Senin, 01 Juni 2020

Libido Menurun Selama Pandemi Corona? Mungkin Ini Penyebabnya

Karantina mandiri demi menekan penyebaran penularan infeksi virus Corona COVID-19 tanpa sadar membawa perubahan terhadap dorongan seksual.
Sebagian orang merasa dorongan seksual menurun meski hampir 24 jam berada bersama pasangan. Sementara sebagian lainnya justru menjadikan aktivitas seksual sebagai 'obat' stres dan rasa bosan saat karantina.

Pakar seks Annabelle Knight mengatakan, stres bisa jadi penyebab atas menurunnya dorongan seksual yang dirasakan banyak orang. Stres mendorong produksi hormon kortisol yang dapat menekan hormon seks.

"Berhubungan intim saat Anda merasa cemas rasanya seperti menyuruh pikiran untuk multitasking. Itu sulit untuk dilakukan," kata Knight, melansir Metro Uk.

Pada kondisi ini, seseorang dihadapkan dengan dua hal menarik di sistem saraf yang sama, yaitu rasa cemas dan aktivitas seksual. Tak heran jika tarik menarik ini justru membuat Anda kesulitan untuk mendapatkan mood yang enak.

Tak hanya soal stres, penurunan dorongan seksual juga dipicu oleh keintiman yang mulai luntur. Hal ini menjadi sesuatu yang wajar terjadi saat masa karantina.

Psikolog Monika Dedus mengatakan, untuk sebagian pasangan, dua pekan awal masa karantina mandiri terasa seperti liburan berdua. Layaknya bulan madu, gejolak libido bisa meningkat.

Namun, perlahan aktivitas seks kemudian terasa tak lagi menarik dan membosankan. Hal itu pula yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan keintiman.

Masa karantina mandiri memberikan dua pengaruh terhadap dorongan seksual. Di luar membuat dorongan seksual menurun, masa karantina mandiri justru membuat aktivitas seksual terasa seperti 'obat' dari stres yang dirasa.

Di saat seperti ini, banyak orang menggunakan aktivitas seksual sebagai sarana rekreasi. Selama masa pandemi, banyak orang mencari cara untuk meredakan stres atau ketegangan.

"Banyak orang memanfaatkan seks sebagai pembasmi stres," kata Knight. Aktivitas seksual, sebutnya, dapat menghilangkan rasa cemas. Aktivitas seksual, terutama saat orgasme, dapat melepas endorfin sebagai pelepas stres.

7 Makanan yang Bisa Menghambat Kesuburan, Apa Saja?

 Infertilitas dapat berpengaruh terhadap hubungan pasangan suami istri. Karena jika kesuburan terhambat, tentu saja pasangan ini bisa tidak mendapatkan keturunan.
Wanita untuk mempersiapkan kehamilan dan meningkatkan kesuburan, bisa mempertahankan berat badan sehat dan memilih makanan yang sehat. Asam folat, zat besi dan nutrisi penting lainnya pun perlu diperhatikan.

Kesuburan pria juga hampir sama, salah satunya adalah perlu mempertahankan berat badan dan mengikuti pola makan sehat.

Berikut ini beberapa makanan yang perlu dihindari agar alat reproduksi kita tetap subur :
1. Lemak Trans

Lemak trans yang ditemukan dalam makanan seperti keripik atau popcorn manis dan asin serta gorengan dapat menyebabkan peradangan dan resistensi insulin yang menurunkan kesuburan. Konsumsi makanan dengan kandungan lemak trans tinggi bisa merusak pembuluh darah serta mengganggu aliran nutrisi ke sistem reproduksi.

Batasi konsumsi lemak trans agar reproduksi kita tetap subur.

2. Makanan dengan Indeks Glikemiks Tinggi

Jika kamu ingin meningkatkan kesuburan, sebaiknya hindari makanan yang dapat membuat gula darah meningkat. Lonjakan gula darah dapat menyebabkan peradangan sehingga mengubah hormon kita dan menghambat ovulasi. Cobalah untuk memilih karbohidray yang pembakarannya lebih lambat seperti beras merah atau pun roti gandum.

3. Soda

Beberapa penelitian juga mengaitkan soda dapat berpengaruh terhadap rendahnya kesuburan. "Kami pikir itu adalah kombinasi dari peradangan dan perubahan metabolik yang disebabkan oleh terlalu banyak pemanis buatan yang nantinya dapat mengubah bakteri," kata Kendra Tolbert, RD, ahli gizi yang dillansir dalam glamour.com.

4. Konsumsi Makanan Mentah

Daging mentah, makanan laut atau telur mengandung salmonella, bakteri coliform atau toksoplasmis yang dapat menginfeksi janin jika melewati plasenta. Pastikan mengonsumsi makanan yang matang terutama produk hewani.

5. Konsumsi Alkohol Berlebih

CDC (Center for Disease Control and Prevention) merekomendasikan agar wanita yang ingin ataupun saat sedang hamil menghindari alkohol sama sekali. Alkohol dapat menyebabkan infertilitas dan menghabiskan vitamin B dalam tubuh yang dapat meningkatkan peluang untuk hamil.

6. Kafein

Kafein juga harus dihindari untuk meningkatkan kesuburan. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat berpengaruh terhadap sel telur. Studi menyebutkan kafein yang berlebihan akan menurunkan kesuburan secara signifikan dan meningkatkan risiko keguguran.

Beberapa minuman yang mengandung kafein terdapat pada kopi, teh, cokelat, dan sejumlah minuman bersoda.
http://indomovie28.com/the-other-lamb/

Brasil Dapat Bantuan 2 Juta Obat Hidrokolorokuin dari AS

 Brasil kini menjadi negara kedua dengan kasus virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia. Pada hari Minggu (31/5/2020), Kementerian Kesehatan Brasil mencatat 16.409 kasus baru yang membuat total pasien terinfeksi mencapai 514.849 orang.
Dengan kondisi seperti itu, Amerika Serikat (AS) dilaporkan memberikan bantuan dua juta obat hidroklorokuin untuk Brasil. Obat yang biasanya digunakan untuk malaria ini sering dipromosikan Presiden AS, Donald Trump, bermanfaat menyembuhkan pasien.

"Hidroklorokuin ini akan dipakai sebagai tindakan pencegahan untuk membantu perawat, dokter, dan tenaga medis Brazil melawan virus. Obat juga akan dipakai sebagai terapi bagi warga Brazil yang terinfeksi," kata Presiden Brasil Jair Bolsonaro seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/6/2020).

Penggunaan klorokuin dan hidroklorokuin untuk pasien Corona sebetulnya tidak dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Alasannya karena riset yang dipublikasi di jurnal The Lancet membuktikan bahwa keduanya tidak menyembuhkan, malah meningkatkan risiko kematian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahkan juga telah mengeluarkan peringatan penggunaan klorokuin dan hidroklorokuin untuk pasien Corona.

Libido Menurun Selama Pandemi Corona? Mungkin Ini Penyebabnya

Karantina mandiri demi menekan penyebaran penularan infeksi virus Corona COVID-19 tanpa sadar membawa perubahan terhadap dorongan seksual.
Sebagian orang merasa dorongan seksual menurun meski hampir 24 jam berada bersama pasangan. Sementara sebagian lainnya justru menjadikan aktivitas seksual sebagai 'obat' stres dan rasa bosan saat karantina.

Pakar seks Annabelle Knight mengatakan, stres bisa jadi penyebab atas menurunnya dorongan seksual yang dirasakan banyak orang. Stres mendorong produksi hormon kortisol yang dapat menekan hormon seks.

"Berhubungan intim saat Anda merasa cemas rasanya seperti menyuruh pikiran untuk multitasking. Itu sulit untuk dilakukan," kata Knight, melansir Metro Uk.

Pada kondisi ini, seseorang dihadapkan dengan dua hal menarik di sistem saraf yang sama, yaitu rasa cemas dan aktivitas seksual. Tak heran jika tarik menarik ini justru membuat Anda kesulitan untuk mendapatkan mood yang enak.

Tak hanya soal stres, penurunan dorongan seksual juga dipicu oleh keintiman yang mulai luntur. Hal ini menjadi sesuatu yang wajar terjadi saat masa karantina.

Psikolog Monika Dedus mengatakan, untuk sebagian pasangan, dua pekan awal masa karantina mandiri terasa seperti liburan berdua. Layaknya bulan madu, gejolak libido bisa meningkat.

Namun, perlahan aktivitas seks kemudian terasa tak lagi menarik dan membosankan. Hal itu pula yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan keintiman.

Masa karantina mandiri memberikan dua pengaruh terhadap dorongan seksual. Di luar membuat dorongan seksual menurun, masa karantina mandiri justru membuat aktivitas seksual terasa seperti 'obat' dari stres yang dirasa.

Di saat seperti ini, banyak orang menggunakan aktivitas seksual sebagai sarana rekreasi. Selama masa pandemi, banyak orang mencari cara untuk meredakan stres atau ketegangan.

"Banyak orang memanfaatkan seks sebagai pembasmi stres," kata Knight. Aktivitas seksual, sebutnya, dapat menghilangkan rasa cemas. Aktivitas seksual, terutama saat orgasme, dapat melepas endorfin sebagai pelepas stres.
http://indomovie28.com/love-is-dead-2/