Saya masih punya kesempatan satu hari lagi untuk berkunjung ke pulau ini. Namun, saya tidak ingin merepotkan petugas Lapas. Akhirnya, saya coba berkunjung ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap untuk wawancara kembali terkait thesis saya. Sebagai seorang wanita, saya memang dikenal pemberani pergi sendirian kemana saja termasuk ke Cilacap dan Pulau Nusakambangan ini.
Di BKSDA ini, saya bertemu dengan pegawai BKSDA yang didominasi laki-laki. Pegawainya sangat ramah-ramah dan welcome dengan kedatangan saya. Bahkan, saya diajak untuk keliling Pulau Nusakambangan kembali oleh salah satu pegawainya. Saya dipinjamkan sepatu bot dan ditemani keliling Lapas menggunakan motor trail. Hari sudah menjelang sore sekitar pukul 15.30, sehingga saya sangat memaksimalkannya untuk berkeliling Pulau Nusakambangan, ke tempat yang belum saya kunjungi dihari sebelumnya. Sesampainya di Dermaga Wijaya Pura proses perizinan penyeberangan tak sesulit dihari pertama saya ke Pulau ini, karena saya ditemani oleh pihak dari BKSDA.
Ini pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Selain pengalaman menggunakan motor trail. Saya juga ditemani oleh orang yang spesial? Mengapa? Karena saya ditemani oleh seorang mantan narapidana. Ketika berkenalan, bapak ini tidak mau bercerita banyak tentang dirinya, karena dia bilang takut saya kaget. Namun setelah saya mencari tahu sendiri, ternyata beliau adalah mantan narapidana Lapas Nusakambangan yang sudah keluar dan saat ini bekerja untuk BKSDA menjaga hutan Nusakambangan yang keberadaanya semakin terancam akibat illegal logging.
Sebenernya masih ada satu spot pantai yang ingin saya kunjungi. Pantai ini dikenal dengan pasirnya yang sangat putih, dan di pantai ini berbatasan langsung Pangandaran, Jawa Barat. Karena hari sudah sore, saya tidak sempat untuk ke Pantai ini. Mengingat kapal penyeberangan menuju dermaga Wijaya Pura, Cilacap hanya beroperasi sampai pukul 18.00 dan jika hari sudah gelap di Pulau ini sangat gelap dan minim lampu, sangat berbahaya karena masih ada babi hutan yang berkeliaran. Akhirnya, saya hanya diajak keliling Pulau Nusakambangan hingga ke wilayah perbatasan Desa yang ada di Pulau ini.
Ini adalah perjalanan saya yang tidak pernah saya lupakan. Selain mendapat ilmu pengetahuan, saya juga mendapat bonus keindahan Pantai yang ada di Pulau Nusakambangan. Selain itu, saya juga bisa bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru yang sangat baik. Kesempatan seperti ini adalah hal yang selalu saya suka setiap kali saya melakukan perjalanan kemanapun.
Lalu perjalanan seperti apalagi yang saya impikan? Saya sangat ingin melakukan perjalanan ke Dubai. Dubai adalah salah satu destinasi impian yang ingin saya kunjungi ditahun 2019 ini. Saya sudah pernah naik motor trail keliling Pulau Nusakambangan. Nah kalau ke Dubai, saya sangat ingin berpetualang mengelilingi Big-Red menggunakan quad bikes, gurun pasir di Dubai yang menyuguhkan keindahan pasir yang berwarna kemerahan. Ini pasti akan menjadi pengalaman menarik dan pastinya tak terlupakan. Oleh karena itu, saya pasti akan berbagi cerita perjalanan tersebut melalui detikTravel dan juga instagram saya untuk pembaca, keluarga dan juga teman-teman.