Kamis, 05 Desember 2019

Strategi Teten Perbaiki Citra Koperasi dan Bersaing dengan Fintech

Koperasi selama ini punya 'cap' yang begitu berat. Ia dikenal sebagai sokoguru perekonomian nasional, atau garda paling depan dalam pembangunan.

Namun, koperasi kini punya citra yang tidak begitu baik dan hanya identik dengan usaha kecil.

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Tim Blak-blakan detikcom di Cibinong, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019).

"Koperasi memang sudah lama lah di-brand begitu berat, sokoguru ekonomi nasional. Tapi faktanya kan tidak bahkan di masyarakat nama koperasi tidak terlalu bagus, selain dianggap kelas dua, kecil, usaha kecil," katanya.

Hal itu berbeda dengan di negara lain. Sebut saja, Selandia Baru dengan koperasi susunya menjadi motor penggerak industri di sana.

"Kayaknya ada yang keliru dalam pengelolaan koperasi di kita," katanya.

Teten mengatakan, kondisi ini tidak bisa diteruskan. Perlu terobosan agar koperasi punya peran besar dalam perekonomian nasional. Dia menuturkan, koperasi seharusnya memberikan kemudahan dalam usaha. Lalu, di dalam koperasi ada solidaritas dalam mengonsumsi produk dan simpan pinjam, sehingga menjadi kekuatan ekonomi.

"Tapi harus menjadi sebuah kesadaran dari masyarakatnya sendiri. Dan kalau kita lihat di luar yang saya sebut tadi koperasi di koperasi produksi, sektor riilnya. Di kita lebih banyak berkembang koperasi simpan pinjamnya," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini pihanya akan fokus mendesain koperasi dengan gaya baru yang lebih modern. Koperasi ini punya tujuan untuk melahirkan wirausaha-wirausaha baru.

"Saya mau fokus tadi coba memulai mendesain koperasi gaya baru lah, lebih modern menggunakan teknologi di sektor produksi. Kita coba sekali lagi. Selain introduce koperasi yang modern di kalangan mahasiswa, pesantren. Saya kira butuh menambah entrepreneur baru, kita harus mulai masuk usia dini, dari sekolah dari kampus," paparnya.

Pada kesempatan ini, Teten juga mengatakan, koperasi punya ancaman baru yakni financial technology (fintech). Dia mengatakan, koperasi harus berbenah jika tidak mau tergilas oleh bisnis keuangan berbasis teknologi.

"Orang butuh pinjaman yang cepat, dekat dengan mereka, walaupun sekarang dengan fintech, kehadiran fintech jauh lebih cepat pelayanannya. Ini saya juga selalu mengatakan, kalau kalian nggak modernisasi pelayanan dengan penggunaan teknologi modern akan habis dengan bisnis keuangan teknologi," papar Teten.

Teten Masduki Merapat ke Kantor Erick Thohir, Apa yang Dibahas?

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merapat ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siang ini. Teten bertemu Menteri BUMN Erick Thohir untuk membahas pengembangan pusat perbelanjaan Sarinah.

Usai pertemuan, Teten mengatakan, pemerintah berniat menjadi Sarinah di Jalan Thamrin Jakarta Pusat sebagai show room usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Program kami pengelolaan Sarinah, nanti Sarinah kan akan sesuai dengan arahan Presiden jadi semacam show room produk UMKM. Tadi membicarakan itu bagaimana nanti Sarinah menjadi show room all Indonesia produk lah, local brand," katanya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

Mengenai konsep lebih rinci, dia mengatakan masih dalam pembahasan. Intinya, kata dia, konsep bisnis Sarinah akan diubah.

Sarinah akan menjadi sentra dan memudahkan pelancong mencari barang-barang UMKM.

"Ini kan nanti orang kalau cari produk Indonesia tuh di situ jadi gampang ada tamu negara turis itu nyari di situ. Toh memang dari segi konsep bisnis Sarinah harus berubah. Di sekitar situ kan ada GI, PI lalu sarinah apa bedanya kan pasti kalah dari segi bisnis," katanya.

"Kebetulan kami punya prioritas dari segi bisnis promosikan produk UMKM dan Sarinah akan jadi center buat produk UMKM," katanya.

Dia menuturkan, nantinya gedung Sarinah juga akan diperbaiki. Lalu, barang-barang UMKM berkualitas baik akan dijual di sana.

"Ya artinya pasti ada revitalisasi, perbaikan gedung, manajemen dengan sendirinya. Nanti kami yang kurasi produknya. BRI juga punya pengalaman kerja sama dengan UMKM tahu persis mana produk yang berkualitas," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar