Kamis, 05 Desember 2019

Panglima Domba Benahi Koperasi, Curhat Pedagang di Reuni 212

Berita terpopuler detikFinance Senin (2/12/2019) adalah blak-blakan Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki. Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu juga dijuluki sebagai panglima domba lantaran karena keberhasilannya membina ratusan kelompok peternak domba garut.

Selain soal Teten, berita terpopuler lainnya adalah tentang para pedagang yang berjualan di reuni 212 mengeluh sepinya pembeli. Salah satunya Maulana (25), pedagang kerak telur asal Pancoran, Jakarta Selatan.

"Pedagang semua pada menangis, pusing semua hari ini. Nggak sesuai harapan, sepi," kata Maulana di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini:

Sebulan memimpin Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki mengungkapkan garis besar strategi dan kebijakan yang akan dilakukan untuk membangun koperasi dan UMKM lima tahun ke depan.

Untuk sektor UMKM, dia antara lain akan membentuk rumah produksi bersama (sharing factory), antar UMKM sejenis dengan perusahaan besar yang telah lebih dulu maju. Di rumah produksi bersama akan disediakan permesinan modern baik oleh swasta, pemerintah, atau BUMN. Ia yakin strategi ini akan dapat memacu kalangan UMKM ke kelas yang lebih baik sehingga dapat bersaing dengan pasar global.

Meski latar pendidikannya adalah ilmu kimia, dan pengalamannya lebih banyak sebagai aktivis gerakan anti korupsi, Teten merasa dirinya tak canggung mengurusi masalah koperasi dan UMKM. Sebab sejak berada di lingkungan istana dalam lima tahun terakhir, baik sebagai staf khusus maupun kepala staf kepresidenan dia lebih banyak menangani persoalan ekonomi kecil.

"Selama di Istana saya banyak menangani isu-isu ekonomi sebenarnya, mulai isu peternak, isu koperasi kopi, the, industri makanan-minuman, ngurusi garam, nelayan, bahkan termasuk juga ke kelompok bisnis," paparnya.

Pada bagian lain, Teten yang pernah dijuluki sebagai 'Panglima Domba' karena keberhasilannya membina ratusan kelompok peternak domba garut, kini juga mulai menekuni bidang kopi.

Reuni 212 tahun 2019 ini digelar pada hari Senin, (2/12/2019). Berbeda dengan tahun lalu, reuni kali ini digelar di hari kerja dan waktunya pun sangat terbatas.

Hal tersebut berdampak kepada para pedagang makanan di reuni 212 hari ini. Salah satunya Maulana (25), pedagang kerak telur asal Pancoran, Jakarta Selatan.

"Pedagang semua pada menangis, pusing semua hari ini. Nggak sesuai harapan, sepi," kata Maulana di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Ia yang menyiapkan 30 porsi untuk didagangkan pagi ini mengaku baru laku 7 porsi.

"Bawa hanya 30 porsi, lagi sepi. Ini dari jam 4 saya dagang baru kejual 7 porsi," papar dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait dengan aksi perombakan yang dilakukan dengan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap beberapa perusahaan pelat merah.

Jokowi menyadari, pengelolaan BUMN saat ini harus diperbaiki dengan tuntas.

"Yang jelas, saya ingin pengelolaan di BUMN diperbaiki, baik perombakan total, maupun manajemen yang ada," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, perombakan yang dilakukan juga bertujuan agar perusahaan pelat merah berdaya saing kuat dan menjadi pemain global. Pasalnya, aset yang dikelola nilainya hingga ribuan triliun.

Strategi Teten Perbaiki Citra Koperasi dan Bersaing dengan Fintech

Koperasi selama ini punya 'cap' yang begitu berat. Ia dikenal sebagai sokoguru perekonomian nasional, atau garda paling depan dalam pembangunan.

Namun, koperasi kini punya citra yang tidak begitu baik dan hanya identik dengan usaha kecil.

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Tim Blak-blakan detikcom di Cibinong, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019).

"Koperasi memang sudah lama lah di-brand begitu berat, sokoguru ekonomi nasional. Tapi faktanya kan tidak bahkan di masyarakat nama koperasi tidak terlalu bagus, selain dianggap kelas dua, kecil, usaha kecil," katanya.

Hal itu berbeda dengan di negara lain. Sebut saja, Selandia Baru dengan koperasi susunya menjadi motor penggerak industri di sana.

"Kayaknya ada yang keliru dalam pengelolaan koperasi di kita," katanya.

Teten mengatakan, kondisi ini tidak bisa diteruskan. Perlu terobosan agar koperasi punya peran besar dalam perekonomian nasional. Dia menuturkan, koperasi seharusnya memberikan kemudahan dalam usaha. Lalu, di dalam koperasi ada solidaritas dalam mengonsumsi produk dan simpan pinjam, sehingga menjadi kekuatan ekonomi.

"Tapi harus menjadi sebuah kesadaran dari masyarakatnya sendiri. Dan kalau kita lihat di luar yang saya sebut tadi koperasi di koperasi produksi, sektor riilnya. Di kita lebih banyak berkembang koperasi simpan pinjamnya," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini pihanya akan fokus mendesain koperasi dengan gaya baru yang lebih modern. Koperasi ini punya tujuan untuk melahirkan wirausaha-wirausaha baru.

"Saya mau fokus tadi coba memulai mendesain koperasi gaya baru lah, lebih modern menggunakan teknologi di sektor produksi. Kita coba sekali lagi. Selain introduce koperasi yang modern di kalangan mahasiswa, pesantren. Saya kira butuh menambah entrepreneur baru, kita harus mulai masuk usia dini, dari sekolah dari kampus," paparnya.

Pada kesempatan ini, Teten juga mengatakan, koperasi punya ancaman baru yakni financial technology (fintech). Dia mengatakan, koperasi harus berbenah jika tidak mau tergilas oleh bisnis keuangan berbasis teknologi.

"Orang butuh pinjaman yang cepat, dekat dengan mereka, walaupun sekarang dengan fintech, kehadiran fintech jauh lebih cepat pelayanannya. Ini saya juga selalu mengatakan, kalau kalian nggak modernisasi pelayanan dengan penggunaan teknologi modern akan habis dengan bisnis keuangan teknologi," papar Teten.

Teten Masduki Merapat ke Kantor Erick Thohir, Apa yang Dibahas?

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merapat ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siang ini. Teten bertemu Menteri BUMN Erick Thohir untuk membahas pengembangan pusat perbelanjaan Sarinah.

Usai pertemuan, Teten mengatakan, pemerintah berniat menjadi Sarinah di Jalan Thamrin Jakarta Pusat sebagai show room usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Program kami pengelolaan Sarinah, nanti Sarinah kan akan sesuai dengan arahan Presiden jadi semacam show room produk UMKM. Tadi membicarakan itu bagaimana nanti Sarinah menjadi show room all Indonesia produk lah, local brand," katanya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

Mengenai konsep lebih rinci, dia mengatakan masih dalam pembahasan. Intinya, kata dia, konsep bisnis Sarinah akan diubah.

Sarinah akan menjadi sentra dan memudahkan pelancong mencari barang-barang UMKM.

"Ini kan nanti orang kalau cari produk Indonesia tuh di situ jadi gampang ada tamu negara turis itu nyari di situ. Toh memang dari segi konsep bisnis Sarinah harus berubah. Di sekitar situ kan ada GI, PI lalu sarinah apa bedanya kan pasti kalah dari segi bisnis," katanya.

"Kebetulan kami punya prioritas dari segi bisnis promosikan produk UMKM dan Sarinah akan jadi center buat produk UMKM," katanya.

Dia menuturkan, nantinya gedung Sarinah juga akan diperbaiki. Lalu, barang-barang UMKM berkualitas baik akan dijual di sana.

"Ya artinya pasti ada revitalisasi, perbaikan gedung, manajemen dengan sendirinya. Nanti kami yang kurasi produknya. BRI juga punya pengalaman kerja sama dengan UMKM tahu persis mana produk yang berkualitas," ungkapnya.