- Masker dapat mencegah pemakainya mengembangkan kondisi serius COVID-19 dengan mengurangi jumlah virus atau viral load dalam tubuh.
"Terlihat bahwa masker, dengan memblokir pembawa virus yang Anda hirup, dapat mengurangi risiko sakit parah akibat COVID-19," kata Monica Gandhi, MD, spesialis penyakit menular di UC San Francisco, dikutip dari Medical Xpress.
Gandhi mengatakan di seluruh dunia, pola epidemiologi tampak memperlihatkan efektivitas masker. Di negara-negara yang pemakaian masker sudah menjadi hal biasa, seperti
Dalam sebuah makalah di Journal of General Internal Medicine, para peneliti menyebut bahwa pemakaian masker dapat mengurangi risiko pemakainya mengembangkan gejala COVID-19 yang parah dengan mengurangi paparan virus.
"Masker dapat mencegah banyak sekali infeksi. Kami juga mengatakan bahwa masker, yang menyaring sebagian besar partikel virus, membuat penggunanya mengalami infeksi yang lebih ringan jika tertular," jelasnya.
"Jika Anda terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala, itulah skenario terbaik bila tertular virus," sambungnya.
Pengamatan Gandhi di sebuah pabrik pengolahan makanan laut Oregon yang para pekerjanya diharuskan memakai masker menemukan adanya 124 kasus, 95 persen di antaranya tidak menunjukkan gejala.
Demikian pula saat terjadi wabah di pabrik pengolahan ayam Tyson di Arkansas. Ketika para pekerja wajib pakai masker, ada 455 kasus COVID-19 tanpa gejala dari total 481 kasus, atau hampir 95 persen tidak menunjukkan gejala.
Bagi Gandhi, studi kasus ini menunjukkan bahwa jika lebih banyak orang memakai masker, infeksi COVID-19 bisa saja tidak terlalu parah.
Penelitian lain awal tahun ini di China juga menguji teori efektivitas masker. Mereka menempatkan hamster yang terinfeksi virus corona dan yang sehat di kandang yang berdampingan, beberapa di antaranya dipisahkan oleh partisi yang terbuat dari masker bedah.
Banyak hamster yang sehat di belakang partisi dari masker bedah tidak terinfeksi. Dan hewan-hewan lain yang tertular virus mengembangkan gejala lebih ringan dibandingkan tetangga yang 'tidak memiliki masker'.
Para ahli mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa masker bahkan lebih penting daripada yang diperkirakan sebelumnya, karena keduanya mengurangi dosis virus dan viral
Kasus Corona Filipina Tertinggi di Asia Tenggara, Indonesia Urutan Kedua
Filipina pada Senin (10/8) melaporkan peningkatan kasus harian tertinggi di negara tersebut. Infeksi Corona melonjak di Filipina sejak lockdown dicabut pada bulan Juni.
Dikutip dari Channel News Asia, Filipina mencatat 6.958 kasus baru sehingga total kasus menjadi 136.638, tertinggi di Asia Tenggara. Otoritas Kesehatan Filipina juga melaporkan 24 kematian menjadikan jumlah kematian akibat virus corona di negara itu menjadi 2.293 jiwa.
Filipina memiliki jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di Asia Tenggara, disusul Indonesia dengan total kasus Corona sebanyak 127.083 per 10 Agustus.
Dalam mengatasi penyebaran COVID-19 yang kian meluas di Filipina, pemerintah setempat pun telah memberlakukan kembali kebijakan lockdown di Manila, Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan.
Sementara itu di Singapura, tercatat 188 kasus baru sehingga total menjadi 55.292 dan jumlah kematian sebanyak 27 orang.
Malaysia mengkonfirmasi 15 kasus baru, total menjadi 9.094. Kasus sembuh mencapai 8.803 dan jumlah kematian tetap di 125.
https://indomovie28.net/ultraman-saga/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar