Presiden Filipina Rodrigo Duterte menaruh harapan pada vaksin virus Corona COVID-19 buatan Rusia. Ia menyebut Filipina siap berpartisipasi membantu uji klinis vaksin tersebut bila ada tawaran suplai gratis dari Moscow.
Filipina sendiri saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi nomor satu di Asia Tenggara. Pada hari Senin (10/8/2020), dilaporkan ada 6.958 kasus COVID-19 baru di Filipina yang membuat totalnya menjadi 136.638.
"Saya akan beri tahu Presiden Putin bahwa saya sangat mempercayai studinya dalam melawan COVID-19. Saya yakin vaksin yang diproduksinya sangat baik untuk kemanusiaan," kata Duterte seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/8/2020).
Untuk meyakinkan warganya, Duterte juga mengaku bersedia bila harus jadi relawan pertama yang disuntik vaksin tersebut.
"Saya bisa jadi orang pertama yang menjalani eksperimen mereka," ujarnya.
Rusia sebelumnya memang mengklaim telah berhasil menyelesaikan tahapan uji klinis vaksin virus Corona. Hal ini sempat mengejutkan komunitas internasional karena Rusia selama ini tidak pernah melaporkan perkembangan vaksinnya sehingga tidak masuk dalam daftar kandidat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Soal Uji Klinis Vaksin Sinovac, Jokowi: Insyaallah Selesai 6 Bulan
 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pelaksanaan penyuntikan perdana calon vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020). Dalam sambutannya, Jokowi berharap uji klinis ini bisa selesai dalam enam bulan.
"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran Unpad di Bandung, Jabar ini dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan yang akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantinya insyaallah bisa diselesaikan dalam 6 bulan ini," ujar Jokowi.
Ia harapkan, uji klinis ini berhasil dan sehingga calon vaksin Corona ini bisa segera diproduksi Biofarma pada Januari mendatang.
"Dan sekaligus juga kalau produksinya siap bisa langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di Tanah Air, produksi untuk vaksin juga dilakukan sendiri, oleh Bio Farma yang kita tahu di Agustus ini bisa memproduksi sekitar 100 juta vaksin, tapi di akhir tahun 2020 di bulan Desember bisa mencapai 250 juta vaksin, artinya vaksin ini nantinya yang akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air," katanya.
Di samping itu, ia juga melaporkan vaksin Merah Putih buatan Indonesia yang tengah dikembangkan Lembaga Eijkman dalam tiga bulan terakhir.
"Kita telah 3 bulan ini mengembankan vaksin sendiri dari isolate yang dikembangkan dari COVID-19 yang beredar di Indonesia harapannya Vaksin Merah Putih akan segera selesai dan diperkirakan ini akan diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021," ucapnya.
Desakan WHO untuk Dunia saat Kasus Corona Tembus 20 Juta
 Pekan ini, kasus global virus Corona COVID-19 mencapai 20 juta kasus. Sementara worldometer mencatat kasus kematian per hari ini, lebih dari 700 ribu kasus.
"Minggu ini kita akan mencapai 20 juta kasus COVID-19 yang terdaftar dan 750.000 kematian. Di balik statistik ini ada banyak rasa sakit dan penderitaan," demikian pesan pembuka Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam laman resmi WHO.
Meski demikian, WHO menilai masih ada harapan untuk bisa mengendalikan wabah Corona dan membuat kondisi kembali seperti semula sebelum adanya pandemi Corona. Tedros mengambil contoh dalam kasus yang terjadi di Selandia Baru.
"Selandia Baru dipandang sebagai contoh global dan selama akhir pekan Perdana Menteri Jacinda Ardern merayakan 100 hari tanpa transmisi komunitas, sambil menekankan perlunya tetap berhati-hati," lanjut Tedros.
Menurut Tedros, perlu untuk memaksimalkan penanganan Corona dalam beberapa tindakan agar rantai penularan bisa diputus dengan cepat. Salah satunya disebutkan, tracing kontak secara cepat dan investasi besar dalam bidang kesehatan. Hal ini diyakini Tedros bisa menyelamatkan nyawa sekaligus mata pencaharian.
"Rantai penularan telah diputus oleh kombinasi dari identifikasi kasus yang cepat, pelacakan kontak yang komprehensif, perawatan klinis yang memadai untuk pasien, jarak fisik, pemakaian masker, pembersihan tangan secara teratur dan batuk dari orang lain," kata Tedros.
https://indomovie28.net/hanna-2/
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar