Buat traveler yang liburan ke Austria, mampir ke desa Hallstatt di Salzkammergut adalah sebuah keharusan. Pemandangan surga Hallstatt sayang untuk dilewatkan.
Desa kecil ini dapat ditempuh dengan bus atau kereta api, baik dari Salzburg (2 jam lebih), atau Vienna (4 jam lebih) disambung dengan kapal feri kecil (15 menit). Dari kapal feri inilah, foto terbaik keindahan Hallstatt seperti di postcard atau lukisan, dan sering dijadikan wallpaper karena keindahannya, bisa Anda dapatkan.
Pemandangan desa Hallstatt sangatlah luar biasa. Desa ini dikelilingi Danau Hallstatter dan gunung yang cantik di segala musim.
Hallstatt awalnya terkenal dengan pertambangan garam yang masih ada hingga saat ini, namun karena panorama kota kecil unik yang indah serta suasana begitu tenang, Hallstatt menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO yang populer.
Sebenarnya untuk kunjungan ke desa ini, bisa dilakukan dalam waktu satu hari. Saya berangkat dari Salzburg naik bus, kereta api dan feri, mulai pukul 7.15 dan tiba pukul 09.30 waktu setempat.
Suasana masih belum terlalu ramai dan saya berjalan kaki menyusuri desa sambil menikmati keindahannya. Pukul 10 barulah aktivitas kehidupan terasa, dengan dibukanya pasar Hallstatt yang menjual kerajinan tangan, souvenir serta pernak-pernik hiasan.
Desa ini sendiri begitu tenang dengan jumlah penduduk sangat sedikit, hanya sekitar 1.000 orang. Luasnya hanya sekitar 5 km. Jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki santai berkeliling sekitar 45 menit saja. Akan tetapi setelah jam makan siang, suasana mulai penuh dengan turis.
Saya sempat menyewa kapal motor kecil yang dikemudikan sendiri mengelilingi danau, dengan tarif 15 Euro untuk 30 menit. Pengalaman ini membuat ketagihan, sampai menyewa ulang kapal tersebut di siang hari karena belum puas mengambil foto-foto danau dari berbagi sudut desa.
Jika berkunjung ke Hallstatt, jangan lupa menikmati santap siang di restoran tepi danaunya, karena pemandangannya begitu menakjubkan bak di studio foto. Ini sungguh pengalaman berkesan seumur hidup. Hallstatt merupakan salah satu destinasi terindah yang pernah saya kunjungi.
Syahdunya Sendratari Ramayana Berlatar Candi Prambanan
Bagi pencinta seni tari dan cerita budaya, tentu tak asing dengan pertunjukan Sendratari Ramayana. Kamu pun bisa melihat pertunjukannya di Candi Prambanan.
Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan cerita Ramayana. Sejak zaman bangku sekolah dasar ataupun diceritakan secara turun-temurun oleh sanak saudara, cerita ini selalu mengundang decak kagum. Cerita tentang Hanoman melawan Rahwana dalam membantu Rama menyelamatkan Sinta.
Cerita Ramayana sendiri berdasarkan epos Hindu yang kemudian diadaptasi dengan budaya Jawa. Secara garis besar Ramayana menceritakan perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya Sita atau biasa disebut Sinta dalam cerita Jawa. Sinta diculik oleh raja Negara Alengka, Rahwana yang juga merupakan raksasa sakti.
Pertemuan dua budaya ini justru membuat cerita Ramayana yang kerap diceritakan menjadi semakin terasa dekat dan tak asing. Menariknya lagi, cerita ini sudah dapat dinikmati dalam bentuk Sendratari Ramayana dalam bentuk cerita yang ditampilkan dengan tarian yang unik. Sendratari Ramayana yang bahkan ditampilkan di panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan akan memberikan data yarik yang mempesona penonton yang menyaksikannya.
Sendratari Ramayana Prambanan ini merupakan pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, namun ada narasi berbahasa Jawa yang melengkapi. Tapi jangan khawatir bagi traveler yang tidak fasih atau tidak mengerti bahasa Jawa karena di pintu masuk sudah disediakan panduan sendratari lengkap dengan sinopsis jalan cerita tiap episode atau babaknya. Jadi, akan sangat membantu para traveler dalam memahami setiap babak cerita sekalipun tidak begitu mengikuti jalan cerita Ramayana sebelumnya.
Panggung yang megah akan diisi lebih dari 200 penari profesional dan musisi lokal berpartisipasi. Mereka mengenakan berbagai kostum yang sangat bagus sesuai dengan peran dan jalan cerita masing-masing. Mulai dari gagahnya Rama saat berburu bersama saudaranya, cantik dan anggunnya Sinta yang menari bersama para pendampingnya, lincahnya Hanoman, perkasanya Garuda yang berusaha membantu menyelamatkan Sinta, mencekamnya suasana saat Rahwana menunjukkan murkanya, hingga haru dan syahdunya saat Sinta membuktikan kesetiaanya dengan dibakar dalam bara api dan akhirnya bersatu kembali bersama suaminya, Rama.