Rabu, 12 Agustus 2020

Desakan WHO untuk Dunia saat Kasus Corona Tembus 20 Juta

 Pekan ini, kasus global virus Corona COVID-19 mencapai 20 juta kasus. Sementara worldometer mencatat kasus kematian per hari ini, lebih dari 700 ribu kasus.
"Minggu ini kita akan mencapai 20 juta kasus COVID-19 yang terdaftar dan 750.000 kematian. Di balik statistik ini ada banyak rasa sakit dan penderitaan," demikian pesan pembuka Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam laman resmi WHO.

Meski demikian, WHO menilai masih ada harapan untuk bisa mengendalikan wabah Corona dan membuat kondisi kembali seperti semula sebelum adanya pandemi Corona. Tedros mengambil contoh dalam kasus yang terjadi di Selandia Baru.

"Selandia Baru dipandang sebagai contoh global dan selama akhir pekan Perdana Menteri Jacinda Ardern merayakan 100 hari tanpa transmisi komunitas, sambil menekankan perlunya tetap berhati-hati," lanjut Tedros.

Menurut Tedros, perlu untuk memaksimalkan penanganan Corona dalam beberapa tindakan agar rantai penularan bisa diputus dengan cepat. Salah satunya disebutkan, tracing kontak secara cepat dan investasi besar dalam bidang kesehatan. Hal ini diyakini Tedros bisa menyelamatkan nyawa sekaligus mata pencaharian.

"Rantai penularan telah diputus oleh kombinasi dari identifikasi kasus yang cepat, pelacakan kontak yang komprehensif, perawatan klinis yang memadai untuk pasien, jarak fisik, pemakaian masker, pembersihan tangan secara teratur dan batuk dari orang lain," kata Tedros.

"Apakah negara atau kawasan telah berhasil memberantas virus, menekan penularan ke tingkat yang rendah, atau masih berada di tengah-tengah wabah besar, sekaranglah waktunya untuk melakukan semuanya, berinvestasi pada dasar-dasar kesehatan masyarakat dan kita dapat menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian," sebutnya.

WHO mendesak negara untuk mulai mencontoh beberapa negara yang berhasil menekan angka penyebaran virus Corona. Sebab, hal inilah yang menjadi strategi awal untuk memutus rantai penularan.

"Pesan saya sangat jelas: tekan, tekan, tekan virus," desaknya.

Jokowi Sebut Ada Provinsi di Jawa 70 Persen Tak Pakai Masker!

Presiden Joko Widodo dalam sambutan di kegiatan peninjauan posko penanganan COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, menekankan pentingnya penggunaan masker untuk mencegah penularan virus Corona.
"Upayakan kedisiplinan dalam protokol kesehatan utamanya penggunaan masker. Di samping tentu saja yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, tidak berada dalam kerumunan, tapi masker jadi kunci," kata Presiden Jokowi yang disiarkan langsung oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/8/2020).

Memakai masker menjadi salah satu upaya untuk memutus penularan Corona. Hanya saja, Presiden Jokowi mengungkap, ada satu daerah di Jawa yang mayoritas penduduknya belum mengenakan masker.

"Tapi memang kita tahu di masyarakat kita, survei-survei yang kita lakukan, saya nggak menyebut provinsinya, 70 persen belum memakai masker. Ini di salah satu provinsi di Jawa," ujarnya.

Dalam dua pekan ke depan, ia berharap agar seluruh komponen daerah memasifkan gerakan penggunaan masker. Salah satu upaya agar lebih banyak yang tertib mengenakan masker, pemerintah akan menertibkan warga.

"Urusan yang berkaitan dengan masker ini kita selesaikan karena akan menyelesaikan banyak hal berkaitan dengan COVID-19," ujar Jokowi.
https://indomovie28.net/sesuai-aplikasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar