Kamis, 29 April 2021

Live Audio Room, Pesaing Clubhouse dari Facebook Dirilis Tengah Tahun Ini

 Facebook mengumumkan rencananya untuk meluncurkan fitur audio baru sebagai langkah untuk menghadapi pesaingnya, Twitter dan Clubhouse. Fitur tersebut bernama Live Audio Rooms dan akan dirilis tengah tahun ini.

Namun Live Audio Rooms akan lebih dulu diluncurkan ke grup dan tokoh masyarakat untuk pengujian. Barulah setelah akan tersedia di Messenger.


Seperti Clubhouse, Live Audio Room memungkinkan pengguna Facebook mengadakan diskusi audio. Namun mereka bisa merekamnya untuk mendistribusikan percakapan tersebut lebih luas lagi.


Menariknya pengguna akan dapat merekam, mengedit, dan mempublikasikan audio dari dalam aplikasi Facebook untuk berbagai format media sosial. Saat merekam dan mengedit audio dalam aplikasi akan dibantu machine learning.


Algoritme tingkat lanjut akan mengaktifkan penghilang noise latar belakang serta melakukan penyempurnaan dan penambahan filter audio. Facebook turut menyediakan Sound Collection yang di dalamnya tersedia musik dan efek suara untuk dipakai pengguna saat pengeditan audio.


Soal monetisasi, Facebook membolehkan pengguna menarik bayaran untuk mengakses sesi percakapan, baik melalui sistem langganan atau biaya satu kali. Selain itu perusahaan berbasis di Menlo Park, California ini akan membesut Audio Creator Fund untuk memberi insentif kepada pengguna dalam pembuatan konten..

Sebagai perpanjangan dari Live Audio Rooms, Facebook memperkenalkan Soundbites. Dalam wawancara dengan Casey Newton, editor kontributor di The Verge, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyamakan Soundbites dengan Instagram Reels, tetapi berbentuk klip audio.


Dengan Soundbites memungkinkan pengguna membuat dan berbagi klip berdurasi pendek dari percakapan yang mereka bikin. Dapat pula digunakan untuk membuat konten audio lainnya, seperti puisi, lelucon, atau ASMR.


Soundbites akan dapat diakses di news feed, dan pengguna dapat merekam kontennya di luar Facebook. Tapi sebelum dirilis secara luas, fitur ini akan diuji terlebih dulu ke pembuat konten terpilih.

https://movieon28.com/movies/angel-on-fire/


Ngeri! iPhone Terbakar Gegara Terselip di Kursi Penumpang Pesawat


Kasus iPhone terbakar kembali terjadi. Kali ini gegara terselip di kursi pesawat, tapi yang bikin ngeri peristiwa tersebut terjadi saat masih di atas udara.

Jadi sebuah peringatan telah dikeluarkan oleh Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris (Accidents Investigation Branch/AAIB) tentang bahaya ponsel pada penerbangan penumpang komersial. Peringatan tersebut diterbitkan setelah terjadi insiden serius dalam penerbangan British Airways dari Miami ke London akhir tahun lalu.


Sekitar 40 menit sebelum mendarat, awak pesawat menginstruksikan penumpang untuk mengembalikan kursi mereka ke posisi tegak untuk persiapan lepas landas.


Menurut laporan tersebut, pengumuman tersebut membangunkan seorang penumpang yang kemudian memindahkan kursinya dari posisi flat bed ke posisi yang lebih tegak, kemudian pergi kamar kecil untuk menyegarkan diri.


Salah satu awak kabin yang sedang mengumpulkan selimut mencium bau seperti belerang yang berasal dari tempat duduk penumpang tadi. Tak berapa lama dia melihat asap, menurut laporan AAIB.


"Pada saat ini mereka mendengar suara 'mendesis' dan kepulan besar asap abu-abu keluar dari kursi dalam gerakan 'tornado'. Mereka ingat melihat cahaya oranye di area tempat duduk di antara asap," bunyi laporan itu.


Seorang anggota senior kru memadamkan api dengan alat pemadam dan telepon ditemukan terselip di kursi.


Petugas pemadam kebakaran Bandara Heathrow sempat disiagakan saat kedatangan pesawat, dan seorang anggota kru duduk dengan alat pemadam kebakaran di samping kursi selama sisa penerbangan.


AAIB menetapkan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh ponsel yang jatuh ke sisi kursi dan hancur karena mekanisme jok.


Dalam rekomendasinya, AAIB mengatakan bahwa kursi penumpang di pesawat angkutan udara komersial harus dirancang untuk meminimalkan kemungkinan perangkat elektronik portabel hancur karena mekanisme kursi penumpang.


Otoritas Penerbangan Sipil Inggris sendiri telah melaporkan 166 kejadian sebelumnya tentang perangkat elektronik portabel yang terperangkap di kursi penumpang dalam lima tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 42 mengakibatkan kebakaran atau asap di dalam kabin. Meskipun begitu tidak ada persyaratan untuk merancang kursi untuk mencegah kerusakan PED yang terperangkap secara tidak sengaja, demikian dilansir dari Newshub.

https://movieon28.com/movies/xxx/

Rabu, 28 April 2021

Bukber Disebut Jadi Salah Satu Penyebab Klaster Kantor di DKI Naik 3 Kali Lipat

 Ketua tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT menyebutkan beberapa penyebab naiknya kasus Corona di perkantoran Jakarta.

Salah satunya, ia menyebut buka bersama atau bukber menjadi salah satu penyebab dari naiknya kasus Corona di perkantoran DKI Jakarta.


"Ada 6 penyebab kasus klaster perkantoran di Jakarta naik. Pertama ruang kantor padat, sirkulasi udara kantor buruk, karyawan berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama, program puasa bersama, program vaksinasi buat karyawan lengah, karyawan hanya patuh prokes saat di kantor saja," jelas dr Adib dalam diskusi bersama media Rabu (28/4/2021).


Selain itu, menurut dr Adib, munculnya klaster perkantoran ini bisa disebabkan para karyawan hanya menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kantor dan masih lengah menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar kantor.


"Masih ada yang lengah, hanya terapkan protokol kesehatan saat di kantor saja, artinya setelah dari kantor ada aktivitas di luar kantor, seperti berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama," tambah Adib dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/4/2021).


Pemprov DKI mencatat periode 5-11 April 2021 terdeteksi di 78 perkantoran dengan jumlah kasus 157. Sedangkan pada periode 12-18 April 2021 kasus COVID-19 ada di 177 perkantoran dengan jumlah kasus positif 425 kasus.


Pemprov DKI juga menyebut, klaster penularan terdeteksi justru pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19.

https://kamumovie28.com/movies/xxx-state-of-the-union/


Pria Ngaku Libido Naik karena Vaksin Corona, Langgar Lockdown untuk Bertemu PSK


Seorang pria berusia 85 tahun didenda dua kali dalam waktu kurang dari satu jam akibat melanggar aturan lockdown. Apa yang dia lakukan?

Dikutip dari New York Post, pria tersebut melanggar aturan lockdown karena ingin bertemu dengan wanita penghibur (PSK). Ia mengaku kepada polisi bahwa gairah seksnya memuncak setelah vaksinasi COVID-19.


"Suntikan vaksin COVID-19 membuat gairah seks saya semakin memuncak," kata pria yang tidak disebutkan namanya.


Pria tersebut didenda 1.000 euro atau sekitar 17,4 juta rupiah. Ia melanggar aturan lockdown di Eboli, Italia Selatan.


"Pria ini pertama kali diberhentikan pada dini hari setelah ia terlihat masuk ke dalam van yang terparkir dekat pantai, yang diketahui juga biasa digunakan oleh para PSK," jelas juru bicara polisi Sigismondo Lettieri.


"Dia diberitahu bahwa dirinya melanggar peraturan jam malam dan didenda sebesar 500 euro (sekitar 8,7 juta rupiah) dan dibebaskan kembali. Tetapi, kurang dari satu jam pria itu kembali dihentikan saat masuk ke van kemping lainnya, hingga didenda lagi 500 euro," lanjutnya.


Di Italia, peraturan jam malam diberlakukan untuk mengendalikan kasus Corona di negara tersebut. Peraturan tersebut mengharuskan orang-orang harus tetap berada di dalam rumah antara jam 10 malam hingga 5 pagi, kecuali untuk mereka yang memang bekerja atau bisnis penting.

https://kamumovie28.com/movies/red-zone/