Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) bicara mengenai kasus penistaan agama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Rizieq mengatakan Ahok bisa lengser lantaran adanya kebersamaan umat Islam.
"Ingat bagaimana Ahok si penista agama lengser dan longsor, oleh karena apa? Karena adanya anugerah pertolongan Allah SWT lantaran keikhlasan dan kebersamaan umat Islam Indonesia dalam berjuang melawan arogansi rezim zalim," kata Rizieq melalui video yang ditayangkan di Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Padahal, menurut Rizieq, Ahok dilindungi oleh sejumlah kekuatan. Dia menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga media nasional ikut mendukung Ahok.
"Belajar dari itu semua di sana ada pertolongan Allah SWT padahal kita sama-sama tahu Ahok si penista agama itu dinaungi presiden dijaga kapolri dibela Panglima TNI, dilindungi KPU dan KPK, diusung partai-partai besar, dikampanyekan semua media nasional bersama para pengamat dan berbagai lembaga polling didanai konglomerat 9 naga merah," ujar dia.
Selain itu, sambung Rizieq, Ahok juga didukung oleh PBNU. Bahkan Rizieq menyebut ada kekuatan luar negeri yang turut membela Ahok.
"ASN pegawai negeri diwajibkan memilihnya, tidak sampai situ PBNU ikut berusaha memenangkannya dan tidak kurang preman dan dukun pun dikerahkan serta Ahok mendapat dukungan dari dalam dan luar negeri," tuturnya.
Menurut Rizieq, dukungan itu tidak bermakna apa-apa. Ahok akhirnya gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta dan masuk penjara.
"Namun demikian apa yang terjadi Ahok tetap lengser dan longsor semua kekuatan pendukung Ahok si penista agama rontok, rontok, inilah pertolongan Allah SWT yang diberikan kepada umat Islam," imbuhnya.
Habib Rizieq: Pemerintah Bikin Sinetron Pengasingan dengan Kemasan Pencekalan
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab terus menyerukan kepada pemerintah untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai kebohongan berkaitan dengan pencekalan. Menurut Habib Rizieq apa yang menimpanya saat ini adalah pengasingan.
"Sekali lagi setop kebohongan. Bangsa ini membutuhkan kejujuran pemimpinnnya. Siapaun yang ingin bertanya tentang pengasingan saya kapan dihentikan, jangan tanyakan ke saya," kata Habib Rizieq.
Hal itu disampaikan Habib Rizieq melalui video yang ditayangkan di panggung Reuni 212, di kawasan Monas, Senin (2/12/2019). Menurut Rizieq, pertanyaan mengenai kapan pencekalan itu disudahi bisa ditanyakan langsung ke pemerintah Indonesia.
"Jangan tanyakan ke DPP FPI, jangan tanyakan ke GNPF Ulama, jangan tanyakan ke PA 212, jangan pula tanyakan ke pemerintah Arab Saudi. Tanyakan ke pemerintah Indonesia yang mengelar sinetron pengasingan dengan kemasan pencekalan ini," tutur Rizieq.
Dalam sambutannya di bagian awal, Rizieq mengatakan dia telah sepenuhnya mengikuti prosedur begitu mendapatkan informasi dirinya dicekal, tidak bisa pulang ke Indonesia. Dia telah menghubungi otoritas RI yang ada di Saudi.
Setelah melapor, lanjut Rizieq, KRBI di Riyadh mengirimkan Ketua Pos Badan Intelijen Negara (BIN) ke rumah Rizieq di kota Mekah. Melalui handphone petugas BIN tersebut, Rizieq sempat berkomunikasi langsung dengan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengenai apa yang disebutnya sebagai pencekalan itu.