Rabu, 26 Agustus 2020

Satgas COVID-19: Jumlah Tes Corona RI Baru 35,6 Persen dari Standar WHO

- Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan salah satu perhatian nasional dalam penanganan COVID-19 adalah jumlah tes atau pemeriksaan Corona per orang.
Dijelaskan Prof Wiku, jumlah tes Corona per orang di Indonesia masih sangat jauh dari standar WHO. Dalam standar tes Corona yang ditetapkan WHO, pemeriksaan per orang adalah 1/1000 penduduk per minggu. Artinya dengan penduduk Indonesia mencapai 260 juta maka idealnya yang harus dites 267.700 orang/minggu.

"Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).

"Ini capaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO yang menjadi standar internasional. Pemerintah Indonesia dan Pemda berusaha keras memenuhi target ini," lanjutnya.

Dalam tabel yang diperlihatkan oleh Prof Wiku, jumlah terbanyak pemeriksaan Corona di Indonesia selama Juli-Agustus berada di rentang 95.463 tes di tanggal 17-23 Agustus. Padahal standar WHO berada di angka 267.700 tes per minggu.

Disebutkan Prof Wiku, cara yang dilakukan untuk memperbanyak tes Corona dan memenuhi target WHO yakni dengan mengoptimalkan laboratorium pemeriksaan spesimen.

"Sekarang sudah ada 312 laboratorium di bawah 12 lembaga yang seluruhnya berusaha keras meningkatkan testing ini dengan baik," pungkasnya.

Uji Coba Sudah Berjalan, Kapan Vaksinasi COVID-19 akan Dilakukan?

Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, saat ini tengah berusaha mengembangkan vaksin untuk mengatasi pandemi virus Corona. Lalu, kapan vaksinasi bisa mulai dilakukan untuk mengatasi pandemi ini?
"Vaksinasi bisa dilakukan apabila vaksin itu sudah lulus uji komplet," kata juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).

Prof Wiku menjabarkan berbagai tahapan sampai vaksin tersebut bisa dipakai. Pengembangan ini berawal dari pengembangan di laboratorium.

Tahap kedua, vaksin tersebut akan menjalani uji pra-klinis. Sampai tahap terakhir atau ketiga, vaksin ini akan menjalani uji klinis yang ada tiga fase, yaitu I,II, dan III.

"Dan tentunya memberikan hasil yang baik, dalam arti aman, mempunyai efektivitas, dan memberikan kekebalan yang baik pada manusia," jelas Prof Wiku.

3 Kandidat Vaksin Corona China yang Bakal Dipakai di Indonesia

Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah berupaya keras untuk mendapatkan akses vaksin Corona di samping mengembangkan vaksin lokal buatan dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi untuk melindungi rakyat Indonesia.
"Kami berusaha mendapatkan akses vaksin tentunya tetap memperhatikan kualitas uji klinis dan nanti akan dilakukan vaksinasi apabila seluruh hasilnya selesai dengan baik," kata Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).

Disampaikan Prof Wiku, ada beberapa kandidat vaksin Corona yang dikembangkan di China yang nantinya diharapkan bisa digunakan di Indonesia.

1. Sinovac
Seperti yang telah diketahui, Indonesia telah mendapatkan komitmen terkait akses vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac. Saat ini sudah dilakukan uji klinis vaksin Corona Sinovac di Bandung, Jawa Barat, yang melibatkan sekitar 1.620 partisipan.

Selain itu, ke depannya Sinovac juga akan terlibat dalam pengembangan vaksin lokal 'Merah Putih' dari LBME Eijkman yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.

2. Sinopharm
Disampaikan oleh Prof Wiku, Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama dengan Sinopharm yang saat ini telah melakukan uji klinis fase 3 yang dilakukan oleh China National Biotech Group (CNBG). Uji ini diadakan dengan aliansi Uni Emirat Arat yang berbasis di Abu Dhabi

"Sinopharm memilih UEA untuk uji klinis Sinopharm karena di sana ada 85 kebangsaan sehingga diharapkan keterwakilan dari etnis bangsa dapat terwakili di situ," jelasnya.

3. CanSino
Pemerintah Indonesia juga tengah berdiskusi dengan CanSino, perusahaan pertama yang menerima paten pembuatan vaksin COVID-19 di China. Vaksin Corona yang dikembangkan oleh CanSino dibuat dari protein virus COVID-19 dengan cara vektor virus yang sudah dilemahkan.

"Pihak CanSino kini tengah bernegosiasi lebih lanjut untuk uji klinis di negara lain termasuk di Indonesia," ucapnya.
https://indomovie28.net/i-am-wrath/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar