Meski saat ini seluruh dunia tengah bergelut dengan penyebaran virus Corona, hingga saat ini masih ada negara yang tidak terkena virus Corona.
Negara-negara yang masih bebas dari virus Corona COVID-19 di antaranya:
Palau
Mikronesia
Nauru
Kepulauan Marshall
Kiribati
Kepulauan Solomon
Tuvalu
Samoa
Vanuatu
Tonga.
Apa yang dilakukan negara-negara tersebut agar terbebas dari penularan virus Corona?
Dikutip dari laman News.com.au, negara-negara tersebut secara agresif menutup pembatasan (lockdown) dan dalam prosesnya membatasi turis yang datang dari luar negeri.
Seperti di perbatasan Palau, Samudera Pasifik, sudah ditutup sejak akhir Maret. Negara ini adalah satu dari 10 negara di dunia tanpa kasus yang dikonfirmasi (di luar Korea Utara dan Turkmenistan).
Akibatnya adanya pandemi Corona, hotel di Palau pun ditutup sejak Maret, dan bukan hanya hotel itu saja. Restoran-restoran pun terlihat kosong, toko-toko souvenir tutup, dan satu-satunya tamu hotel adalah warga setempat yang melakukan karantina.
Namun, keputusan pemerintah dikatakan telah mengambil langkah yang tepat dengan mengorbankan ekonomi untuk sementara waktu demi mencegah penularan virus Corona.
"Saya pikir mereka telah melakukan pekerjaan mereka dengan baik," ujar Brian Lee, salah satu pemilik hotel di Palau.
Namun, jika perbatasan Palau tidak segera dibuka, bahkan dengan dukungan dana oleh negara, Brian mungkin harus menutup bisnisnya.
"Saya bisa tinggal selama setengah tahun lagi. Maka saya mungkin harus menutup," jelas Brian, yang biasanya menikmati hunian 70 persen hingga 80 persen.
Satgas COVID-19: Jumlah Tes Corona RI Baru 35,6 Persen dari Standar WHO
- Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan salah satu perhatian nasional dalam penanganan COVID-19 adalah jumlah tes atau pemeriksaan Corona per orang.
Dijelaskan Prof Wiku, jumlah tes Corona per orang di Indonesia masih sangat jauh dari standar WHO. Dalam standar tes Corona yang ditetapkan WHO, pemeriksaan per orang adalah 1/1000 penduduk per minggu. Artinya dengan penduduk Indonesia mencapai 260 juta maka idealnya yang harus dites 267.700 orang/minggu.
"Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).
"Ini capaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO yang menjadi standar internasional. Pemerintah Indonesia dan Pemda berusaha keras memenuhi target ini," lanjutnya.
Dalam tabel yang diperlihatkan oleh Prof Wiku, jumlah terbanyak pemeriksaan Corona di Indonesia selama Juli-Agustus berada di rentang 95.463 tes di tanggal 17-23 Agustus. Padahal standar WHO berada di angka 267.700 tes per minggu.
Disebutkan Prof Wiku, cara yang dilakukan untuk memperbanyak tes Corona dan memenuhi target WHO yakni dengan mengoptimalkan laboratorium pemeriksaan spesimen.
"Sekarang sudah ada 312 laboratorium di bawah 12 lembaga yang seluruhnya berusaha keras meningkatkan testing ini dengan baik," pungkasnya.
https://indomovie28.net/dear-eleanor/
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar