Kamis, 27 Agustus 2020

Bukannya Puas, Pria Ini Justru 'Alergi' Setiap Kali Orgasme

Umumnya pria akan merasa bahagia ketika mencapai klimaks saat berhubungan seks. Namun seorang pria berusia 25 tahun justru bernasib malang lantaran setiap orgasme ia akan mengalami alergi.
Dikutip dari Daily Star, pria yang tak ingin disebut namanya ini mengaku mengalami gejala seperti kelelahan, cemas, dan sakit kepala layaknya sedang terkena flu.

Kejadian ini pertama kali dipublikasikan oleh dokter Jose Bolanos, di jurnal Urology Case Reports. Setelah melalui serangkaian tes untuk memeriksa kondisinya, Bolanos pun mendiagnosa bahwa pria tersebut mengalami post orgasmic illness syndrome (POIS).

"POIS merupakan kasus yang jarang diidap oleh pria, terlebih gejalanya terjadi pada saat ejakulasi. Gejalanya yaitu meliputi kelelahan, mata terbakar, sulit konsentrasi, depresi, dan lemas," tuturnya.

Menurut Bolanos efek dari POIS bisa biasa dialami sang pria sampai satu minggu. Karena alasan itu sang pria memilih untuk tidak masturbasi atau berhubungan seks.

"Gejala bermula saat usianya 16 tahun bersamaan dengan matangnya sisi seksualitas dan berjalan terus sepanjang waktu. Setiap mengalami ejakulasi, baik pada saat masturbasi atau pun penetrasi dengan pasangannya," ucap Bolanos.

Pada akhirnya sang pria diberikan terapi hormon. Setelah 6 bulan menjalani terapi ia dilaporkan sudah membaik dan gejala POIS-nya hilang.

Arak Bali Legal, Benarkah Alkohol Bikin Performa di Ranjang Makin Jos?

Legalnya arak Bali mempermudah akses masyarakat terhadap minuman alkohol. Terkait hal tersebut ada kepercayaan yang menganggap bahwa konsumsi minuman alkohol dapat meningkatkan performa dan gairah bercinta. Benarkah?
Penelitian di Inggris menemukan anggapan alkohol dapat meningkatkan gairah bercinta kemungkinan berhubungan dengan tingkat kepercayaan diri. Survei melihat mereka yang mengonsumsi alkohol jadi merasa lebih percaya diri dan ini berdampak positif untuk dorongan seks.

Hanya saja beberapa ahli menyebut bahwa ada juga dampak buruk alkohol untuk performa bercinta. Sebagai contoh menurut artikel healthline yang diperiksa oleh konsultan seks Janet Brito dari Sex Therapy Hawaii konsumsi minuman alkohol dapat menumpulkan sensitivitas.

"Saat berbicara soal alkohol dan seks, menurut laporan yang penting adalah moderasi. Jadi semakin banyak kamu minum, maka akan semakin buruk respons organ intim dan stimulasi gairah," tulis healthline mengutip penelitian yang dipublikasi di jurnal Sexual Medicine 2019.

Dalam jangka panjang kebiasaan konsumsi minuman beralkohol malah dikaitkan dengan masalah disfungsi ereksi. Alasannya karena alkohol dapat menimbulkan gangguan aliran darah, hormon, hingga menekan sistem saraf.

"Alkohol dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Minum alkohol terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan permanen dan disfungsi ereksi," kata healthline.

Mata Gadis Ini Hampir Buta Gara-gara Dilempar Pensil oleh Temannya

Pasti kalian pernah mendengar larangan untuk melempar pensil di dalam kelas saat masih sekolah? Sebaiknya patuhi larangan itu karena bahaya yang ditimbulkan bisa sangat mengerikan. Seperti yang terjadi pada seorang siswi yang hampir buta karena dilempar pensil oleh teman sekelasnya.
Dikutip dari FL Science, Jumat (6/12/2019), seorang gadis berusia 13 tahun asal Inggris yang tidak disebutkan namanya dilaporkan memiliki timah yang tertancap di matanya setelah salah satu teman sekelasnya melemparkan pensil padanya.

Pada awalnya gadis tersebut tidak menyadari apa yang terjadi sampai salah satu temannya mengatakan ada sesuatu di matanya.

"Sebagian pensil masuk ke mata saya, kejadian itu terjadi begitu cepat sehingga saya tidak merasakan apa-apa," jelasnya

Peristiwa itu hampir membuatnya buta karena ujung pensil menusuk limbus mata gadis itu, atau bagian putih mata. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, dokter berusaha untuk menghilangkan kedua ujung pensil dari matanya. Salah satu potongan pensil sangat dekat dari retina dan hanya berjarak milimeter untuk bisa mengakibatkan kebutaan instan.

Operasi yang dilakukan membuat mata kirinya tidak bisa melihat dengan jelas, dan membuat gadis itu memiliki beberapa jahitan di bagian belakang dan bagian depan matanya. Gadis tersebut melaporkan peristiwa itu setelah tiga tahun kejadiannya dan setelah tiga tahun pengelihatan nya telah kembali normal dan dia bebas dari rasa sakit.

Kejadian ini memperlihatkan betapa bahayanya melemparkan benda-benda seperti itu kepada orang lain.

Dalam catatan tim BMJ Case Reports menunjukkan bahwa satu dari enam cedera perforasi okuler pada anak-anak terjadi ketika sebuah benda dilempar.

Jadi mungkin lain kali ketika Anda ingin memberikan alat tulis pada seseorang yang duduk di seberang ruangan, berdiri dan berjalan ke arah mereka, untuk melindungi pengelihatan mereka.
https://nonton08.com/evaru-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar