Seorang ibu asal Colorado, Amerika Serikat harus kehilangan putranya yang berusia 4 tahun karena telah percaya pada sebuah grup anti vaksin di Facebook.
Dikutip dari NBC News (National Broadcasting Company), ibu tersebut merupakan anggota dari grup Facebook 'Stop Mandatory Vaccination' yang menjadi salah satu kelompok pemberi informasi kesehatan palsu yang terbesar, dengan lebih dari 139.000 anggota.
Balita itu mengalami demam dan kejang sehingga dokter meresepkan Tamiflu antivirus untuknya, tapi sang ibu menolak resep yang ditulis oleh dokter.
Sang ibu juga berkonsultasi dengan anggota kelompok tersebut tapi tidak ada satupun yang menyarankan untuk mengonsumsi obat dokter justru menyarankan penggunaan 'obat alami' seperti minyak peppermint, lavender, air susu ibu, hingga buah elderberry. Walaupun sampai saat ini belum terbukti bahan-bahan tersebut bisa menyembuhkan flu yang terjadi karena infeksi virus.
Setelah keadaan sang anak tidak kunjung membaik hingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Namun karena kondisi sang anak sudah terlalu buruk ia pun akhirnya meninggal dunia di rumah sakit setelah 4 hari dirawat.
Sang ibu tidak berkomentar ketika diminta tanggapan mengenai kasus putranya ini. Selain itu laman Facebook Stop Mandatory Vaccination sudah menghapus postingan tersebut, meski masih terus mengkampanyekan bahaya vaksin di grupnya.
Dalam pernyataannya, juru bicara Facebook mengaku sedih dan turut berduka cita atas meninggalnya seorang anak akibat informasi yang salah. Mereka akan berusaha untuk menyaring konten agar tidak ada masyarakat yang dirugikan.
Setelah kejadian ini Colorado Department of Public Health and Environment meminta masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis jika terinfeksi influenza. Mereka juga berpesan tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan vaksinasi flu.
"Ketika sedang musim flu, Anda belum terlambat untuk melakukan vaksin flu, dan kami menyarankan semua orang yang berusia enam bulan ke atas yang belum mendapatkan vaksin tahunan untuk segera melakukannya"
RI Masih Bebas Virus Corona! 50 Suspek Diperiksa, 49 Dinyatakan Negatif
Kementerian Kesehatan menjelaskan data uji sampel spesimen virus corona baru dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI. Hasil seluruh tes pemeriksaan, hingga saat ini 49 dinyatakan negatif.
"Dari total 50, yang negatif 49, proses 1," jelasnya pada wartawan saat ditemui detikcom, Jumat (7/2/2020).
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg R Vensya Sitohang, MEpid, menjelaskan hasil tersebut diambil dari 18 provinsi. Namun ia tidak menyebutkan data tersebut diambil dari berapa rumah sakit (RS).
Hingga saat ini Indonesia masih dinyatakan aman dari penyebaran novel coronavirus yang tengah mewabah di beberapa negara.
Ia pun menjelaskan kondisi 238 WNI di Natuna yang dipulangkan dari Wuhan, di hari keenam ini dikabarkan dalam kondisi sehat. Mereka melakukan dua hari sekali pemeriksaan suhu.
"Sampai saat ini tidak ditemukan, tidak ada yang terpantau di suhu 38 derajat, berdasarkan pemantauan semua suhunya baik," jelasnya.
Ia juga menjelaskan hal-hal lain yang juga diperhatikan demi kesehatan WNI dari Wuhan.
"Kebersihan air juga diperiksa. Pengelolaan sampah juga dilakukan. Limbah masker yang digunakan juga dikelola dengan baik. Kesehatan jiwa tetap didampingi pelaksanaan olahraga. Dilakukan pendampingan psikososial, konseling," pungkasnya.
https://nonton08.com/mortal-kombat-legends-scorpions-revenge/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar