Kamis, 27 Agustus 2020

3 Wilayah DKI Jakarta Zona Merah Selama 4 Minggu Berturut-Turut

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan ada sekitar 10 kabupaten/kota yang berada di wilayah zona merah tanpa adanya perubahan selama 4 minggu berturut-turut. Tiga kota di wilayah DKI Jakarta juga menjadi perhatian.
"Ini perlu kita perhatikan bersama karena tidak ada perubahan tetap zona merah," kata Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (27/8/2020).

Berikut adalah 3 kota di DKI Jakarta yang zona merah selama 4 minggu:

1. Jakarta Barat
2. Jakarta Pusat
3. Jakarta Utara

"Ini kasusnya masih menanjak terus dan seminggu yang lalu jumlah kasus kumulatifnya tertinggi. Sedangkan kematiannya masih naik terus 116 kematian dalam 1 minggu," ungkap Prof Wiku.

Satgas COVID-19 mengapresiasi DKI Jakarta dalam pencatatan dan tracing kontak pasien COVID-19. Testing di wilayah DKI Jakarta juga sudah diatas rekomendasi WHO sehingga kondisi kasusnya bisa terbaca dengan baik dan lengkap.

Pemda DKI Jakarta juga diharapkan mampu mengendalikan kasus Corona dengan membuat masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan mengingat pasien yang dirawat di rumah sakit masih banyak dan bertambah tiap harinya.

"Pencatatan klaster khususnya yang terjadi di Jakarta mulai dari pemukiman, perkantoran, pasar, dan juga kegiatan ibadah. Mohon agar bisa ditangani dengan baik agar zonasinya bisa berubah dengan baik di minggu-minggu berikutnya," pungkas Prof Wiku.

Bu Tejo di Mana-mana! Survei Ungkap 50 Persen Pasien COVID-19 Digosipin

Banyak pasien virus Corona terkena stigma negatif dari masyarakat. Hal ini diungkap oleh sebuah survei Kelompok Peminatan Intervensi Sosial Psikolog Universitas Indonesia.
Hasil survei dilakukan secara daring, melibatkan 181 responden dengan kriteria umur 18 tahun ke atas dan mereka pernah atau sedang terinfeksi Corona. Survei dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 16 Agustus 2020. Stigma sendiri bisa mengganggu kesehatan mental bagi mereka yang mengalami.

"Dampak stigma bisa mengganggu terhadap kesehatan mental atau kesehatan jiwa mereka yang terstigma," jelas Dicky Pelupessy, PhD, salah satu anggota dari laporCovid-19 dalam Webinar, Kamis (27/8/2020).

"Stigma adalah suatu pandangan, suatu prasangka emosional negatif, kemudian sering kali diikuti oleh dengan tindakan-tindakan negatif," tambahnya.

Hasil survei menunjukkan sebanyak 33 persen wanita dijauhi dan dikucilkan. Sementara itu, 27 persen pasien Corona pria juga dijauhi dan dikucilkan.

Berikut hasil detail survei:

Ditolak untuk mendapatkan dan menggunakan layanan fasilitas umum:
- Perempuan 2 persen
- Pria 6 persen

Diusir dari lingkungan tempat tinggal:
- Wanita 2 persen
- Pria 4 persen

Diberhentikan dari pekerjaan:
- Pria 1 persen

Dibiarkan tidak menerima bantuan:
- Wanita 5 persen
- Pria 3 persen

Dijuluki pembawa atau penyebar virus:
- Wanita 30 persen
- Pria 15 persen

Menjadi buah bibir dan digosipkan:
- Wanita 53 persen
- Pria 41 persen

Dirundung di media sosial:
- Wanita 11 persen
- Pria 6 persen

Lainnya:
-Wanita 31 persen
- Pria 28 persen
https://nonton08.com/the-snow-queen-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar