Memakai masker di tengah pandemi Corona kini menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan. Hal ini guna mencegah penularan Corona lebih luas dan menjaga diri tetap aman dari virus Corona.
Presiden Joko Widodo pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan memakai masker. Sayangnya, pakai masker kadang-kadang terasa tidak nyaman. Saat sedang full make up misalnya, lipstik seringkali belepotan karena bergesekan dengan masker.
Belakangan, bracket khusus masker tengah ngehits di lapak online. Diklaim bisa mencegah lipstik berantakan karena memberi jarak antara kain masker dengan permukaan wajah maupun mulut.
Bukan itu saja, bracket ini juga diklaim bisa mencegah jerawat. Dan karena ada ruang antara masker dengan bibir, bicara juga jadi lebih jelas. Setidaknya, demikian klaim para penjual dalam deskripsinya.
Berdasarkan pantauan detikcom pada Selasa (11/8/2020) di beberapa market place, harganya pun cukup terjangkau. Tidak lebih dari 100 ribu rupiah.
Banyak yang dijual dengan harga kisaran 15 ribu hingga 75 ribu rupiah saja. Bagi wanita yang memakai make up, mungkin tertarik mencoba?
Presiden Filipina Berharap Vaksin Corona Rusia, Siap Jadi Relawan Pertama
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menaruh harapan pada vaksin virus Corona COVID-19 buatan Rusia. Ia menyebut Filipina siap berpartisipasi membantu uji klinis vaksin tersebut bila ada tawaran suplai gratis dari Moscow.
Filipina sendiri saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi nomor satu di Asia Tenggara. Pada hari Senin (10/8/2020), dilaporkan ada 6.958 kasus COVID-19 baru di Filipina yang membuat totalnya menjadi 136.638.
"Saya akan beri tahu Presiden Putin bahwa saya sangat mempercayai studinya dalam melawan COVID-19. Saya yakin vaksin yang diproduksinya sangat baik untuk kemanusiaan," kata Duterte seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/8/2020).
Untuk meyakinkan warganya, Duterte juga mengaku bersedia bila harus jadi relawan pertama yang disuntik vaksin tersebut.
"Saya bisa jadi orang pertama yang menjalani eksperimen mereka," ujarnya.
Rusia sebelumnya memang mengklaim telah berhasil menyelesaikan tahapan uji klinis vaksin virus Corona. Hal ini sempat mengejutkan komunitas internasional karena Rusia selama ini tidak pernah melaporkan perkembangan vaksinnya sehingga tidak masuk dalam daftar kandidat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Soal Uji Klinis Vaksin Sinovac, Jokowi: Insyaallah Selesai 6 Bulan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pelaksanaan penyuntikan perdana calon vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020). Dalam sambutannya, Jokowi berharap uji klinis ini bisa selesai dalam enam bulan.
"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran Unpad di Bandung, Jabar ini dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan yang akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantinya insyaallah bisa diselesaikan dalam 6 bulan ini," ujar Jokowi.
Ia harapkan, uji klinis ini berhasil dan sehingga calon vaksin Corona ini bisa segera diproduksi Biofarma pada Januari mendatang.
"Dan sekaligus juga kalau produksinya siap bisa langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di Tanah Air, produksi untuk vaksin juga dilakukan sendiri, oleh Bio Farma yang kita tahu di Agustus ini bisa memproduksi sekitar 100 juta vaksin, tapi di akhir tahun 2020 di bulan Desember bisa mencapai 250 juta vaksin, artinya vaksin ini nantinya yang akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air," katanya.
Di samping itu, ia juga melaporkan vaksin Merah Putih buatan Indonesia yang tengah dikembangkan Lembaga Eijkman dalam tiga bulan terakhir.
"Kita telah 3 bulan ini mengembankan vaksin sendiri dari isolate yang dikembangkan dari COVID-19 yang beredar di Indonesia harapannya Vaksin Merah Putih akan segera selesai dan diperkirakan ini akan diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021," ucapnya.
https://indomovie28.net/force-of-nature/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar