan tugas di kantor dan mengurus keluarga. Namun seringkali tersedianya waktu luang tersebut tidak diimbangi dengan mood mereka untuk bercinta.

Lebih jauh lagi, sebanyak 23 persen mengatakan bahwa ketersediaan waktu pasangan menjadi faktor utama yang menentukan, kapan mereka harus atau bisa berhubungan seks. Hal ini membuat seks hanya dilakukan pada malam hari setelah pulang kantor. Alhasil, pasangan menikah cenderung 13 kali lebih sering bercinta di malam hari ketimbang sore atau siang.

Studi yang diadakan toko online penjual sex toys, Lovehoney juga mengungkapkan bahwa 65 persen dari 300 pasangan yang disurvei lebih banyak bercinta di malam hari. Rata-rata antara pukul 23.00 hingga 01.00 dini hari.

Sedangkan 20 persen responden lainnya mengatakan waktu favorit mereka untuk menikmati keintiman ada pagi hari, dan 10 persen di sore hari. Hanya 5 persen yang lebih memilih bercinta di siang hari.

Hasil polling juga menunjukkan hanya 28 persen pasangan yang berhubungan seks karena memang mereka benar-benar menginginkannya. Sedangkan sisanya, lebih memilih bercinta ketika mendapatkan waktu yang tepat ketimbang menunggu mood seks itu datang.

"(Hasil survei) ini menunjukkan dua hal: pertama, karena kehidupan kita luar biasa sibuk dan membuat stres. Kedua, kita tidak mejadikan seks sebagai prioritas. Seks cenderung ditempatkan sebagai hal terakhir yang hars dilakukan. Karenanya, seks dilakukan justru ketika kita sedang lelah," ujar pakar seks dan percintaan Tracey Cox, seperti dikutip dari Daily Mail.

Bercinta saat fisik dan pikiran sedang lelah, tentu tidak akan berdampak baik bagi kehidupan seks. Menurut Tracey, "Anda memerlukan energi dan waktu yang cukup untuk dapatkan seks yang berkualitas."

Berhubungan intim saat larut malam setelah Anda berjibaku dengan tugas kantor dan kemacetan, bukanlah waktu yang ideal untuk mendapatkan kepuasan seksual. Maka dari itu, akan lebih baik menyediakan waktu khusus untuk bercinta ketimbang memaksakan diri berhubungan seks sesering mungkin, namun kurang berkualitas.

"Mengatur waktu untuk bercinta di sore hari saat akhir pekan adalah ide yang bagus untuk mempertahankan kehangatan dan romantisme bagi hubungan pasangan jangka panjang, terutama wanita. Saat sore, secara hormonal tubuh kita siap dan mood untuk bercinta," terang Tracey. https://bit.ly/330C3gJ

Riset: Istri Lebih Dominan dari Suami = Jarang Bercinta

Sikap sehari-hari istri di rumah terhadap suami ternyata bisa menyebabkan kehidupan seks menjadi terganggu. Riset membuktikan istri yang lebih dominan dari suami cenderung jarang bercinta.

Penelitian itu dilakukan oleh tim dari Johns Hopkins University dan dimuat dalam Journal of Sex, Oktober 2011. Dalam penelitian tersebut yang menjadi responden adalah wanita dari enam negara di Afrika.

Dikutip dari Telegraph, saat diteliti, para responden ditanya soal kapan terakhir mereka melakukan hubungan intim. Responden juga diminta menjawab pertanyaan siapa yang memberikan keputusan terakhir dalam urusan kesehatan sampai masalah rumah tangga.

Setelah diteliti hasilnya wanita yang banyak mengambil keputusan jarang berbagi keintiman dengan pasangannya. "Semakin banyak keputusan dibuat oleh wanita, dibandingkan dengan yang mengambil keputusan bersama-sama, semakin jarang juga si wanita berhubungan seks," ujar pimpinan penelitian itu Michelle Hindin.

Penelitian tersebut juga menunjukkan semakin dominan dan tegas seorang wanita, dia 100 kali lebih jarang berhubungan seks. Namun para peneliti memberi catatan, hal di atas tidak selalu terjadi. Bisa juga karena si wanita memang mengontrol preferensi seksualnya.

"Memahami bagaimana posisi wanita dalam urusan rumah tangga mempengaruhi kehidupan seks mereka, penting untuk melindungi hak seksual wanita dan membantu mereka mendapatkan kehidupan seksual yang aman dan nyaman," jelas pendamping penelitian itu, Carie Muntifering.

Lokasi di mana wanita tersebut tinggal juga mempengaruhi hasil penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan Florida State University, menemukan semakin adil pasangan melakukan pengambilan keputusan, makin sering juga mereka bercinta. Dalam penelitian itu yang menjadi responden adalah 300 ribu orang yang tinggal di 37 negara. https://bit.ly/2NTHwkQ

Kenapa Buah Zakar Sering Terasa Gatal Tengah Malam?

Kenapa Buah Zakar Sering Terasa Gatal Tengah Malam?

Dok saya mau tanya kenapa buah zakar saya suka terasa gatal. Rasanya paling gatal tengah malam. Kenapa bisa begitu Dok? Kalau saya garuk luka dan meluap perih.

Obat apa yang cocok Dok? Soalnya sudah lama begini.

Jawaban

Gatal di buah zakar dapat disebabkan oleh infeksi, kontak dengan bahan kimia yang menyebabkan iritasi, atau penyakit kulit lainnya. Infeksi merupakan penyebab yang paling sering gatal pada buah zakar dan dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual, jamur, atau parasit/skabies.

Selain infeksi, penyebab lain yang cukup sering dijumpai adalah dermatitis kontak akibat bahan kimia seperti sabun, lotion, parfum, detergen, dan sebagainya.

Untuk menegakkan diagnosis penyebab infeksi yang pasti dan terapi yang tepat, biasanya dibutuhkan beberapa pemeriksaan laboratorium. Apabila keluhan tersebut muncul sudah lama dan berulang, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu keluhan tersebut ke dokter spesialis kulit dan kelamin. https://bit.ly/37drBW9

Suka Tukar Baju dan Handuk Sama Orang Lain? Hati-hati Infeksi Jamur

Kadang bagi para wanita yang sudah dekat sering saling tukar baju tahu handuk. Namun. Tahukah kamu ternyata hal itu bisa menyebarkan jamur lho. Menurut Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma dr Helmin Agustina Silalahi, kurangnya kebersihan, udara lembap dan daya tahan tubuh yang rendah bisa menjadi penyebab infeksi jamur pada kulit.

Apalagi jamur menyukai lingkungan yang lembap maka handuk ataupun pakaian yang basah bisa menjadi tempat yang nyaman buat jamur tersebut. "Kondisi ini memungkinkan menularnya infeksi jamur dari satu orang ke orang lain yang menggunakan perlengkapan mandi bersama," ujar dr Helmin kepada Wolipop, Kamis (12/9/2019).

Oleh karena itu, agar kamu tidak terserang infeksi jamur, pastikan tidak menggunakan handuk yang sama dengan orang lain. Bayangkan saja, jika teman kamu mengalami jamur kulit, bisa saja ketika saling meminjam handuk atau pakaian bisa menular. Selain handuk, saling pinjam sepatu, kaus kaki, bahkan sendal pun ternyata bisa menularkan penyakit jamur tersebut.

"Jika seseorang berinteraksi dengan penderita jamur kulit seperti menggunakan perlengkapan mandi, sepatu, kaus kaki, sendal, pakaian bersama-sama maka jamur bisa berpindah melalui media tersebut," ujarnya.

Menurut dr Helmin, jika sudah terinfeksi segera berikan obat anti jamur topical/oles, seperti Kalpanax. Namun jika tambah parah harus ke dokter.

"Pada infeksi jamur kulit ringan penggunaan obat topical masih sangat membantu penyembuhan, namun faktor yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan dan menghindari kelembaban, dan perlu diingat oleskan obatnya pada seluruh area kulit yang terinfeksi. Namun pada infeksi jamur kulit yang parah atau luas, segera ke dokter karena biasanya memerlukan obat anti jamur yang di minum untuk efek lebih luas," pungkasnya." ujarnya.

Kalpanax Krim ini mengandung Myconazole Nitrate 2% yang terbukti secara klinis 99% ampuh mengatasi jamur kulit langsung ke akarnya sehingga efektif mengobati gatal akibat jamur dan penyakit kulit lainnya. Selain itu, penggunaan Kalpanax harus dilanjutkan 10 hari sesudah seluruh gejala klinis seperti merah, gatal, dan kutu air menghilang. Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh komponen jamur sudah mati. https://bit.ly/2XoEyrC