Liburan ke Labuan Bajo ada satu destinasi yang seringkali dilewatkan oleh wisatawan. Inilah Goa Rangko yang jadi kebanggaan Labuan Bajo.
Labuan Bajo semakin dilirik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Tak hanya alamnya yang indah, budayanya juga menjadi daya tarik wisatawan. Pulau-pulau kecil yang cantik pun memikat hati siapa saja yang pernah mengunjunginya.
Satu lagi tempat unik dan menakjubkan ada di Labuan Bajo. Tempat tersebut bernama Goa Rangko. Tempat ini berlokasi di Tanjung Boleng, Boleng, Manggarai Barat.
Untuk menuju ke sana dapat menggunakan kendaraan pribadi atau ojek. Perjalanan kemudian disambung dengan menggunakan perahu motor dengan biaya yang sangat terjangkau. Jangan khawatir kita akan ditunggu oleh perahu yang mengantarkan di dermaga.
Untuk menuju goa, kita harus berjalan kaki dari dermaga. Trek yang seru untuk kegiatan petualangan, namun harus tetap berhati-hati karena terdapat bebatuan yang tajam.
Setibanya di mulut goa, kita masuk satu per satu dengan hati-hati karena pintunya tidak begitu lebar serta menuruni tangga kayu yang licin.
Keindahan alam yang tiada duanya ini semakin membuat kita penasaran untuk menikmati kesegaran kolam berwarna biru yang terdapat di dalam gua. Selain itu dipercantik dengan stalaktit yang menggantung di langit-langit gua.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke tempat ini adalah pada pukul 14.00-15.00 WITA. Pada jam tersebut matahari masuk dari mulut gua yang menyinari langsung ke kolam.
Bukan Roma, Ini Colosseum dari Ambarawa
Ambarawa bukan cuma punya Rawa Pening saja. Di sini juga ada benteng kolonial yang mirip-mirip dengan Colosseum Roma.
Ambarawa, kabupaten kecil berudara sejuk terletak 48 km dari kota Semarang merupakan saksi bisu penjajahan VOC Belanda di abad ke 18.
Salah satu bukti saksi bisu yang ada dan masih berdiri kokoh adalah Fort Willem 1 atau yang dikenal dengan Benteng Pendem Ambarawa.
Benteng ini dibangun pada tahun 1834 dan selesai di tahun 1845 di masa penjajahan kolonial Belanda di bawah kekuasaan Kolonel Hoorn. Bila dihitung bangunan benteng ini sudah berusia lebih dari satu abad.
Menariknya arsitektur bangunan Benteng Willem 1 mengingatkan para pengunjung akan bangunan Colloseum di Roma, Italia. Benteng yang berdiri kokoh mempunyai dua lantai dan dilengkapi dengan banyak jendela besar.
Memandangnya serasa kita sedang menikmati suasana Ambarawa rasa Roma. Bangunan ini sangat digemari oleh para pencinta fotografi karena sangat artistik di tiap bangunannya.
Dari informasi,awal pembangunan benteng ini bertujuan untuk barak militer serta untuk penyimpanan barang-barang barang logistik. Dalam perkembangannya benteng ini pernah dijadikan penjara bagi anak-anak anak dan juga penjara untuk tahanan politik serta orang dewasa pada tahun 1937.
Selain itu bangunan ini pernah digunakan sebagai tempat tinggal para militer NICA pada masa kekuasaan Jepang dan di pada masa kekuasaan Jepang dan di tahun 1945 Benteng Willem 1 beralih fungsi sebagai markas para pejuang Indonesia.
Oh iya, Benteng Willem 1 ini pernah dijadikan tempat syuting film Soekarno karya sutradara Hanung Bramantyo.
Penasaran dengan sejarah dan keindahan arsitektur bangunan ini? Segera bergegas dan jadikan tempat tujuan wisata selagi berada di Ambarawa.
Lokasinya tak jauh dari Museum Kereta Api Ambarawa dan dekat dengan RSUD Ambarawa. Selamat menikmati indahnya Ambarawa rasa Roma.