Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Banyak orang yang mengunggahnya sebagai konten di Instagram tapi sebuah video di akun TikTok dianggap keterlaluan. Dalam video yang viral tersebut terlihat sekumpulan wanita yang ingin memperingati 17 Agustus dengan berkumpul meski sedang pandemi Corona. Yang membuatnya dikecam adalah mereka terlihat menduduki bendera merah putih.
Bendera merah putih diketahui adalah benda sakral yang tidak diperkenankan diperlakukan sembarangan. Berdasarkan sejumlah aturan dalam UUD 45, UU, dan Peraturan Pemerintah, bendera negara tidak seharusnya dipermainkan. Sang Merah Putih pun dilarang untuk dirusak, dirobek, diinjak, dibakar, atau perbuatan lain yang bermaksud menodai atau menghina.
Sekelompok hijabers yang jadi perbincangan karena dianggap menghina bendera merah putih mungkin bermaksud untuk demikian. Tapi sayangnya perbuatan mereka yang memakai kain merah putih sebagai alas duduk sudah tersebar dan dikecam banyak orang.
Dalam video yang awalnya diunggah di akun TikTok @kaae01, delapan hijabers yang berpakaian seragam tampak berkumpul di sebuah atap. Mereka pun terlihat mengibarkan kain lebar berwarna merah-putih di bawah sebagai alas. Sebagian dari para wanita itu juga tampak berpose di depan kamera sambil yang mengesankan mereka membuat video tersebut hanya sebagai hiburan.
Di akhir video, kedelapan wanita tampak berfoto dengan menduduki dan meniduri bendera merah putih. Sontak, video yang kini sudah dihapus meski banyak beredar di Instagram itu memicu kemarahan para netizen. Banyak yang berkomentar jika mereka menggunakan bendera merah putih sebagai konten dan tidak memperlakukannya dengan hormat.
Mengetahui banyaknya kecaman yang dialamatkan pada mereka, kelompok hijabers tersebut membuat permintaan maaf. Dalam video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram @patriotnnusantara_, mereka membantah melakukannya untuk kepentingan konten. Mereka pun mengaku jika kain itu bukanlah bendera melainkan kain dekorasi.
"Kami ingin menjelaskan video kami yang jadi viral jadi terjadi kesalahpahaman karena itu bukan bendera melainkan kain dekor biasa yang biasa kami gunakan untuk foto-foto,"
"Ini kainnya, warnanya cream sama marun cuma karena efek pencahayaan kami fotonya di atap jadi terlihat seperti warna merah putih seperti bendera. Tapi sumpah demi apapun ini kain yang kami gunakan saat foto," kata yang lain. "Nggak ada bendera selebar itu kan, ini adalah kain yang kami pakai,"
"Kami minta maaf atas kesalahpahaman ini. Kami juga mengaku salah karena meng-upload video itu di hari 17 Agustus dengan backsound Hari Kemerdekaan. Kami nggak mikir akan seperti ini jadi mohon maaf sebesar-besarnya dan mohon dipahami kesalahpahamannya," ungkap mereka.
Bikin Syok, Kumpulan Cerita Netizen Saat Tangkap Basah Pasangannya Selingkuh
Menangkap basah pasangan yang berselingkuh pasti tidak menyenangkan. Apalagi jika hal tersebut ditemukan dengan cara yang paling tidak terduga yang membuatnya semakin menyakiti perasaan. Seorang netizen memulai sebuah percakapan di forum mengenai bagaimana orang lain menangkap pasangan mereka punya wanita atau pria idaman lain. Jawaban-jawaban dari netizen lain pun cukup bikin tercengang.
Kumpulan cerita netizen yang menangkap basah pasangannya berselingkuh jadi viral baru-baru ini. Cerita yang diunggah di Reddit itu jadi perbincangan dan telah dikomentari lebih dari 15 ribu kali. Dari banyaknya cerita, beberapa benar-benar bikin syok.
"Dia telat saat kami seharusnya melihat ultrasound calon anak kami. Aku mengecek Facebook-nya dan melihat ada seseorang memeluknya di foto-foto yang di-tag. Mereka juga terlihat berciuman di belakang dalam salah satu foto," tulis Axel_Prose.
"Istriku mengaku (kalau sudah berselingkuh) pada ibunya. Lalu ibu mertuaku mengatakan pada anak perempuannya. Saudari iparku lalu meneleponku dan mengungkapnya padaku. Dia membuat percakapan tiga arah dengan ibunya dan mencoba untuk meyakinkan ibunya untuk memberi tahuku tapi dia menolak yang pada dasarnya adalah mengkonfirmasi," tulis -thavillain.
https://indomovie28.net/one-on-one/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar