Kamis, 12 Desember 2019

Singapura Begitu Rapi, Bagasi Pesawat Saja Bisa 'Antre'

Singapura lagi-lagi bikin inovasi dalam bandaranya. Changi Airport berikan sensor pada conveyor belt, sehingga koper dari bagasi pesawat seakan antre.

Sebuah video viral di medsos, Senin (2/12/2019) dari akun @AgBioWorld. Dalam video tersebut terlihat hal yang sangat menarik.

Sebuah conveyor belt terlihat diisi dengan koper-koper yang keluar dari bagasi pesawat. Konveyor belt tersebut tak hanya satu jalur.

Di sisi lainnya, terlihat jalur lain yang juga mengantarkan koper-koper ke tujuan yang sama dengan jalur utama. Inilah yang membuat menarik.

Koper-koper yang biasanya terlihat tabrakan untuk masuk ke jalur utama tidak terlihat di sini. Koper-koper ini dibuat seperti antre.

Tak ada penjelasan di situs resmi Bandara Changi. Tapi kalau dilihat dari video tersebut, konveyor yang membawa koper dipersimpangan akan berhenti jika ada koper lain yang lewat.

Antrean koper ini mengular sampai ke koper belakangnya. Tak ada koper yang saling menabrak. Ketika conveyor belt 'melihat' tak ada koper yang lewat, maka koper dijalur conveyor lain akan masuk ke jalur utama.

Hal ini membuat koper-koper berjajar rapi. Kolom komentar pun banjir pujian. Banyak yang mengaku terus-menerus menonton video ini karena begitu memuaskan.

Cuitan ini telah disukai sampai 1,2 ribu akun dan diretweets 598 kali. Kamu tahu tidak, ini ada di terminal mana saja?

Jelajah Singapura dengan Cara Beda, Penasaran?

Singapura bisa jadi pilihan untuk menghabiskan liburan akhir tahunmu. Berbagai atraksi dan destinasi menarik ditawarkan mulai dari yang ekstrem hingga yang santai bak di pantai.

Kalau mau coba sensasi itu semua sekaligus bisa datang ke Resort World Sentosa yang menyediakan beragam wahana dan atraksi. Untuk ke sana bisa dilalui salah satunya dengan MRT jalur North East Line (jalur ungu) atau Circle Line (jalur kuning) lalu turun di Stasiun MRT Harbour Front yang terhubung dengan Vivo Mall.

Kamu perlu naik ke level 3 Vivo Mall untuk bisa naik Sentosa Expresss dengan harga tiket SGD 4. Ada 3 stasiun yang disinggahi yaitu Resort World, Imbiah, serta Beach Station. Kalau mau ke Universal Studio kamu bisa turun di Resort World. Sementara bagi kamu yang suka jalan-jalan santai di pantai turun saja di Beach Station.

1. Segway

Nah, area di sini cukup besar jadi lebih baik kalian menggunakan sepeda atau bahkan segway untuk mengeksplorasi daerah ini. Turun dari stasiun kamu sudah menemukan loket untuk menyewa segway dan sepeda.

DetikTravel pun mencoba paket EcoAdventure seharga SGD 39.90 yang ditawarkan oleh Gogreen Segway. Paket ini meliputi bermain segway selama 30 menit dengan rute sejauh 800 m meliputi Siloso Beach sampai Palawan Beach. Bisa juga memilih paket Fun Ride yang bisa dicoba-anak-anak sejauh 250 m sampai 800 m dengan harga mulai dari SGD 17 hingga SGD 25.

Jangan khawatir bila baru pertama kali mencoba segway karena kamu bakal dibantu dan ditemani oleh pemandunya. Namun kamu baru bisa main setiap 30 menit sekali serta berat badan maksimal itu 120 kg. Kalau kamu lagi bawa banyak barang, kamu bisa menitipkannya karena disediakan loker gratis di poll segway.

Saat 'Kaus Setan' Jadi Masalah di Pesawat

Seorang penumpang mendapat masalah di atas pesawat gara-gara 'kaus setan' yang ia pakai. Penumpang pesawat itu diminta untuk melepas kaus itu atau keluar dari pesawat.

Diberitakan Buzzfeed dan NYPost, kejadian itu dialami oleh Swati Runi Goyal dalam sebuah penerbangan dari Key West ke Las Vegas. Penerbangan itu sebenarnya terjadi pada saat Halloween tanggal 30 Oktober lalu, tapi kisah ini menjadi ramai baru-baru ini.

Nah, dikisahkan bahwa perempuan 49 tahun itu mendapat ultimatum dari awak kabin untuk mengganti kausnya atau didepak dari pesawat. Kaus yang dipakainya itu sendiri bertuliskan 'Hail Satan'.

Disebutkan bahwa Goyal sejatinya bukanlah pemuja Setan benaran. Tapi ia memang merupakan anggota Satanic Temple, yang turut dikatakan sebagai organisasi religius bernuansa atheis tanpa unsur memuja Setan.

"Ini sebuah kaus yang ironis. Orang-orang biasanya tertawa melihatnya atau mengacungkan jari jempol karena mereka memahami makna di baliknya," kata Goyal kepada BuzzFeed News.

Goyal sendiri duduk di samping suaminya di dalam pesawat ketika awak kabin American Airlines, maskapai yang mereka tumpangi, memintanya untuk melepas 'kaus Setan' itu atau keluar dari pesawat.

Menurut awak kabin tersebut, kaus yang dipakai Goyal bernuansa ofensif. Goyal sebenarnya sempat bersikeras kaus yang dipakainya tidak seperti yang dinilai awak kabin itu. Tapi pada akhirnya ia memilih untuk bersalin dengan kaus ekstra yang dipakai suaminya. Penerbangan tersebut sempat tertunda keberangkatannya akibat urusan 'kaus Setan' ini.

Goyal kemudian memutuskan untuk mem-posting kisahnya itu karena merasa American Airlines tidak menangani masalah kaus itu dengan baik. Ia merasa sudah didiskriminasi. Sejak kisah ini ramai, American Airlines juga sudah mengontak Goyal untuk minta maaf. Maskapai itu juga menegaskan tak ada tempat buat diskriminasi di maskapai mereka.

Gara-gara 'kaus Setan' itu pula Goyal mengaku sudah mendapatkan serangan dari kalangan konservatif di dunia maya. Hal itu bikin Goyal memutuskan untuk memagari akun-akun media sosialnya.

Kesalahan Kecil Ini Bisa Bikin Koper Hilang Saat Naik Pesawat

Ada sejumlah faktor yang bisa membuat koper hilang pada saat naik pesawat. Salah satunya adalah kesalahan kecil akibat penumpang sendiri.

Diberitakan Express.co.uk, kasus koper hilang ini terkadang memang merupakan keteledoran dari pihak bandara dan staf maskapai penerbangan. Tetapi ada pula kasus kesalahan kecil dari penumpang sendiri.

Disebutkan bahwa kesalahan ini bahkan sudah terjadi sebelum penumpang sampai ke bandara, yang membuat koper-koper yang mereka bawa untuk dimasukkan ke bagasi lantas tidak mengarah ke rute penerbangan yang tepat.

"Bukan rahasia lagi, cuma sekadar logika; alasan sejumlah tas luput dari penerbangannya atau tertuju ke tempat lain adalah karena penumpang tidak mencopot label tag lama," tulis seorang pakar yang dikutip Express.co.uk dalam postingnya di Reddit.

"Itu membingungkan pihak bandara yang mengurusi koper dan juga pemindai di ban berjalan. Hal itu terjadi dari waktu ke waktu," tambahnya.

Label tag yang dimaksud itu adalah secarik kertas stiker yang biasa dipasangkan ke koper atau tas yang akan masuk ke bagasi pesawat. Isinya adalah barcode dan angka berisikan informasi tujuan akhir koper tersebut.

Yang menjadi masalah adalah kadangkala penumpang tidak langsung melepaskan label tag itu dari kopernya segera setelah menyelesaikan perjalanan. Walaupun saat check-in staf maskapai rutin mencopot label lama dan memasangkan yang baru, ada pula kemungkinan label lama tersebut luput dari perhatian karena padatnya penumpang di bandara tertentu.

Dengan kata lain, segera setelah keluar dari bandara tempat tujuan alias menuntaskan perjalanan, traveler disarankan untuk segera mencopot label tag dari koper maupun tas bawaannya untuk meminimalisir kemungkinan terselip di bagasi perjalanan berikutnya.