Zaman dulu, internet belum berkembang sepesat sekarang. Chat pun masih dalam bentuk sederhana menggunakan aplikasi seperti Yahoo.
Selain Yahoo! Messenger, kamu mungkin mengenal nama lainnya. Terus, apa kabar aplikasi chatting yang dulu pernah hits?
1. Yahoo! Messenger
Yahoo! Messenger resmi ditutup pada tahun 2018. Di tahun yang sama, Yahoo mengeluarkan aplikasi messaging lain yakni Yahoo Together. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim yang dulunya juga mengurus Yahoo! Messenger. Sama dengan pendahulunya, untuk mengakses Yahoo Together harus menggunakan akun Yahoo.
2. Mig33
Aplikasi Mig33 mirip-mirip dengan aplikasi messaging lainnya. Pengguna bisa mencari teman, membuat grup dan interaksi lainnya. Namun Mig33 kalah saing dengan layanan pesan seperti WhatsApp dan LINE. Akhirnya, Mig33 tampil dengan style baru bernama Migme di tahun 2014, tetapi popularitas aplikasi tersebut tampak sulit menyalip aplikasi chat lainnya.
3. mIRC
'ASL PLS', kalau nggak paham istilah ini maka fix kamu bukan pengguna mIRC sejati. Sayangnya, keseruan bergaul dengan teman dari penjuru kota di aplikasi ini sudah tidak bisa dinikmati sejak 2010 dan tidak diketahui kenapa. Hmm mungkin kalah bersaing dengan aplikasi lain yang sudah lebih populer.
4. eBuddy
Di era 2000-an, banyak anak SMP-SMA yang keranjingan main eBuddy. eBuddy mendukung beragam layanan pengiriman pesan instan, di antaranya Yahoo! Messenger, Google Talk, Windows Live Messenger, AIM, dan ICQ.
Tapi seiring berjalannya waktu, eBuddy juga kalah pamor dengan BBM yang ditawarkan untuk pengguna Blackberry.
Kira-kira, aplikasi zaman dulu mana nih yang belum detikINET sebutkan, detikers? Coba tulis di kolom komentar ya!
Es dan Salju di Indonesia Zaman Sundaland
Saat Indonesia masih berwujud Sundaland, planet Bumi lagi dingin-dinginnya. Apakah ada es dan salju di Indonesia?
Untuk menjawab hal ini, detikINET berbincang dengan ahli Paleontologi ITB, Profesor Yahdi Zaim. Dia mengatakan pada Periode Last Glacial sekitar 18.000 tahun lalu, es memang menutupi sebagian Bumi.
Yahdi memberikan gambaran bahwa es di Kutub Utara dan Kutub Selatan jauh lebih luas dari es yang ada hari ini. Es di Kutub Utara meluas sampai Kanada dan Skandinavia.
Sedangkan es di Kutub Selatan, meluas sampai hampir ke Afrika Selatan dan ujung Amerika Selatan. Indonesia yang ada di khatulistiwa dan masih berwujud Sundaland, aman dari es tapi hawanya dingin banget.
"Meskipun, khatulistiwa tetapi relatif dingin. Suhunya (Indonesia-red) rata-rata 5-10 derajat Celcius, kalau rata-rata dunia saat itu -8 derajat Celcius," kata Yahdi, Sabtu (15/8/2020).
Apakah ada es dan salju di Indonesia? Yahdi mengatakan salju abadi di Pegunungan Jayawijaya Papua, sudah ada sejak Zaman Es.
"Saya tidak punya data soal es di Indonesia. Tapi yang signifikan itu di Papua. Es di Papua dulu lebih luas dari sekarang," kata Yahdi.
Para ilmuwan pun sempat menduga ada salju di pegunungan perbatasan Kalimantan dan Malaysia saat Zaman Es. Namun hal itu belum pernah terbukti secara ilmiah.
Sementara itu, embun es seperti yang sekarang terjadi di Dieng, menurut Yahdi kemungkinan juga sudah terjadi sejak Zaman Es di Sundaland. Sejak 2-3 juta tahun lalu, posisi Indonesia sudah di Khatulistiwa, sehingga kondisi iklim tidak jauh beda dengan sekarang.
"Kondisi embun es seperti Dieng mestinya sama. Puncak-puncak gunung ya sama kondisinya," pungkasnya.
https://indomovie28.net/ride-along/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar